Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Testis Tidak Turun (Kriptorkidisme)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Testis Tidak Turun (Kriptorkidisme)

Testis Tidak Turun (Kriptorkidisme)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Testis yang tidak turun (kriptorkidisme / undesensus testikulorum) adalah testis yang tidak turun ke dalam posisi yang seharusnya, yaitu di dalam skrotum, sebelum anak dilahirkan. Biasanya kriptorkidisme hanya terjadi pada satu testis, tetapi sekitar 10% kasus terjadi pada kedua testis.

Kebanyakan testis akan turun dengan sendirinya dalam waktu 6 bulan setelah anak dilahirkan. Bayi laki-laki yang lahir prematur lebih sering mengalami kondisi ini, demikian juga bayi laki-laki yang memiliki riwayat kriptorkidisme di keluarga.


Penyebab Testis tidak turun

Penyebab Undesensus Testikulorum

Saat perkembangan janin, testis terbentuk di dalam perut. Saat beberapa bulan terakhir perkembangan janin, testis mulai turun secara perlahan dari perut, melalui kanalis inguinalis di daerah selangkangan, ke dalam skrotum. Pada kriptorkidisme, proses tersebut terhenti atau terhambat.

Penyebab kriptorkismus sebagian besar masih belum diketahui. Disfungsi plasenta dengan berkurangnya sekresi hCG mungkin bertanggung jawab atas gangguan hormonal dan gangguan lainnya selama masa kehidupan janin. Menurut beberapa peneliti, kesalahan utama terletak pada testis itu sendiri .

Faktor risiko undesensus testikulorum :

  • Intrauterine Growth Restriction (IUGR)

  • Terkait dengan kelainan kromosom dan sindrom genetik tertentu, seperti sindrom Klinefelter dan Prader-Willi

  • Faktor lingkungan: Dietilstilbestrol dan paparan pestisida ; ibu dan ayah yang merokok dapat meningkatkan risiko

  • Prematuritas, kejadian pada bayi prematur 30%

  • Asfiksia perinatal

  • Operasi caesar

  • Toksemia kehamilan

  • Subluksasi kongenital pinggul

 

Gejala Testis tidak turun

Gejala Undesensus Testikulorum

Testis yang tidak turun tidak menimbulkan gejala. Tanda utama tidak turunnya testis adalah testis tidak tampak atau tidak teraba di dalam skrotum.

Testis yang tidak turun bisa terpuntir di dalam perut (torsio testis), sehingga mengganggu produksi sperma di kemudian hari, dan meningkatkan risiko terjadinya hernia dan kanker testis. 


Diagnosis Testis tidak turun

Diagnosis Undesensus Testikulorum

Pemeriksaan fisik dapat memastikan bahwa salah satu atau kedua testis tidak berada di dalam skrotum. Testis yang tidak turun mungkin bisa teraba atau mungkin juga tidak teraba pada dinding perut di atas skrotum. Jika testis tidak teraba, mungkin diperlikan untuk pemeriksaan lebih lanjut, yaitu Pemeriksaan USG pada skrotum.


Penanganan Testis tidak turun

Pengobatan Undesensus Testikulorum

Biasanya testis akan turun dengan sendirinya tanpa terapi saat usia 1 tahun pertama.

American Urological Association tidak merekomendasikan terapi hormonal (hCG) untuk mendorong turunnya testis yang tidak turun karena tingkat respons yang rendah .

Pembedahan (orkidopeksi) biasanya dilakukan untuk menurunkan testis ke dalam skrotum jika testis tetap tidak turun. Pembedahan yang dilakukan sejak dini bisa mencegah terjadinya kerusakan pada testis yang dapat membuat anak menjadi tidak subur.

Jika testis yang tidak turun baru diketahui kemudian, saat anak sudah besar, maka mungkin lebih disarankan untuk mengangkatnya, karena testis tidak akan berfungsi dengan baik dan berisiko untuk terjadi kanker.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi :

  • K, Neil K. Undescended Testicle. Medline Plus. 2012.
  • Mayo Clinic. Undescended Testicle (Cryptorchidism). 2013.
  • P, Elizabeth J. Undescended and Retractile Testes. Merck Manual Handbook. 2012.
  • https://www.pathologyoutlines.com
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov

Diperbarui 6 September 2023