Penyebab Infeksi Pasca Persalinan

Bakteri yang normalnya hidup pada vagina yang sehat dapat menyebabkan terjadinya infeksi setelah persalinan. Beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi, antara lain :

• Anemia
• Pemeriksaan vagina berulang
• Lamanya waktu jeda antara pecahnya selaput ketuban dengan persalinan
• Persalinan yang lama
• Operasi caesar
• Adanya sisa plasenta yang tertinggal di dalam rahim setelah persalinan
• Perdarahan hebat setelah melahirkan 
• Usia muda
• Kelompok sosioekonomi rendah

Gejala Infeksi Pasca Persalinan

Selain adanya demam, gejala-gejala lain yang muncul tergantung dari tempat terjadinya infeksi. Infeksi pasca persalinan dapat berhubungan langsung dengan persalinan (terjadi pada rahim atau daerah sekitarnya) atau tidak berhubungan langsung dengan persalinan (terjadi pada ginjal, kandung kemih, atau payudara).

1. Infeksi Rahim

Gejala-gejala infeksi rahim biasanya berupa nyeri pada perut bagian bawah atau panggul, demam (biasanya terjadi dalam waktu 1-3 hari sesudah persalinan), pucat, menggigil, rasa tidak enak badan menyeluruh, serta seringkali terdapat sakit kepala dan hilang nafsu makan. Rahim membesar dan terasa tidak nyaman. Keluar cairan yang berbau busuk dari vagina dalam jumlah yang bervariasi.

Terkadang beberapa komplikasi yang berat dapat terjadi pada infeksi rahim, yaitu berupa :

• Peradangan pada membran yang melapisi perut
• Terbentuknya bekuan darah pada pembuluh darah vena di panggul
• Bekuan darah bisa menyumbat pembuluh darah arteri di paru (emboli paru)
• Sepsis atau syok septik
• Terbentuknya nanah (abses) pada panggul

2. Infeksi kandung kemih dan infeksi ginjal, bisa menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan penderita menjadi sering berkemih. Infeksi ginjal bisa menyebabkan rasa nyeri pada punggung bawah atau samping, serta rasa tidak enak badan.

3. Infeksi pada payudara biasanya dapat dilihat. Payudara yang terinfeksi biasanya tampak merah dan membengkak, serta terasa hangat dan lunak. Hanya sebagian payudara yang menjadi merah dan terasa nyeri. Selain itu juga dapat terjadi demam.

Pada kasus yang jarang, infeksi payudara juga bisa menimbulkan abses. Daerah di sekitar abses membengkak, dan nanah dapat keluar dari puting payudara.

Diagnosis Infeksi Pasca Persalinan

Diagnosa adanya infeksi pasca persalinan didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan temuan padapemeriksaan fisik. Bisa dilakukan pemeriksaan darah atau urinalisa untuk membantu memastikan diagnosa.

Temuan yang sering dijumpai pada pemeriksaan darah dan urinalisa adanya peningkat leukosit dalam darah atau ditemukannya leukosit yang meningkat pada urin .

Pengobatan Infeksi Pasca Persalinan

Jika terjadi infeksi pasca persalinan, maka biasanya diberikan antibiotik sesuai dengan infeksi yang terjadi sampai bebas demam minimal 48 jam. Pada infeksi saluran kemih , dianjurkan untuk minum banyak air untuk membantu menjaga saluran kemih berfungsi dengan baik dan membuang bakteri keluar melalui saluran kemih.

Pada infeksi payudara, penderita juga disarankan untuk minum banyak air. Ibu menyusui yang terkena infeksi payudara sebaiknya tetap menyusui, karena keluarnya ASI dapat membantu terapi dan mengurangi risiko terjadinya abses payudara. Selain antibiotika, abses payudara juga perlu diatasi dengan mengeluarkan nanah melalui pembedahan.

Pencegahan Infeksi Pasca Persalinan

Sebelum operasi cesar, antibiotik dapat diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi rahim dan daerah sekitarnya.

Referensi :

• M, Julie S. Postpartum Infections. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
• M, Julie S. Infectionf os The Uterus. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
• M, Julie S. Bladder and Kidney Infections. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
• M, Julie S. Breast Infection. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.

Diperbarui 7 September 2023