Penyebabnya adalah bakteri Corynebacterium minutissimum.

Eritrasma lebih sering terjadi pada daerah beriklim hangat (tropik). Seseorang menjadi lebih rentan untuk mengalami erythrasma jika mengalami obesitas (kelebihan berat badan) atau memiliki diabetes.

Eritrasma biasanya terjadi di daerah dimana kulit bersentuhan dengan kulit, misalnya di bawah payudara, ketiak, sela-sela jari kaki dan daerah kelamin (terutama pada pria, dimana kantung zakar menyentuh paha).

Sumber : www.dermnetnz.org

Infeksi menyebabkan terbentuknya bercak-bercak pink dengan bentuk yang tidak beraturan, yang kemudian akan berubah menjadi sisik-sisik halus berwarna coklat.

Pada beberapa penderita, infeksi bisa menyebar ke tubuh dan daerah anus. Selain itu, bisa timbul rasa gatal yang sifatnya ringan.

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Bakteri akan memancarkan sinar merah jika disinari dengan lampu Wood (sinar ultraviolet). Selain itu, bakteri juga bisa dibiakkan dari contoh kulit yang terinfeksi.

Pemeriksaan dengan lampu wood - Sumber : www.medscape.com

Bersihkan lesi kulit secara perlahan dengan sabun antibakteri (misalnya yang mengandung fusidic acid) bisa membantu untuk menghilangkannya (scrubbing). Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat oles yang mengandung antibiotik (misalnya gel yang mengandung erythromycin). Namun, jika gangguan kulit yang terjadi sangat berat, maka mungkin diperlukan obat minum untuk mengatasinya.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya eritrasma:

• Menjaga kebersihan badan, misalnya dengan rajin mandi
• Menjaga agar kulit tetap kering
• Menggunakan pakaian yang bersih dengan bahan yang menyerap keringat
• Menghindari panas atau kelembaban yang berlebihan
• Menjaga berat badan sehat yang ideal

- B, Kevin. Erythrasma. Medline Plus. 2012.

- Erythrasma. www.dermnetnz.com