Informasi Penyakit

Tumbuh Gigi

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Tumbuh Gigi

Tumbuh Gigi

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Tumbuhnya gigi pada anak atau disebut juga odontiasis, adalah proses munculnya gigi pada anak dari gusi. Proses tumbuhnya gigi biasanya terjadi saat anak berusia 6-24 bulan.

Selama di dalam rahim, gigi bayi mulai terbentuk sejak minggu ke-5 dan mungkin akan terus tumbuh sampai akhir remaja atau menjelang usia dua puluhan. Sebagian besar bayi mulai tumbuh gigi sekitar usia 6 bulan. Dua gigi depan bawah (gigi seri tengah bawah) biasanya yang pertama muncul, diikuti oleh dua gigi depan atas (gigi seri tengah atas).

Tumbuh gigi dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala pada mulut dan gusi, tetapi tidak menimbulkan masalah pada tempat lain tubuh.


Penyebab Tumbuh gigi

Gigi pertama anak biasanya tumbuh pada usia 4-10 bulan, rata-rata saat anak berusia 6 bulan. Gigi yang pertama tumbuh biasanya dua gigi bagian depan bawah.

Sekitar 4-8 minggu kemudian, tumbuh gigi bagian depan atas. Seluruh gigi susu (20 gigi) biasanya sudah tumbuh saat anak berusia 3 tahun.

urutan tumbuh gigi susu

Sumber gambar: www.trianglepediatricdentistry.com


Gejala Tumbuh gigi

Tanda-tanda Tumbuh Gigi

Berikut ini beberapa tanda tumbuh gigi:

  • Banyak berliur, dapat terjadi mulai dua bulan sebelum gigi pertama muncul
  • Rewel
  • Pembengkakan pada gusi
  • Suka menggigit benda padat

Pada beberapa anak, proses tumbuhnya gigi bisa tidak terasa nyeri. Namun, anak-anak yang lain bisa menjadi sensitif selama beberapa minggu.

Saat gigi akan tumbuh, anak mungkin bisa menangis, menjadi sulit tidur atau makan, dan mengiler.

Gusi di mana gigi tumbuh bisa tampak merah dan terasa nyeri. Anak bisa terus mengunyah makanan dan benda-benda saat gigi tumbuh.

Proses tumbuhnya gigi tidak menyebabkan timbulnya demam. Anak yang mengalami demam dan menjadi sangat rewel perlu dibawa ke dokter karena gejala-gejala ini tidak disebabkan oleh tumbuhnya gigi.


Penanganan Tumbuh gigi

Penanganan pada saat Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi biasanya dapat ditangani di rumah. Hubungi dokter jika bayi Anda mengalami demam, tampak sangat tidak nyaman, atau memiliki tanda-tanda lain atau gejala penyakit — termasuk demam atau diare.

Jika bayi tampak tidak nyaman karena tumbuhnya gigi, bisa dicoba beberapa tips sederhana berikut ini:

  1. Pijat gusi bayi. Gunakan jari yang bersih, basahi kasa atau kain untuk memijat gusi bayi. Tekanan dapat meringankan rasa tidak nyaman pada bayi.
  2. Kompres dingin. Sebuah handuk dingin atau cincin tumbuh gigi yang dingin bisa menyejukkan gusi bayi. Tetapi, jangan berikan benda-benda yang beku ke dalam mulut bayi, karena kontak dengan benda yang sangat dingin bisa melukai bayi.
  3. Cobalah makanan yang keras. Jika bayi sudah bisa makan makanan yang padat, maka bisa diberikan makanan yang dapat digigiti, misalnya timun yang sudah dikupas dan sudah didinginkan. Awasi bayi dengan ketat, jika terdapat potongan makanan harus segera diambil karena bisa berisiko tersedak.
  4. Berikan cincin tumbuh gigi. Proses tumbuhnya gigi bisa diringankan dengan mengunyah benda yang keras. Coba berikan cincin khusus untuk pertumbuhan gigi yang terbuat dari karet yang keras. Cincin yang berisi cairan bisa pecah karena gigitan bayi. Jika anak suka menggigit botol susu, maka isilah dengan air. Jika anak terus menerus kontak dengan gula yang terdapat pada susu formula, susu, atau jus, maka gigi anak bisa menjadi rusak.
  5. Lap air liur bayi. Bayi bisa mengeluarkan air liur yang berlebihan sebagai bagian dari proses tumbuhnya gigi. Untuk mencegah iritasi kulit, lap mulut dan dagu bayi dengan kain yang bersih.
  6. Pemberian obat, Jika bayi Anda rewel, dapat dibantu dengan pemberian asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen. Jangan berikan bayi Anda produk-produk yang mengandung aspirin. Berhati-hatilah dengan obat tumbuh gigi yang dapat digosok langsung pada gusi bayi. Obat akan tertelan sebelum ia memiliki kesempatan untuk memberikan efek pada gusi - dan terlalu banyak obat tertelan akan menyebabkan mati rasa tenggorokan bayi, sehingga dapat mengganggu-nya atau mempengaruhi refleks muntah normal.

Gel untuk tumbuhnya gigi tidak direkomendasikan untuk diberikan pada anak, karena cara ini tidak lebih efektif dibandingkan cara-cara lainnya dan beberapa produk mengandung zat-zat yang bisa menimbulkan efek berbahaya, misalnya benzocaine. Pada kasus yang jarang benzocaine bisa menyebabkan terjadinya methemoglobinemia, yaitu gangguan serius yang mempengaruhi kemampuan darah untuk membawa oksigen.

Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan:

  • jangan oleskan alkohol ke gusi anak
  • jangan letakkan sesuatu yang membeku pada gusi anak
  • jangan gunting gusi untuk membantu tumbuhnya gigi, karena bisa menimbulkan infeksi
  • jangan kalungkan benda-benda keras di leher anak
  • jangan memberikan aspirin untuk anak, baik diminum atau diletakkan pada gusi atau gigi anak

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Merawat Gigi

Cara merawat gigi bayi:

  • Idealnya, jagalah kebersihan gigi bayi Anda dengan cara membasahi bagian atas gusinya dengan handuk basah setiap hari. Hal ini dapat membantu menjaga mulut bayi dari pertumbuhan bakteri.
  • Saat gigi pertama bayi muncul, beralihlah ke sikat gigi kecil berbulu lembut. Tidak perlu menggunakan pasta gigi. Anda hanya memerlukan air. Pasta gigi dapat digunakan sampai anak belajar untuk meludah - sekitar usia 2 tahun.
  • Merencanakan pemeriksaan gigi secara teratur. The American Dental Association dan The American Academy of Pediatric Dentistry menganjurkan penjadwalan kunjungan pertama gigi anak setelah gigi pertama tumbuh atau selambat-lambatnya pada ulang tahunnya yang pertama.

Referensi

Referensi:

  • D, Steven. Teething Tots. Kids Health. 2011.
  • K, Neil K. Teething. Medline Plus. 2012.
  • M, John. Teething. Medicine Net. 2013.
  • Mayo Clinic. Teething : Tips for Soothing Sore Gums. 2012.
  • P, Elizabeth J. Teething. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
  • Paediatric Handbook 8th edition, Wiley-Blackwell, A John Wiley * Sons, Ltd, Publication

Diperbarui 5 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa