Informasi Penyakit

Leishmaniasis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Leishmaniasis

Leishmaniasis

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Leishmaniasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Leishmania dan disebarkan melalui gigitan lalat pasir.

Penyakit ini ditemukan di daerah-daerah tropis, sub-tropis, dan Eropa Selatan. Penyakit ini memiliki berbagai bentuk pada manusia. Bentuk yang paling sering adalah :

  • Leishmaniasis kutaneus, yang menyebabkan luka pada kulit. Bentuk ini terjadi di Eropa Selatan, Asia, Afrika, Meksiko, dan Amerika Tengah dan Selatan.
  • Leishmaniasis visceral (kala-azar), yang mengenai organ-organ dalam, seperti limpa, hati, dan sumsum tulang. Bentuk ini biasanya terjadi di India, Afrika (terutama Sudan), Asia Tengah, daerah di sekitar Mediteranean, Amerika Tengah dan Selatan, dan adakalanya di Cina.

Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama orang dengan AIDS, lebih rentan untuk terkena leishmaniasis.


Penyebab Leishmaniasis

Penyebab Leishmaniasis

Penyebab Leishmaniasis adalah protozoa Leishmania. Penyakit ini disebarkan oleh lalat pasir yang terinfeksi, yaitu dengan menggigit manusia atau hewan, misalnya anjing atau hewan pengerat. Pada kasus yang jarang, infeksi dapat menyebar melalui transfusi darah, jarum suntik yang sebelumnya dipakai oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke bayinya saat dilahirkan, atau melalui hubungan seksual.

Parasit Leishmania ditularkan melalui gigitan lalat pasir phlebotomine betina yang terinfeksi, yang memakan darah untuk menghasilkan telur. Sekitar 70 spesies hewan, termasuk manusia, dapat menjadi sumber parasit Leishmania.


Gejala Leishmaniasis

Gejala Leishmaniasis

Terdapat beberapa bentuk leishmaniasis pada manusia. Beberapa orang bisa mengalami infeksi yang tenang, tanpa adanya tanda atau gejala apapun. Tetapi, infeksi ini dapat juga menyebabkan :

  • Leishmaniasis kutaneus. Bentuk ini adalah yang paling sering terjadi, dimana terbentuk lesi pada kulit yang awalnya berupa benjolan kecil dan bisa berakhir sebagai luka terbuka. Beberapa orang bisa mengalami pembesaran kelenjar getah bening. Luka pada kulit biasanya bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa bulan, tetapi bisa juga menetap selama bertahun-tahun. Luka ini sembuh dengan meninggalkan jaringan parut yang dapat menetap.

Sumber : https://www.sciencedirect.com

  • Leishmaniasis visceral (kala-azar), yang mengenai berbagai organ tubuh bagian dalam (biasanya limpa, hati, dan sumsum tulang) dan dapat berakibat fatal. Orang yang terkena bisa mengalami demam, penurunan berat badan, muntah, diare, kelelahan, pembesaran limpa dan hati, serta penurunan jumlah sel-sel darah. Tanpa terapi sekitar 80-90% penderita yang bergejala akan meninggal dalam waktu 1-2 tahun kemudian.

  • Leishmaniasis mukosa. Bentuk ini jarang terjadi dan bisa merupakan akibat dari leishmaniasis kutaneus. Parasit tertentu dapat menyebar dari kulit dan menyebabkan luka pada membran mukosa hidung (paling sering), mulut, atau tenggorokan. Tanda awal dapat berupa hidung tersumbat atau perdarahan pada hidung (mimisan). Luka ini dapat menyebabkan perubahan bentuk wajah yang berat. Adakalanya luka terjadi pada kulit di seluruh tubuh, menyebabkan keadaan yang mirip dengan lepra (kusta).

Sumber : https://www.researchgate.net

Diagnosis Leishmaniasis

Diganosa Leishmaniasis

Diagnosa leishmaniasis dapat dipastikan dengan memeriksa contoh jaringan yang terinfeksi, yaitu dengan menemukan parasit penyebabnya. Selain itu, pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi terhadap parasit juga dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi leishmaniasis visceral pada orang-orang yang bergejala.


Penanganan Leishmaniasis

Pengobatan Leishmaniasis

Obat-obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi tergantung dari spesies penyebabnya dan juga lokasi geografis penyakit.

Pengobatan untuk leishmaniasis kutaneus tergantung dari keparahan penyakit dan kemungkinan penyebaran ke membran mukosa. Obat yang mengandung antimon seringkali digunakan, terutama jika mungkin terjadi penyebaran ke membran mukosa. Operasi rekonstruktif dapat dilakukan jika terjadi perubahan bentuk hidung atau wajah.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Leishmaniasis

Pencegahan dimulai dengan cara mengobati orang yang terinfeksi dan berusaha untuk mencegah gigitan lalat pasir. Orang-orang yang diobati lebih jarang mengalami infeksi ulang Leishmania spesies yang sama.

Selain itu untuk mencegah kontak dengan vektor penyakit (lalat pasir), dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

  • Gunakan penolak serangga (repellent) yang mengandung DEET (diethyltoluamide) pada kulit
  • Gunakan insektisida (misalnya permethrin) pada kasa serangga, kelambu, dan pakaian
  • Gunakan pakaian lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki, untuk meminimalkan bagian kulit yang terpapar

Referensi

Referensi :

  • P, Richard D. Leishmaniasis. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • https://www.cdc.gov/
  • https://www.who.int

Diperbarui 7 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa