Informasi Penyakit

Limfoma Non-Hodgkin

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Limfoma Non-Hodgkin

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Limfoma Non-Hodgkin adalah keganasan (kanker) yang berasal dari sistem kelenjar getah bening dan biasanya menyebar ke seluruh tubuh. Beberapa jenis limfoma Non-Hodgkin berkembang sangat lambat (dalam beberapa tahun), sedangkan yang lainnya menyebar dengan cepat (dalam beberapa bulan). Penyakit ini lebih sering terjadi dibandingkan dengan penyakit Hodgkin.


Penyebab Limfoma non-hodgkin

Penyebab Limfoma Non-Hodgkin

Penyebab Limfoma Non-Hodgkin belum diketahui, tetapi bukti-bukti menunjukkan adanya hubungan dengan virus yang masih belum dapat dikenali. Sejenis limfoma non-Hodgkin yang berkembang dengan cepat berhubungan dengan infeksi karena HTLV-I (human T-cell lymphotropic virus type I), yaitu suatu retrovirus yang fungsinya menyerupai HIV penyebab AIDS. Limfoma non-Hodgkin juga bisa merupakan komplikasi dari AIDS.


Gejala Limfoma non-hodgkin

Gejala Limfoma Non-Hodgkin

Gejala awal yang dapat dikenali adalah pembesaran kelenjar getah bening di suatu tempat (misalnya leher atau selangkangan) atau di seluruh tubuh.
Kelenjar membesar secara perlahan dan biasanya tidak menyebabkan nyeri.

Kadang pembesaran kelenjar getah bening di tonsil (amandel) bisa menyebabkan gangguan menelan. Pembesaran kelenjar getah bening di dalam dada atau perut bisa menekan berbagai organ dan menyebabkan:

  • gangguan pernapasan
  • berkurangnya nafsu makan
  • sembelit berat
  • nyeri perut
  • pembengkakan tungkai

Jika limfoma menyebar ke dalam darah, maka bisa terjadi leukemia. Limfoma non-Hodgkin juga bisa menyebar ke sumsum tulang, saluran pencernaan dan kulit, sehingga menyebabkan terjadinya anemia, ruam kulit dan gejala neurologis (seperti kelemahan dan sensasi yang abnormal).

Biasanya yang membesar adalah kelenjar getah bening di dalam, yang menyebabkan:

  • pengumpulan cairan di sekitar paru-paru sehingga timbul sesak napas
  • penekanan usus sehingga terjadi penurunan nafsu makan atau muntah
  • penyumbatan kelenjar getah bening sehingga terjadi penumpukan cairan

Gejala Limfoma Non-Hodgkin

Gejala Penyebab Kemungkinan timbulnya gejala
Gangguan pernapasan
Pembengkakan wajah
Pembesaran kelenjar getah bening di dada 20-30%
Hilang nafsu makan
Sembelit berat
Nyeri perut atau perut kembung
Pembesaran kelenjar getah bening di perut 30-40%
Pembengkakan tungkai Penyumbatan pembuluh getah bening di selangkangan atau perut 10%
Penurunan berat badan
Diare
Malabsorbsi
Penyebaran limfoma ke usus halus 10%
Pengumpulan cairan di sekitar paru-paru
(efusi pleura)
Penyumbatan pembuluh getah bening di dalam dada 20-30%
Daerah kehitaman dan menebal di kulit yang terasa gatal Penyebaran limfoma ke kulit 10-20%
Penurunan berat badan
Demam
Keringat di malam hari
Penyebaran limfoma ke seluruh tubuh 50-60%
Anemia
(berkurangnya jumlah sel darah merah)
Perdarahan ke dalam saluran pencernaan
Penghancuran sel darah merah oleh limpa yang membesar dan terlalu aktif
Penghancuran sel darah merah oleh antibodi abnormal (anemia hemolitik)
Penghancuran sumsum tulang karena penyebaran limfoma
Ketidakmampuan sumsum tulang untuk menghasilkan sejumlah sel darah merah karena obat atau terapi penyinaran
30%, pada akhirnya bisa mencapai 100%
Mudah terinfeksi oleh bakteri Penyebaran ke sumsum tulang dan kelenjar getah bening, menyebabkan berkurangnya pembentukan antibodi 20-30%

Diagnosis Limfoma non-hodgkin

Diagnosis Limfoma Non-Hodgkin

Harus dilakukan biopsi dari kelenjar getah bening untuk menegakkan diagnosis limfoma non-Hodgkin dan membedakannya dari penyakit Hodgkin atau penyakit lainnya yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.

Pada saat terdiagnosis, biasanya limfoma non-Hodgkin sudah menyebar luas; hanya sekitar 10-30% yang masih terlokalisir (hanya mengenai salah satu bagian tubuh). Untuk menentukan luasnya penyakit dan banyaknya jaringan limfoma, bisa dilakukan CT scan atau gallium scan.


Penanganan Limfoma non-hodgkin

Pengobatan Limfoma Non-Hodgkin

Beberapa penderita bisa mengalami kesembuhan total, sedangkan penderita lain harus menjalani pengobatan seumur hidupnya. Kemungkinan penyembuhan atu angka harapan hidup bergantung pad ajenis dan stadium limfoma saat pengobatan dimulai. 

Biasanya jenis limfoma yang berasal dari limfosit T tidak memberikan respon sebaik limfosit B. Angka kesembuhan juga menurun pada:

  • penderita yang berusia diatas 60 tahun 
  • limfoma yang sudah menyebar ke seluruh tubuh 
  • penderita yang memiliki tumor (pengumpulan sel-sel limfoma) yang besar 
  • penderita yang fungsinya dibatasi oleh kelemahan yang berat dan ketidakmampuan bergerak

Penderita pada stadium awal (stadium I dan II) seringkali diobati dengan terapi penyinaran yang terbatas pada sisi limfoma dan daerah di sekitarnya. Terapi penyinaran biasanya tidak menyembuhkan limfoma tingkat rendah, tetapi dapat memperpanjang harapan hidup penderita sampai 5-8 tahun. 

Terapi penyinaran pada limfoma tingkat menengah biasanya akan memperpanjang harapan hidup penderita sampai 2-5 tahun, sedangkan pada limfoma tingkat tinggi hanya 6 bulan sampai 1 tahun. Jika dimulai sesegera mungkin, pemberian kemoterapi dengan atau tanpa terapi penyinaran pada limfoma tingkat menengah dan tingkat tinggi, bisa menyembuhkan lebih dari separuh penderitanya. 

Sebagian besar penderita sudah mencapai stadium lanjut (stadium III dan IV) pada saat penyakitnya terdiagnosis. Penderita limfoma tingkat rendah mungkin tidak memerlukan pengobatan segera, tetapi harus menjalani pemeriksaan sesering mungkin untuk meyakinkan bahwa penyakitnya tidak menyebabkan komplikasi yang serius. 

Kemoterapi dilakukan pada penderita limfoma tingkat menengah. Penderita limfoma tingkat tinggi memerlukan kemoterapi intensif segera karena penyakit ini tumbuh dengan cepat. 

Pengobatan baru yang masih dalam penelitian adalah antibodi monoklonal, yang memiliki bahan toksik yang menempel di antibodi tersebut. Antibodi ini secara khusus akan menempel pada sel-sel limfoma dan melepaskan bahan toksik, yang selanjutnya akan membunuh sel-sel limfoma tersebut. 

Pada pencangkokan sumsum tulang, sumsum tulang diangkat dari penderita (dan sel limfomanya dibuang) atau dari donor yang sesuai dan dicangkokkan ke penderita. 
Prosedur ini memungkinkan dilakukannya hitung jenis darah, yang berkurang karena kemoterapi dosis tinggi, sehingga penyembuhan berlangsung lebih cepat. Pencangkokan sumsum tulang paling efektif dilakukan pada penderita yang berusia dibawah 55 tahun. 
Tetapi pencangkokan sumsum tulang memiliki risiko, sekitar 5% penderita meninggal karena infeksi pada minggu pertama, sebelum sumsum tulang membaik dan bisa menghasilkan sel darah putih yang cukup untuk melawan infeksi. Pencangkokan sumsum tulang juga sedang dicoba dilakukan pada penderita yang pada awalnya memberikan respon yang baik terhadap kemoterapi tetapi memiliki resiko tinggi terjadinya kekambuhan. 

Kombinasi sediaan kemoterapi pada Limfoma Non-Hodgkin.

Sediaan Obat Keterangan
Obat tunggal Klorambusil Digunakan pada limfoma tingkat rendah untuk mengurangi ukuran kelenjar getah bening dan untuk mengurangi gejala
CVP (COP) Cyclophosphamide
Vincristine (onkovin)
Prednison
Digunakan pada limfoma tingkat rendah dan beberapa limfoma tingkat menengah untuk mengurangi ukuran kelenjar getah bening dan untuk mengurangi gejala
Memberikan respon yang lebih cepat dibandingkan dengan obat tunggal
CHOP Cyclophosphamide
Doxorubicin (adriamisin)
Vincristine (onkovin)
Prednison
Digunakan pada limfoma tingkat menengah dan beberapa limfoma tingkat tinggi
C-MOPP Cyclophosphamide
Vincristine (onkovin)
Prokarbazin
Prednison, Doxorubicin
M-BACOD Metotreksat
Bleomisin
Doxorubicin (adriamisin)
Cyclophosphamide
Vincristine (onkovin)
Dexamethasone
Memiliki efek racun yg lebih besar dari CHOP & memerlukan pemantauan ketat terhadap fungsi paru-paru & ginjal
Kelebihan lainnya menyerupai CHOP
ProMACE/CytaBOM Prokarbazin
Methotrexate
Doxorubicin (adriamisin)
Cyclophosphamide
Etoposid
bergantian dengan
Sitarabin
Bleomisin
Vincristine (onkovin)
Metotreksat
Sediaan ProMACE bergantian dengan CytaBOM
Kelebihan lainnya menyerupai CHOP
MACOP-B Metotreksat
Doxorubicin (adriamisin)
Cyclophosphamide
Vincristine (onkovin)
Prednison
Bleomycin
Kelebihan utama adalah waktu pengobatan (hanya 12 minggu)
Kelebihan lainnya menyerupai CHOP

Informasi Produk Terkait Limfoma Non-Hodgkin


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa