Tulang temporal adalah tulang paling tebal pada kepala dan membutuhkan tenaga yang besar untuk terjadi fraktur.
Pada tulang temporal menampung sebagian arteri karotis interna dan vena jugularis interna, saraf kranial VII-XI, struktur telinga tengah dan dalam, dan membentuk sebagian fossa kranial tengah. Cedera berkecepatan tinggi pada struktur penting ini mempengaruhi morbiditas dan mortalitas yang signifikan.
Fraktur tulang temporal merupakan retak atau pecahnya tulang temporal akibat trauma pada kepala.
Penyebab Fraktur tulang temporal
Penyebab Fraktur Tulang Temporal
Fraktur tulang temporal bisa terjadi akibat trauma pada kepala, baik trauma tumpul (misalnya pukulan) atau trauma tajam (misalnya tusukan objek tertentu).
Kecelakaan kendaraaan bermotor merupakan penyebab dari sekitar 31% fraktur tulang kepala. Penyebab lainnya adalah penyerangan secara fisik, terjatuh, dan luka tembak.
Gejala Fraktur tulang temporal
Gejala Fraktur Tulang Temporal
Orang-orang yang mengalami fraktur tulang temporal seringkali mengalami perdarahan dari telinga, pengumpulan darah di belakang gendang telinga, atau memar pada kulit di belakang telinga. Gejala-gejala dan komplikasi lainnya bervariasi, tergantung dari lokasi persis dari fraktur, misalnya :
- Kelumpuhan wajah pada sisi yang mengalami fraktur
- Hilangnya pendengaran
- Gangguan keseimbangan atau vertigo
Terkadang, cairan di sekitar otak dan medula spinalis dapat mengalami kebocoran melalui fraktur yang terjadi. Rembesan cairan ini menandakan bahwa otak terpapar pada infeksi dari bakteri di saluran telinga yang mungkin bersifat serius.
Diagnosis Fraktur tulang temporal
Diagnosis Fraktur Tulang Temporal
Diagnosa dipastikan dengan melakukan pemeriksaan CT (Computed Tomography) scan.
Setelah pasien stabil, pemeriksaan MRI dapat dilakukan untuk pasien yang menderita kelumpuhan saraf kranial yang tidak dapat dijelaskan pada temuan CT.
MRI dapat membantu membedakan antara mastoid yang berisi cairan dan mastoid yang berisi isi intrakranial yang mengalami hernia. MRI juga dapat mengungkapkan patologi intrakranial yang sebelumnya tidak terdiagnosis pada CT.
Penanganan Fraktur tulang temporal
Penaganan Fraktur Tulang Temporal
Primary Survey dan penatalaksanaan kelaianan intrakranial yang mengancam jiwa harus menjadi fokus utama. Penatalaksanaan komplikasi patah tulang temporal harus ditangani setelah pasien stabil.
-
Kelumpuhan Saraf Wajah
Kelumpuhan langsung atau degenerasi signifikan (>90%) pada EnOG merupakan indikasi untuk eksplorasi bedah dan dekompresi. Kelumpuhan dengan onset yang tertunda biasanya menunjukkan perkembangan edema saraf atau kompresi oleh hematoma yang dalam banyak kasus dapat diobati dengan kortikosteroid selama 1 hingga 3 minggu .
-
Kebocoran Cairan Serebrospinal
Penatalaksanaan konservatif termasuk meninggikan kepala , tirah baring, dan menghindari mengejan harus dilakukan. Profilaksis antibiotik untuk menghindari perkembangan meningitis masih kontroversial, meskipun hampir selalu digunakan dalam keadaan kebocoran CSF yang sedang berlangsung. Jika tindakan konservatif tidak berhasil, drainase lumbal dilakukan untuk menurunkan tekanan intrakranial. Sebagian kecil pasien memerlukan perbaikan melalui pembedahan.
-
Gangguan Pendengaran
Evaluasi dini hanya mampu mengidentifikasi kehilangan konduktif versus sensorineural. Evaluasi audiologi formal ditunda beberapa minggu pasca cedera untuk memastikan edema dan hemotimpanum telah teratasi sepenuhnya. Gangguan pendengaran konduktif yang persisten merupakan indikasi untuk eksplorasi bedah dengan ossiculoplasty. Gangguan pendengaran sensorineural yang persisten dapat diobati dengan alat bantu dengar atau implan koklea, tergantung tingkat keparahannya.
-
Vertigo
Pengujian fungsi vestibular harus dilakukan secara elektif dan rawat jalan setelah pasien kembali ke kondisi dasar neurologisnya. Dalam kasus fistula perilimfe, perbaikan bedah diperlukan. Hidrops perilimfatik pasca-trauma harus ditangani dengan kortikosteroid dan diuretik.
Dokter Spesialis
Pemilihan tepat untuk penanganan/penggunaan obat hanya oleh dokter spesialis
Referensi
Referensi :
- M, Sam P. Temporal Bone Fracture. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
- www.ncbi.nlm.nih.gov
Diperbarui 6 September 2023