Informasi Penyakit

Imunodefisiensi dan Gangguan Limpa

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Imunodefisiensi dan Gangguan Limpa

Imunodefisiensi dan Gangguan Limpa

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Limpa merupakan suatu organ yang berukuran sebesar genggaman tangan dan terletak di bagian kiri atas perut, tepat dibawah tulang iga.

Limpa terdiri dari dua jenis jaringan yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu bagian putih dan bagian merah limpa. Bagian putih limpa (white pulp) merupakan bagian sistem imun yang berfungsi untuk melawan infeksi. Bagian merah limpa (red pulp) berfungsi untuk menyaring darah dan membuang material yang tidak diinginkan.

Sumber: https://radiologykey.com


Penyebab Imunodefisiensi dan gangguan limpa

Penyebab Imunodefisiensi dan Gangguan Limpa

Berbagai hal yang bisa menyebabkan kelainan pada limpa:

  • Infeksi, misalnya mononukleosis infeksiosa, malaria, sifilis, dan tuberkulosis.
  • Gangguan sel darah, misalnya penyakit sel sabit, sferositosis herediter, dan thalassemia
  • Kanker darah dan penyakit proliferatif, misalnya leukemia, polisitemia vera, mielofibrosis, dan limfoma.
  • Penyakit peradangan, seperti amiloidosis, sarkoidosis, dan lupus eritematosus sistemik
  • Penyakit hati, misalnya sirosis hati
  • Penyakit penimbunan, misalnya penyakit Gaucher dan Niemann-Pick
  • Penyebab lain, seperti kista pada limpa dan gangguan pembuluh darah limpa
  • Trauma

Gejala Imunodefisiensi dan gangguan limpa

Gejala Imunodefisiensi dan Gangguan Limpa

Limpa memiliki peran penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Pada orang dengan gangguan atau tidak memiliki limpa, misalnya karena kelainan bawaan, rusak, atau diangkat karena penyakit, resiko terjadinya infeksi berat akan meningkat.

Jika limpa diangkat, tubuh akan kehilangan beberapa kemampuannya untuk menghasilkan antibodi pelindung dan untuk membuang bakteri yang tidak diinginkan dari tubuh. Sebagai akibatnya, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi akan berkurang. Tidak lama kemudian, organ lainnya (terutama hati) akan meningkatkan fungsinya dalam melawan infeksi untuk menggantikan kehilangan tersebut, sehingga meningkatnya risiko untuk terjadinya infeksi tidak akan berlangsung lama.

Jika limpa membesar, kemampuannya untuk menangkap dan menyimpan sel-sel darah akan meningkat. Akibatnya, jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dalam sirkulasi akan berkurang. Pembesaran limpa akan memberi penekanan pada lambung, sehingga perut bisa terasa penuh. Penderita juga bisa merasa nyeri perut atau nyeri punggung di daerah limpa, yang bisa menjalar ke bahu, terutama jika ada bagian limpa yang tidak mendapatkan cukup darah dan mulai mengalami kematian jaringan.


Diagnosis Imunodefisiensi dan gangguan limpa

Diagnosis Imunodefisiensi dan Gangguan Limpa

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan. Beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan, ultrasonografi, dan MRI, untuk menentukan besarnya limpa dan aliran darah pada limpa.
  • Pemeriksaan darah dan sumsum tulang, bisa dilakukan jika didapatkan adanya pembesaran limpa, antara lain untuk melihat jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Pemeriksaan sumsum tulang bisa digunakan untuk melihat apakah terdapat kanker sel darah (misalnya leukemia atau limfoma) atau penumpukan bahan-bahan yang tidak diinginkan yang menyebabkan gangguan pada limpa.

Penanganan Imunodefisiensi dan gangguan limpa

Pengobatan Imunodefisiensi dan Gangguan Limpa

Terkadang limpa harus diangkat jika terjadi kerusakan berat, misalnya akibat trauma. Seseorang yang tidak memiliki limpa berisiko tinggi untuk terkena infeksi. Oleh karena itu, vaksinasi bisa diberikan untuk membantu mencegah terjadinya infeksi tertentu, misalnya vaksin influenza yang diberikan setiap tahun.

Namun demikian, seseorang tetap dapat bertahan hidup tanpa limpa. Organ-organ lain, terutama hati, akan mengkompensasi fungsi limpa yang hilang dengan meningkatkan kemampuannya dalam melawan infeksi dan membuang sel-sel darah yang rusak, tua, atau abnormal.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi :

  • Harry S Jacob. Overview of The Spleen. Merck Manual. 2012.
  • Harry S Jacob. Enlarged Spleen. Merck Manual. 2012.

Diperbarui 6 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa