Informasi Penyakit

Fraktur Tulang Temporal

BELLA PRICYLLA
16 Februari 2024
Fraktur Tulang Temporal

Fraktur Tulang Temporal

BELLA PRICYLLA
16 Februari 2024

Tulang temporal adalah tulang paling tebal pada kepala dan membutuhkan tenaga yang besar untuk terjadi fraktur.

Pada tulang temporal menampung sebagian pembuluh darah besar (arteri) karotis interna dan vena jugularis interna, saraf kranial VII-XI, struktur telinga tengah dan dalam, dan membentuk sebagian fossa kranial tengah. Cedera berkecepatan tinggi pada struktur penting ini mempengaruhi morbiditas dan mortalitas yang signifikan.

Fraktur tulang temporal merupakan retak atau pecahnya tulang kepala bagian temporal akibat trauma yang mengenai kepala.


Penyebab Fraktur tulang temporal

Penyebab Fraktur Tulang Temporal

Fraktur tulang temporal bisa terjadi akibat trauma pada kepala, baik trauma tumpul (misalnya pukulan) atau trauma tajam (misalnya tusukan objek tertentu). 

Kecelakaan kendaraaan bermotor merupakan penyebab dari sekitar 31% fraktur tulang kepala. Penyebab lainnya adalah penyerangan secara fisik, terjatuh, dan luka tembak.


Gejala Fraktur tulang temporal

Gejala Fraktur Tulang Temporal

Orang-orang yang mengalami fraktur tulang temporal seringkali mengalami perdarahan dari telinga, pengumpulan darah di belakang gendang telinga, atau memar pada kulit di belakang telinga. Gejala-gejala dan komplikasi lainnya bervariasi, tergantung dari lokasi persis dari fraktur, misalnya :

  • Kelumpuhan wajah pada sisi yang mengalami fraktur
  • Hilangnya pendengaran
  • Gangguan keseimbangan atau vertigo

Terkadang, cairan di sekitar otak dan medula spinalis dapat mengalami kebocoran melalui fraktur yang terjadi. Rembesan cairan ini menandakan bahwa otak terpapar pada infeksi dari bakteri di saluran telinga yang mungkin bersifat serius.


Kapan harus ke dokter?

Segeralah langsung bawa diri anda atau orang sekitar anda ke rumah sakit terdekat jika mengalami cedera yang mengenai kepala.


Diagnosis Fraktur tulang temporal

Diagnosis Fraktur Tulang Temporal

Diagnosis dipastikan dengan melakukan pemeriksaan CT (Computed Tomography) scan.

Setelah pasien stabil, pemeriksaan MRI dapat dilakukan pada pasien yang menderita kelumpuhan saraf kranial yang tidak dapat dinilai pada CT-Scan. MRI dapat membantu gambaran pada kepala secara detail dan juga dapat mengungkapkan kelainan yang sebelumnya tidak ditemukan pada CT-Scan.


Penanganan Fraktur tulang temporal

Pengobatan Fraktur Tulang Temporal

Primary Survey dan penatalaksanaan kelaianan intrakranial yang mengancam jiwa harus menjadi fokus utama. Penatalaksanaan komplikasi patah tulang temporal harus ditangani setelah pasien stabil.

  • Kelumpuhan Saraf Wajah

Kelumpuhan langsung atau degenerasi signifikan (>90%) pada EnOG merupakan indikasi untuk eksplorasi bedah dan dekompresi. Kelumpuhan dengan onset yang tertunda biasanya menunjukkan perkembangan edema saraf atau kompresi oleh hematoma yang dalam banyak kasus dapat diobati dengan kortikosteroid selama 1 hingga 3 minggu .

  • Kebocoran Cairan Serebrospinal

Penatalaksanaan konservatif termasuk meninggikan kepala , tirah baring, dan menghindari mengejan harus dilakukan. Profilaksis antibiotik untuk menghindari perkembangan meningitis masih kontroversial, meskipun hampir selalu digunakan dalam keadaan kebocoran CSF yang sedang berlangsung. Jika tindakan konservatif tidak berhasil, drainase lumbal dilakukan untuk menurunkan tekanan intrakranial. Sebagian kecil pasien memerlukan perbaikan melalui pembedahan.

  • Gangguan Pendengaran

Evaluasi dini hanya mampu mengidentifikasi kehilangan konduktif versus sensorineural. Evaluasi audiologi formal ditunda beberapa minggu pasca cedera untuk memastikan edema dan hemotimpanum telah teratasi sepenuhnya. Gangguan pendengaran konduktif yang persisten merupakan indikasi untuk eksplorasi bedah dengan ossiculoplasty. Gangguan pendengaran sensorineural yang persisten dapat diobati dengan alat bantu dengar atau implan koklea, tergantung tingkat keparahannya.

  • Vertigo

Pengujian fungsi vestibular harus dilakukan secara elektif dan rawat jalan setelah pasien kembali ke kondisi dasar neurologisnya. Dalam kasus fistula perilimfe, perbaikan bedah diperlukan. Hidrops perilimfatik pasca-trauma harus ditangani dengan kortikosteroid dan diuretik.


Komplikasi Fraktur Tulang Temporal

Komplikasi yang umumnya terjadi pada fraktur tulang temporal, seperti:

  • Kelumpuhan wajah
  • Kebocoran cairan serebro-spinal
  • Gangguan pendengaran
  • Vertigo (pusing berputar)

 


Prognosis Fraktur Tulang Temporal

Prognosis fraktur temporal bergantung tingkat keparahan serta komplikasi yang telah terjadi. Prognosis umumnya baik jika fraktur tidak menyebabkan gangguan intrakranial atau timbul komplikasi, jika fraktur telah  menyebabkan gangguan pada intrakranial prognosis seringkali berubah menjadi buruk.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Fraktur Tulang Temporal

Terjadinya fraktur temporal dapat dicegah dengan cara memakai alat pelindung kepala saat mengendarai motor, bersepeda, ataupun saat berolahraga seperti tinju atau hockey serta memakai sabuk pengaman saat mengendarai mobil. Menggunakan alat pelindung pada kepala dapat menurunkan risiko terjadinya fraktur rulang temporal.


Referensi

Referensi :

  • M, Sam P. Temporal Bone Fracture. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  • www.ncbi.nlm.nih.gov

Diperbarui 16 Februari 2024

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa