Tiroiditis merupakan sebutan untuk peradangan pada kelenjar tiroid.
Tiroiditis disebabkan oleh adanya gangguan pada kelenjar tiroid yang menimbulkan peradangan dan kerusakan sel-sel tiroid, misalnya :
- Kebanyakan tiroiditis disebabkan oleh adanya antibodi yang menyerang kelenjar tiroid (autoimun)
- Infeksi, seperti virus atau bakteri
- Pemakaian obat-obat tertentu, seperti interferon dan amiodaron
Tidak ada gejala khas dari tiroidits. Jika tiroiditis menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid secara perlahan-lahan dan kronis, maka biasanya kadar hormon tiroid di dalam darah akan mengalami penurunan, sehingga penderita akan mengalami gejala-gejala hipotiroid, seperti kelelahan, peningkatan berat badan, konstipasi, kulit kering, dan depresi.
Jika tiroiditis menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid secara cepat, maka hormon tiroid yang disimpan di dalam kelenjar akan keluar dan menyebabkan peningkatan kadar hormon tiroid di dalam darah (tirotoksikosis). Penderita akan mengalami gejala-gejala yang mirip dengan gejala hipertiroidisme, seperti kecemasan, insomnia, palpitasi (berdebar-debar), penurunan berat badan, dan iritabel.
Diagnosa didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan antara lain pemeriksaan ultrasonografi dan pemeriksaan darah.
Pengobatan tiroiditis dilakukan tergantung dari jenis dan gejala klinisnya. Obat anti-tiroid tidak digunakan untuk tirotoksikosis yang terjadi pada tiroiditis karena bukan disebabkan oleh overaktivitas kelenjar tiroid. Namun, jika terjadi hipotiroidisme, pengobatan dimulai dengan pemberian hormon tiroid pengganti.
- American Thyroid Association. What is Thyroiditis. 2012.
- Steven D. Ehrlich. Thyroiditis. University of Maryland Medical Center. 2010.