Informasi Penyakit

Onchocerciasis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Onchocerciasis

Onchocerciasis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Onchocerciasis atau disebut juga river blindness , adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Onchocerca volvulus dan disebarkan melalui gigitan berulang lalat hitam genus Simulium.

Penyakit ini disebut river blindness karena lalat hitam yang menyebarkan penyakit hidup di dekat aliran sungai yang deras dan infeksi ini dapat menyebabkan kebutaan. Selain kebutaan, onchocerciasis juga menyebabkan gangguan pada kulit, yaitu berupa benjolan di bawah kulit atau rasa gatal.

Lalat hitam (blackflies) sebagai vektor Onchocerciasis

Sumber : wikipedia.com


Penyebab Onchocerciasis

Penyebab Onchocerciasis

Penyebabnya adalah cacing Onchocerca volvulus yang menyebar melalui gigitan lalat hitam betina. Siklus infeksi dimulai ketika lalat hitam terinfeksi akibat menggigit orang yang terinfeksi. Parasit kemudian berkembang menjadi larva pada lalat. Ketika lalat menggigit orang lain, larva parasit masuk ke dalam kulit orang tersebut. Larva bergerak di bawah kulit dan membentuk benjolan-benjolan (nodul) pada kulit. Larva kemudian akan berkembang menjadi cacing dewasa dalam waktu 12-18 bulan. Cacing betina dewasa dapat hidup hingga 15 tahun pada nodul-nodul ini. Setelah cacing dewasa kawin, cacing betina menghasilkan telur yang kemudian berkembang menjadi mikrofilaria. Satu cacing dapat menghasilkan 1000 mikrofilaria setiap harinya. Ribuan mikrofilaria dapat bergerak pada jaringan kulit dan mata dan menimbulkan penyakit.

Sumber : www.cdc.gov

Biasanya diperlukan banyak gigitan lalat sebelum infeksi menimbulkan gejala. Untuk itu, infeksi lebih jarang terjadi pada pelancong yang mengunjungi daerah yang terinfeksi.

Karena infeksi ditularkan pada daerah yang dekat dengan sungai, maka banyak orang menghindari daerah tersebut. Ketidakmampuan untuk hidup dan beraktivitas di dekat sungai membuat penduduk kesulitan untuk bercocok tanam. Dengan demikian, onchocerciasis bisa ikut menyebabkan terjadinya kekurangan makanan di beberapa daerah.

Onchocerciasis paling sering terjadi di daerah beriklim tropis dan sub-Sahara Afrika. Infeksi ini adakalanya terjadi di Yaman, Meksiko Selatan, Guatemala, Ekuador, Kolombia, Venezuela, dan Brazil (sepanjang sungai Amazon).


Gejala Onchocerciasis

Gejala Onchocerciasis

Gejala muncul ketika mikrofilaria mati, yaitu dapat berupa rasa gatal yang hebat. Gejala ini bisa merupakan satu-satunya gejala, tetapi dapat juga ditemukan gejala-gejala lain, berupa :

  • Ruam kemerahan pada kulit
  • Kulit bisa menjadi tebal, kasar, dan berkeriput.
  • Hilangnya pigmen kulit, sehingga membentuk bercak-bercak pada kulit.
  • Peradangan dan pembesaran kelenjar getah bening
  • Benjolan yang mengandung cacing bisa terlihat atau dirasakan di bawah kulit.

Efek pada penglihatan bervariasi, mulai dari gangguan penglihatan yang ringan (kabur) hingga buta total. Mata dapat mengalami peradangan dan tampak merah. Paparan sinar yang terang dapat menyebabkan rasa sakit pada mata. Tanpa terapi, kornea dapat menjadi opak dan memiliki jaringan parut, yang menyebabkan kebutaan. Struktur lain di mata, termasuk iris, pupil, dan retina juga dapat terkena. Saraf penglihatan juga bisa mengalami peradangan dan degenerasi. Kebutaan dapat terjadi.

 

 


Diagnosis Onchocerciasis

Diagnosis Onchocerciasis

Untuk menegakkan diagnosa biasanya dilakukan pengambilan contoh jaringan kulit yang terkena untuk diperiksa apakah terdapat mikrofilaria. Tetapi pengambilan kulit bisa terasa sakit sekali. Cara lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah, tetapi pemeriksaan ini tidak selalu dapat diandalkan atau tersedia. Mikrofilaria juga bisa dilihat pada mata dengan menggunakan slit lamp. Benjolan pada kulit dapat diambil dan diperiksa untuk melihat apakah terdapat cacing dewasa, tetapi tindakan ini jarang diperlukan.


Penanganan Onchocerciasis

Pengobatan Onchocerciasis

Dulu pengobatan onchocerciasis dilakukan dengan mengangkat benjolan pada kulit, tetapi kemudian cara ini telah diganti dengan pemberian ivermectin. Ivermectin diberikan sebagai dosis tunggal melalui mulut dan diulang setiap 6-12 bulan sampai gejala hilang. Efek samping ivermectin biasanya ringan.

Namun, sebelum pengobatan dimulai, perlu memastikan bahwa tidak terinfeksi Loa loa, parasit filaria lain yang ditemukan di Afrika tengah yang kadang-kadang ditemukan di daerah yang sama di mana O. volvulus ditemukan, karena Loa loa dapat tertular. Karena Loa Loa dapat menyebabkan efek samping yang berat terhadap obat yang digunakan untuk mengobati onchocerciasis.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Onchocerciasis

Secara teoritis, risiko infeksi dapat diturunkan dengan cara menghindari daerah-daerah tempat lalat hidup, memakai pakaian pelindung, dan menggunakan obat anti serangga (repellent). Ivermectin yang diberikan sebanyak satu atau dua kali per tahun dapat sangat menurunkan jumlah mikrofilaria, mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut, dan membantu mengendalikan infeksi pada orang-orang yang berulang kali terkena.


Referensi

Referensi :

  • P, Richard D. Onchocerciasis. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • https://www.cdc.gov/

Diperbarui 11 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa