Neutropenia
adalah suatu keadaan dimana jumlah neutrofil sangat sedikit di dalam darah. Neutrofil adalah salah satu jenis sel darah putih (white blood cell) atau disebut juga leukosit, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Leukosit terdiri dari berbagai jenis yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.
Sumber : www.walgreens.com
Neutrofil merupakan sistem pertahan seluler yang utama dalam tubuh untuk melawan bakteri. Neutrofil juga membantu penyembuhan luka dan memakan sisa-sisa benda asing.
Neutrofil biasanya meliputi 70% dari seluruh sel darah putih, sehingga penurunan jumlah sel darah putih biasanya juga berarti penurunan jumlah total neutrofil. Tanpa pertahanan neutrofil, seseorang bisa meninggal karena infeksi.
Penyebab Neutropenia
Neutropenia memiliki banyak penyebab. Penurunan jumlah neutrofil bisa disebabkan karena berkurangnya pembentukan neutrofil di sumsum tulang atau karena penghancuran sejumlah besar sel darah putih dalam sirkulasi.
Anemia aplastik
Anemia aplastik merupakan salah satu penyebab terjadinya neutropenia. Anemia aplastik merupakan kelainan darah dimana sumsum tulang tidak cukup membentuk sel-sel darah baru. Selain menyebabkan neutropenia, anemia aplastik juga menyebabkan kekurangan jumlah sel darah lainnya.
Sumsum tulang merupakan jaringan seperti sponge di dalam tulang dimana terdapat sel-sel induk/sel prekursor (stem cells) yang berkembang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Sumber : www.medicinenet.com
Penyakit keturunan yang jarang terjadi, seperti agranulositosis genetik infantil dan neutropenia familial, juga menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih.
Beberapa penderita kanker, tuberkulosis, kekurangan vitamin B12 dan kekurangan asam folat juga bisa mengalami neutropenia. Obat-obat tertentu, terutama yang digunakan untuk mengobati kanker (kemoterapi), bisa mengganggu kemampuan sumsum tulang dalam membentuk neutrofil.
Berbagai obat yang bisa menyebabkan neutropenia:
- Antibiotik (penisilin, sulfonamid, kloramfenikol)
- Anti-kejang
- Obat anti-tiroid
- Kemoterapi untuk kanker
- Garam emas
- Fenotiazin
Pada infeksi bakteri tertentu, beberapa penyakit alergi, beberapa penyakit autoimun dan beberapa pengobatan; penghancuran neutrofil lebih cepat daripada pembentukannya.
Pada pembesaran limpa (misalnya pada sindroma Felty, malaria atau sarkoidosis), bisa terjadi penurunan jumlah neutrofil karena neutrofil terperangkap dan dihancurkan dalam limpa yang membesar.
Gejala Neutropenia
Neutropenia dapat terjadi secara tiba-tiba dalam beberapa jam atau beberapa hari (neutropenia akut) atau bisa berlangsung selama beberapa bulan atau beberapa tahun (neutropenia kronik).
Neutropenia tidak mempunyai gejala yang spesifik, sehingga cenderung tidak disadari sampai terjadinya infeksi. Pada neutropenia akut, bisa terjadi demam dan luka terbuka (ulkus, borok) yang terasa nyeri di sekitar mulut dan anus. Yang akan diikuti oleh pneumonia bakteri dan infeksi lainnya.
Pada neutropenia kronik, perjalanan penyakitnya tidak terlalu berat jika jumlah neutrofilnya tidak terlalu rendah.
Diagnosis Neutropenia
Jika seseorang mengalami infeksi yang berulang atau infeksi yang tidak biasa, maka perlu dicurigai akan adanya suatu neutropenia. Untuk itu bisa dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menegakkan diagnosa. Jumlah neutrofil yang sedikit menunjukkan adanya neutropenia.
Selanjutnya perlu dicari penyebab dari neutropenia. Aspirasi atau biopsi sumsum tulang dapat dilakukan. Contoh sumsum tulang akan diperiksa dibawah mikroskop untuk menentukan keadaan sumsum tulang, jumlah prekursor neutrofil dan jumlah sel darah putih.
Penanganan Neutropenia
Pengobatan neutropenia tergantung pada penyebab dan beratnya penyakit.
Jika neutropenia disebabkan oleh pemakaian obat-obat tertentu, maka obat-obat yang mungkin menyebabkan neutropenia perlu dihentikan pemakaiannya. Jika neutropenia disebabkan oleh neutrofil-neutrofil yang terperangkap dalam limpa yang membesar, maka pengangkatan limpa bisa meningkatkan jumlah neutrofil.
Jika neutropenia disebabkan karena kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel darah, maka untuk penanganannya dapat diberikan transfusi atau bahkan transplantasi sumsum tulang. Namun terkadang sumsum tulang dapat sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan.
Sumber : www.walgreens.com
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
- National Institute of Health. Aplastic Anemia. US Department of Health. 2012.
- Mayo Clinic. Aplastic Anemia. 2011.