Informasi Penyakit

Neuritis optik

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Neuritis optik

Neuritis optik

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Saraf optik adalah kumpulan serabut saraf yang berfungsi sebagai kabel komunikasi antara mata dan otak . Serabut saraf memiliki lapisan khusus yang disebut mielin.

Neuritis optik adalah peradangan pada saraf optik dimanapun sepanjang lintasannya.

Saraf optik membawa sinyal cahaya dari bagian belakang mata ke otak sehingga dapat melihat. Jika saraf optik mengalami pembengkakan , rusak atau terinfeksi sehingga kita tidak dapat melihat dengan jelas.

 


Penyebab Neuritis optik

Pernyebab Neuritis optik

Neuritis optik paling sering terjadi pada orang dewasa berusia 20-40 tahun. Neuritis optik seringkali disebabkan oleh multiple sklerosis. Namun, pada beberapa orang yang terkena neuritis optik baru kemudian diketahui memiliki multiple sklerosis. Neuritis optik juga dapat disebabkan oleh :

  • Infeksi, misalnya ensefalitis virus (terutama pada anak-anak), meningitis, sifilis, sinusitis, tuberkulosis, HIV, dan arteritis temporalis
  • Tumor
  • Zat kimia atau obat, misalnya timah, arsen, metil alkohol, antibiotika tertentu 

Penyebab neuritis optik yang jarang terjadi antara lain diabetes, anemia pernisiosa, penyakit autoimun tertentu, penyakit Graves, reaksi alergi akibat sengatan lebah, dan cedera. Meskipun begitu, penyebab neuritis optik seringkali tidak diketahui.


Gejala Neuritis optik

Gejala Neuritis optik

Neuritis optik dapat mengenai satu atau kedua mata. Gejala mungkin muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap , yaitu :

  • Penglihatan kabur

  • Penglihatan redup , seperti ada yang mematikan lampu

  • Warna tampak kusam dan pudar

  • Nyeri di bagian belakang rongga mata

  • Sakit saat menggerakkan mata

  • Gejala neuritis optik dapat menjadi lebih buruk ketika kepanasan atau sangat lelah. Misalnya, mungkin melihat lebih banyak gejala saat berolahraga atau mandi.

Jika neuritis optik tidak diobati, gejalanya bisa bertambah buruk. 

Tergantung dari penyebabnya, penglihatan biasanya dapat pulih kembali dalam 2 sampai 3 bulan. Namun, beberapa orang dapat mengalami serangan neuritis optik berulang.


Diagnosis Neuritis optik

Diganosis Neuritis optik

Diagnosis ditegakkan dengan memeriksa mata secara menyeluruh dan melakukan pemeriksaan berikut:

  • Pemeriksaan O ftalmoskop , Untuk memeriksa keadaan saraf optik .
  • Uji penglihatan samping (perifer) .
  • Tes untuk memeriksa seberapa baik melihat warna.
  • Pemeriksaan pupil , untuk menilai bagiamana pupil merespons cahaya.

Selain itu , dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab dari gangguan penglihatan ini . Pemeriksaan yang dilakukan adalah CT scan , MRI scan, atau Rekaman elombang otak visual (yang menunjukkan bagaimana otak memproses informasi visual).

Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat memperlihatkan adanya multiple sclerosis atau ditemukan adanya tumor yang menekan saraf optik.


Penanganan Neuritis optik

Pengobatan Neuritis optik

Pengobatan tergantung dari penyebabnya. Pada beberapa kasus, misalnya pada kasus yang mungkin terdapat multiple sklerosis, dilakukan pengobatan untuk mengatasi gangguan yang terjadi. Jika terdapat tumor yang menekan saraf optik, maka penglihatan biasanya membaik setelah penekanan oleh tumor dihilangkan. Gangguan penglihatan dapat dibantu dengan memakai alat-alat bantu khusus .

Pengobatan yang paling umum adalah menggunakan kortikosteroid. Bagi sebagian penderita, mengonsumsi kortikosteroid sangat membantu meningkatkan penglihatan . Namun, bagi penderita multiple sclerosis atau kondisi lainnya, pengobatan ini biasanya tidak terlalu memberikan pengaruh yang signifikan .


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi

  • G, James. Optic Neuritis. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • Papilitis. WebMD. 2012.
  • Retrobulbar Neuritis. Aetna InteliHealth. 2011.
  • https://www.mayoclinic.org
  • https://www.aao.org

Diperbarui 6 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa