Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Konjungtivitis

BELLA PRICYLLA
5 Januari 2024
Konjungtivitis

Konjungtivitis

BELLA PRICYLLA
5 Januari 2024

Mata merah atau konjungtivitis merupakan inflamasi pada lapisan terluar pada mata (konjungtiva). Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau alergi. Penyakit ini merupakan salah satu gangguan kondisi mata yang paling umum terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.

Penyebab Konjungtivitis

Penyebab Konjungtivitis

Berbagai mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi pada konjungtiva, misalnya virus, bakteri, atau jamur (jarang). Baik konjungtivitis virus maupun bakteri sama-sama dapat menular dengan mudah ke orang lain, atau ke mata yang tidak terinfeksi. Infeksi jamur jarang terjadi, biasanya akibat menggunakan obat tetes mata kortikosteroid untuk waktu lama atau mengalami cedera mata yang terkait dengan bahan organik, seperti tanaman atau tanah. Bayi juga rentan untuk terkena infeksi mata akibat organisme yang berasal dari jalan lahir ibunya.

Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis melalui hubungan seksual (misalnya jika cairan semen yang terinfeksi bakteri gonokokus masuk ke dalam mata). Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan kebutaan.

  • Infeksi bakteri seperti infeksi Staphylococcus, Streptococcus.
  • Virus, misalnya infeksi Adenovirus.
  • Alergi (serbuk bunga, kosmetik, dan larutan pencuci lensa kontak).
  • Polusi udara atau iritan kimia.
  • Infeksi serviks (chlamydia, herpes genital, atau gonorrhea) pada wanita hamil dapat mengakibatkan konjungtivitis yang menyebabkan kebutaan pada bayi.
  • Penyumbatan sebagian pada saluran air mata.
  • Pemakaian lensa kontak, terutama dalam jangka panjang, juga bisa menyebabkan konjungtivitis.

Gejala Konjungtivitis

Gejala Konjungtivitis

  • Kemerahan pada sklera mata atau bagian dalam kelopak mata
  • Peningkatan keluarnya air mata
  • Keluarnya cairan kuning kental yang mengeras pada bulu mata, terutama saat bangun tidur (pada konjungtivitis karena bakteri)
  • Gatal pada mata (terutama pada konjungtivitis karena alergi)
  • Rasa terbakar pada mata (terutama pada konjungtivitis karena bahan kimia dan iritan)
  • Pandangan kabur
  • Meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya

 

 


Kapan harus ke dokter?

Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter, jika mempunyai keluhan dan tanda konjungtivitis, seperti:

  • Mata merah disertai rasa gatal
  • Terdapat banyak kotoran mata, terutama setelah bangun tidur di pagi hari
  • Mempunyai riwayat alergi tertentu, seperti debu atau perubahan cuaca
  • Mata terus berair

 


Diagnosis Konjungtivitis

Diagnosis Konjungtivitis

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan mata. Contoh sekret mata dapat diambil untuk mengidentifikasi organisme penyebabnya, terutama jika :

  • gejala-gejala yang terjadi berat atau berulang
  • jika infeksi diduga disebabkan oleh Chlamydia atau Neisseria gonorrhea
  • jika penderita memiliki gangguan sistem imunitas tubuh, misalnya HIV / AIDS
  • jika penderita memiliki masalah pada mata, misalnya penonjolan mata akibat penyakit Graves atau riwayat transplantasi kornea

Penanganan Konjungtivitis

Pengobatan Konjungtivitis

Kebanyakan orang-orang yang mengalami konjungtivitis dapat membaik tanpa terapi. Namun, beberapa infeksi, terutama yang disebabkan oleh bakteri, dapat menetap untuk waktu lama jika tidak diobati.

Sekret yang terakumulasi pada kelopak mata harus dibersihkan dengan air dan handuk bersih atau tissue sekali pakai. Pemberian kompres hangat atau dingin terkadang dapat meringankan rasa tidak nyaman pada mata.

Antibiotika hanya membantu untuk konjungtivitis bakteri. Namun, karena infeksi bakteri dan virus sulit untuk dibedakan, maka terkadang antibiotika tetap diberikan.

  • Antibiotik
untuk mata memiliki mekanisme kerja, spektrum, dan potensi efek samping yang sama seperti bentuk sistemiknya. Obat ini diresepkan untuk konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri.
Obat: cetrimide, chloramphenicol, ciprofloxacin, erythromycin, fusidic acid, gatifloxacin, gentamicin, gramicidin, levofloxacin, lomefloxacin, moxifloxacin, neomycin, ofloxacin, oxytetracycline, polymixin B sulfate, tobramycin.

Selain itu, adakalanya bisa diberikan obat untuk membantu mengatasi peradangan pada mata, khususnya pada orang-orang dengan konjungtivitis berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari

  • Kortikosteroid
diindikasikan pada konjungtivitis alergi. Karena obat ini dapat membantu pertumbuhan virus dan bakteri, obat ini dikontraindikasikan pada konjungtivitis infeksi. Penggunaan jangka panjang dari kortikosteroid dapat menyebabkan glaukoma, penurunan kejernihan penglihatan dan area pandangan.
Obat: betamethasone, dexamethasone, fluorometholone, prednisolone

Komplikasi Konjungtivitis

Komplikasi konjungtivitis jarang terjadi. Komplikasi yang mungkin dapat timbul akibat konjungtivitis, adalah peradangan kornea dimana peradangan ini dapat menimbulkan gangguan penglihatan.

Jika anda mempunyai keluhan mata merah yang tidak kunjung mengalami perbaikan dala 5-7 hari, segeralah ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.  Konjungtivitis yang disebabkan oleh herpes zooster virus sering menimbulkan komplikasi. Sekitar 38,2% mengalami komplikasi pada kornea dan 19,1% mengalami uveitis.

Konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri gonorrhoeae juga berisiko tinggi mengalami komplikasi pada kornea dan perforasi kornea sekunder.


Prognosis Konjungtivitis

Prognosis konjungtivitis tergantung dari penyebabnya, tetapi umumnya bersifat baik jika ditangani dengan baik. Jika konjungtivitis disebabkan oleh reaksi alergi, berisiko untuk sering mengalami kekambuhan.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Konjungtivitis

Beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan antara lain :

  • Karena konjungtivitis (virus atau bakteri) sangat menular, maka penderita harus selalu mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah membersihkan mata atau memberikan obat tetes mata.
  • Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
  • Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya. Handuk atau lap yang digunakan untuk membersihkan mata harus dipisahkan dari handuk atau lap lainnya.
  • Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.
  • Orang-orang yang terkena konjungtivitis infeksius perlu tinggal di rumah selama beberapa hari sampai infeksi reda. Pada konjungtivitis virus yang berat, penderita bahkan perlu tinggal di rumah sampai beberapa minggu.
  • Hindari iritan kimia dan alergen yang diketahui.

Referensi

Referensi:

  • R, Melvin. Infectious Conjunctivitis. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • Mayo Clinic. Conjungtivitis. 2023
  • NCBI. Konjungtivitis. 2022
  • Kapita Selekta kedokteran jilid Pertama. Konjungtivitis. 2001

Diperbarui 3 Januari 2023