Informasi Penyakit

Infeksi Pada Kuku

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Infeksi Pada Kuku

Infeksi Pada Kuku

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Infeksi pada kuku atau bisa juga disebut Paronikia adalah peradangan pada kulit di sekitar jari tangan atau kuku kaki.

Penyakit ini dapat bersifat akut (<6 minggu) atau kronis (berlangsung > 6 minggu).

Paronikia dapat berkembang ketika bakteri memasuki kulit rusak di dekat kutikula dan lipatan kuku, sehingga menyebabkan infeksi. Kutikula adalah kulit di pangkal kuku. Lipatan kuku adalah tempat bertemunya kulit dan kuku.


Penyebab Infeksi pada kuku

Penyebab Infeksi Pada Kuku

Sebagian besar infeksi pada kuku disebabkan oleh jamur, tetapi bisa juga akibat infeksi bakteri dan virus. Infeksi bakteri juga bisa terjadi pada kutikula atau lipatan kuku.

Paronikia akut bisa disebabkan oleh banyak hal . Kemungkinan penyakit ini terjadi setelah adanya kerusakan pada kulit, terutama di antara lipatan atau kutikula kuku proksimal dan lempeng kuku. Contohnya :

  • Jika kuku tergigit (onychophagia) atau lipatan kuku yang tercabut (misalnya, kelainan bentuk kuku karena kebiasaan)
  • Pada bayi yang menghisap jari tangan atau jempolnya
  • Manicure treatment
  • Kuku kaki tumbuh ke dalam (Onikokriptosis)
  • Pada penggunaan kuku atau ukiran
  • Perawatan dengan retinoid oral yang mengeringkan kulit (Acitretin, Isotretinoin)
  • Obat lain, termasuk reseptor faktor pertumbuhan epidermal dan inhibitor BRAF (Vemurafenib, Dabrafenib)

Paronikia kronis terutama terjadi pada :

  • Pasien dengan dermatitis tangan atau tangan yang terus-menerus terpapar dingin dan basah, seperti: Peternak sapi perah , Nelayan , Bartender , Pembersih , Ibu rumah tangga .
  • Orang dengan sirkulasi yang buruk
  • Infeksi kulit akut dan kronis cenderung lebih sering dan agresif
  • Diabetes , kelemahan kronis, atau pasien yang mengonsumsi obat imunosupresi

Gejala Infeksi pada kuku

Gejala Infeksi Pada Kuku

Gejala-gejala yang muncul tergantung dari penyebabnya.

  • Onikomikosis

Onikomikosis merupakan infeksi jamur pada kuku. Gangguan ini paling sering terjadi pada kuku jari kaki dibandingkan dengan kuku jari tangan. Orang-orang dengan diabetes dan mereka yang memiliki aliran darah yang buruk ke kaki lebih rentan untuk terkena.

Jamur bisa didapat melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau kontak dengan permukaan tempat jamur berada, misalnya lantai kamar mandi.

Kuku yang terinfeksi memiliki penampilan yang abnormal, tetapi tidak terasa gatal atau nyeri. Pada infeksi yang ringan, kuku memiliki bercak-bercak warna putih atau kuning. Perlahan-lahan bisa terbentuk kerak berwarna putih seperti kapur di bawah permukaan kuku. Pada kasus yang lebih berat, kuku bisa menebal, mengalami perubahan warna dan kelainan bentuk. Kuku juga bisa terlepas dari dasarnya.

  • Paronikia

Paronikia merupakan infeksi pada kutikula. Infeksi biasanya bersifat akut, tetapi bisa juga kronis. Pada infeksi akut, bakteri masuk melalui luka, misalnya akibat menarik pinggiran kuku yang menonjol, trauma pada lipatan kulit di pangkal kuku, atau iritasi kronis (antara lain karena air dan detergen).

Paronikia terbentuk di sepanjang tepi kuku (di samping atau di daerah pangkal kuku). Dalam waktu beberapa jam atau hari, bisa timbul rasa nyeri, merah, hangat, dan pembengkakan. Nanah biasanya terkumpul di bawah kulit di sepanjang pinggiran kuku, dan terkadang di dasar kuku. Pada kasus yang jarang, infeksi bisa sampai masuk ke dalam jari, terutama pada orang-orang dengan diabetes atau gangguan lain yang menyebabkan sirkulasi darah kaki kurang baik. Penyebaran infeksi ini bisa membahayakan jari atau anggota gerak itu sendiri.

  • Paronikia Kronis

Paronikia kronis merupakan peradangan berulang atau menetap pada lipatan kuku, biasanya pada jari tangan. Gangguan ini hampir selalu terjadi pada orang-orang yang banyak bekerja dengan air, dimana tangan menjadi selalu basah (misalnya pencuci piring atau asisten rumah tangga), terutama jika mereka memiliki diabetes atau gangguan sistem kekebalan tubuh. 

Seringkali ditemukan adanya jamur Candida, tetapi peranan infeksi jamur ini dalam menyebabkan paronikia kronis belumlah jelas, karena pengobatan jamur tidak selalu menyembuhkan gangguan yang ada. Paronikia kronis mungkin terjadi akibat peradangan kulit kronis ditambah dengan adanya kolonisasi jamur Candida.

Lipatan kuku menjadi merah dan terasa nyeri, seperti pada paronikia akut, tetapi biasanya tidak terjadi akumulasi nanah. Seringkali lipatan kuku terpisah dari dasarnya. Kemudian terbentuk celah yang bisa membuat bahan iritan dan mikroorganisme masuk. 

  • Sindroma Kuku Hijau

Sindroma ini merupakan infeksi yang terjadi akibat bakteri Pseudomonas. Gangguan ini biasanya terjadi pada orang-orang yang mengalami onikolisis (keadaan dimana kuku terpisah dari dasarnya mulai di bagian ujung) dan mereka yang tangannya sering terkena air. Kuku pada daerah onikolisis menjadi berwarna kehijauan.

  • Veruka Vulgaris

Veruka vulgaris merupakan kutil yang sering terjadi akibat infeksi HPV (Human Papillomavirus). Infeksi seringkali terjadi pada kutikula dan terkadang pada daerah di bawah kuku. Infeksi bisa menyebar akibat menggigit kuku. 


Diagnosis Infeksi pada kuku

Diagnosis Infeksi Pada Kuku

Diagnosa didasarkan dari penampilan kuku. Untuk memastikan diagnosa, bisa dilakukan pemeriksaan contoh debris pada kuku secara mikroskopis dan kultur untuk menentukan penyebab infeksi.

 

 

 


Penanganan Infeksi pada kuku

Pengobatan Infeksi Pada Kuku

Penanganan yang diberikan tergantung dari penyebabnya.

- Onikomikosis

Infeksi jamur sulit untuk disembuhkan. Oleh karena itu, penanganannya tergantung dari seberapa berat atau mengganggu gejala-gejala yang ada. Pengobatan bisa berupa pemberian obat jamur. Untuk membantu mencegah kekambuhan, kuku harus dijaga agar tetap pendek, kaki harus dikeringkan setelah mandi, gunakan kaus kaki yang bisa menyerap keringat, dan bisa diberikan bedak anti-jamur pada kaki. Sepatu lama bisa mengandung banyak spora jamur, sehingga, jika mungkin tidak lagi digunakan.

- Paronikia

Paronikia akut
  • Rendam bagian yang terkena dalam air hangat, beberapa kali sehari.
  • Antiseptik topikal mungkin diresepkan untuk infeksi ringan yang terlokalisir.
  • Antibiotik oral mungkin diperlukan untuk infeksi bakteri yang parah atau berkepanjangan; seringkali doksisiklin .
  • Pertimbangkan pengobatan dini dengan antivirus jika terjadi infeksi herpes simpleks parah (herpetic whitlow).
  • Sayatan bedah dan drainase mungkin diperlukan untuk abses diikuti dengan irigasi dan pembalutan dengan kain kasa. Jarang sekali, kuku harus dicabut agar nanah dapat keluar.
Paronikia kronis
  • Perhatikan faktor predisposisi.
  • Jaga tangan tetap kering dan hangat.
  • Hindari pekerjaan basah atau gunakan sarung tangan kedap air yang dilapisi bahan katun.
  • Jaga kebersihan kuku dengan cermat.
  • Cuci setelah pekerjaan kotor dengan sabun dan air bilas dan keringkan dengan hati-hati.
  • Oleskan krim tangan emolien sesering mungkin, krim penghalang dimetikon dapat membantu.

- Sindroma Kuku Hijau

Gangguan ini bisa diatasi dengan merendam kuku pada larutan asam asetat 1% dua kali sehari atau dengan menggunting kuku dan mengobati bagian yang terkena dengan larutan antibiotik.

- Veruka Vulgaris

Gangguan ini sulit untuk diatasi. Bisa dilakukan bedah beku untuk mengatasinya.

 


Informasi Produk Terkait Infeksi Pada Kuku


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


 


Referensi

Referensi

  • L, Michael. Paronychia. Medline Plus. 2011.
  • R, Wingfield E. Fingernail and Toenail Infection. Merck Manual. 2007.
  • https://my-clevelandclinic-org
  • https://dermnetnz-org

Diperbarui 5 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa