Informasi Penyakit

Neuritis optik

dr. VIDYA HARTIANSYAH
20 Oktober 2025
Neuritis optik

Neuritis optik

dr. VIDYA HARTIANSYAH
20 Oktober 2025

Saraf optik adalah kumpulan serabut saraf yang berfungsi sebagai kabel komunikasi antara mata dan otak. Serabut saraf memiliki lapisan khusus yang disebut mielin. Neuritis optik adalah peradangan pada saraf optik dimanapun sepanjang lintasannya.

Saraf optik membawa sinyal cahaya dari bagian belakang mata ke otak sehingga dapat melihat. Jika saraf optik mengalami pembengkakan, rusak atau terinfeksi sehingga kita tidak dapat melihat dengan jelas.

 


Penyebab Neuritis optik

Pernyebab Neuritis optik

Neuritis optik paling sering terjadi pada orang dewasa berusia 20-40 tahun. Neuritis optik seringkali disebabkan oleh multiple sklerosis. Namun, pada beberapa orang yang terkena neuritis optik baru kemudian diketahui memiliki multiple sklerosis. Neuritis optik juga dapat disebabkan oleh:

  • Infeksi, misalnya ensefalitis virus (terutama pada anak-anak), meningitis, sifilis, sinusitis, tuberkulosis, HIV, dan arteritis temporalis
  • Tumor
  • Zat kimia atau obat, misalnya timah, arsen, metil alkohol, antibiotika tertentu 

Penyebab neuritis optik yang jarang terjadi antara lain diabetes, anemia pernisiosa, penyakit autoimun tertentu, penyakit Graves, reaksi alergi akibat sengatan lebah, dan cedera. Meskipun begitu, penyebab neuritis optik seringkali tidak diketahui.


Gejala Neuritis optik

Gejala Neuritis optik

Neuritis optik dapat mengenai satu atau kedua mata. Gejala mungkin muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap, yaitu:

  • Penglihatan kabur
  • Penglihatan redup, seperti ada yang mematikan lampu
  • Warna tampak kusam dan pudar
  • Nyeri di bagian belakang rongga mata
  • Sakit saat menggerakkan mata
  • Gejala neuritis optik dapat menjadi lebih buruk ketika kepanasan atau sangat lelah. Misalnya, mungkin melihat lebih banyak gejala saat berolahraga atau mandi.

Jika neuritis optik tidak diobati, gejalanya bisa bertambah buruk. Tergantung dari penyebabnya, penglihatan biasanya dapat pulih kembali dalam 2 sampai 3 bulan. Namun, beberapa orang dapat mengalami serangan neuritis optik berulang.


Kapan Harus ke Dokter?

Masalah pada mata dapat menyebabkan kebutaan yang permanen, segera periksakan diri ke dokter spesialis mata bila:

  • Ada gejala seperti mata nyeri atau gangguan penglihatan
  • Gejala memburuk meskipun sudah diobati
  • Ada gejala penglihatan ganda, baal dan lemah di satu atau beberapa tungkai, yang menandakan adanya masalah saraf

 

 

 

 


Diagnosis Neuritis optik

Diganosis Neuritis optik

Diagnosis ditegakkan dengan memeriksa mata secara menyeluruh dan melakukan pemeriksaan berikut:

  • Pemeriksaan oftalmoskop untuk memeriksa keadaan saraf optik.
  • Uji penglihatan samping (perifer) .
  • Tes untuk memeriksa seberapa baik melihat warna.
  • Pemeriksaan pupil, untuk menilai bagiamana pupil merespons cahaya.

Selain itu, dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab dari gangguan penglihatan ini . Pemeriksaan yang dilakukan adalah CT scan, MRI scan, atau rekaman gelombang otak visual (yang menunjukkan bagaimana otak memproses informasi visual).

Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat memperlihatkan adanya multiple sclerosis atau ditemukan adanya tumor yang menekan saraf optik.


Penanganan Neuritis optik

Pengobatan Neuritis optik

Pengobatan tergantung dari penyebabnya. Pada beberapa kasus, misalnya pada kasus yang mungkin terdapat multiple sklerosis, dilakukan pengobatan untuk mengatasi gangguan yang terjadi. Jika terdapat tumor yang menekan saraf optik, maka penglihatan biasanya membaik setelah penekanan oleh tumor dihilangkan. Gangguan penglihatan dapat dibantu dengan memakai alat-alat bantu khusus.

Pengobatan yang paling umum adalah menggunakan kortikosteroid. Bagi sebagian penderita, mengonsumsi kortikosteroid sangat membantu meningkatkan penglihatan. Namun, bagi penderita multiple sklerosis atau kondisi lainnya, pengobatan ini biasanya tidak terlalu memberikan pengaruh yang signifikan.


Komplikasi Neuritis optik

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi misalnya:

  • Kerusakan saraf optik. Sebagian besar pasien mengalami kerusakan saraf optik permanen setelah terkena satu episode neuritis optik, tetapi kerusakannya mungkin tidak menyebabkan gejala permanen.
  • Penurunan tajam penglihatan. Sebagian besar pasien dapat kembali melihat dengan normal atau mendekati normal dalam beberapa bulan, tetapi kesulitan membedakan warna sebagian dapat menetap. Pada sebagian pasien, gangguan penglihatan menjadi permanen.
  • Efek samping pengobatan. Obat steroid yang digunakan dapat menekan sistem imun, sehingga tubuh rentan terkena infeksi. Efek samping lainnya yaitu perubahan mood dan kenaikan berat badan.

 

 

 

 


Prognosis Neuritis optik

Prognosis neuritis optik bergantung pada jenisnya, pengobatan yang didapatkan, dan seberapa efektif pengobatannya. Neuritis optik tipikal biasanya merupakan masalah jangka pendek yang dapat menghilang dalam beberapa hari (atau minggu), dan dapat lebi cepat dengan pengobatan. Sebagian besar penderitanya dapat kembali melihat dengan baik dalam waktu dua minggu hingga tiga bulan.

Neuritis optik atipikal cenderung lebih berat, dan efeknya biasanya lebih lama, terutama bila tidak diobati. Sebagian penderitanya mengalami peradangan selama enam minggu atau lebih, dengan penglihatan yang tidak membaik, dan dapat permanen.

Neuritis optik pediatri (pada anak) memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan orang dewasa. Anak jarang mengalami komplikasi jangka panjang. Akan tetapi seperti halnya orang dewasa, ada risiko bahwa neuritis optik merupakan tanda awal dari penyakit multiple sklerosis.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Neuritis optik

Neuritis optik dan kerusakan saraf biasanya terjadi karena alasan yang tidak dapat diprediksi. Ada beberapa cara yang dapat mengurangi risiko terjadinya masalah ini, tetapi tidak ada cara yang benar-benar dapat mencegah semua kemungkinannya.

Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan diantaranya:

  • Tidak merokok, menggunakan vape dan menghindari asap rokok
  • Bila mata terkena infeksi segera diobati
  • Menggunakan obat-obatan yang dianjurkan dokter sesuai petunjuk
  • Memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian
  • Menghindari alkohol
  • Menangani kondisi kronis misalnya penyakit autoimun atau kondisi peradangan, bila ada

Referensi

Referensi:

  • my.clevelandclinic.org. Optic Neuritis. 2023.
  • www.aao.org.
  • www.mayoclinic.org. Optic neuritis. 2021.
Copyright 2025 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2025 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa