Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Tropical Spastic Paraparesis (HTLV-1 yang Berhubungan dengan Myelopathy)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Tropical Spastic Paraparesis (HTLV-1 yang Berhubungan dengan Myelopathy)

Tropical Spastic Paraparesis (HTLV-1 yang Berhubungan dengan Myelopathy)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Tropical Spastic Paraparesis / HTLV-1 yang berhubungan dengan myelopathy merupakan gangguan pada medula spinalis yang berhubungan dengan imunitas dan infeksi virus human T-lymphotropic 1 (HTLV-1).

Human T-lymphotropic virus 1 (HTLV-1) mirip dengan human immunodeficiency virus (HIV), virus penyebab AIDS. Virus HTLV-1 dapat menyebabkan jenis leukemia dan limfoma tertentu (kanker sel darah putih).

Tropical Spastic Paraparesis (TSP) adalah penyakit yang progresif , namun jarang berakibat fatal. Kebanyakan orang dengan TSP hidup selama beberapa dekade setelah diagnosis. Prospeknya akan membaik jika mereka mengambil langkah-langkah untuk mencegah infeksi saluran kemih dan luka pada kulit dan jika mereka berpartisipasi dalam program terapi fisik dan pekerjaan

 


Penyebab Tropical spastic paraparesis

Penyebab Tropical Spastic Paraparesis

Virus HTLV-1 ditularkan melalui kontak seksual, pemakaian narkotika, paparan terhadap darah yang terinfeksi, atau kontak dari ibu ke anak melalui ASI.

Penyakit ini paling sering terjadi pada para pekerja seks komersial, pemakai obat suntik terlarang, pasien hemodialisa (cuci darah) dan orang-orang dari daerah endemik, seperti Jepang dan sebagian wilayah Amerika Selatan. 

Virus berada di dalam sel darah putih. Karena cairan serebrospinal mengandung sel-sel darah putih, maka medula spinalis dapat mengalami kerusakan. Kerusakan medula spinalis lebih disebabkan karena adanya reaksi tubuh terhadap virus dibanding kerusakan yang disebabkan oleh virus itu sendiri.

 


Gejala Tropical spastic paraparesis

Gejala Tropical Spastic Paraparesis

Kebanyakan orang dengan TSP hanya memiliki sedikit atau tanpa gejala sepanjang hidupnya. Selain gejala neurologis berupa kelemahan dan kekakuan atau kejang otot, dalam kasus yang jarang terjadi penderita TSP juga mungkin mengalami:

  • Uveitis (radang saluran uveal mata)
  • Artritis (radang pada satu atau lebih sendi)
  • Alveolitis limfositik paru (radang paru-paru)
  • Polymyositis (penyakit otot inflamasi)
  • Dermatitis menular (radang kulit)
  • Keratoconjunctivitis sicca (kekeringan terus-menerus pada kornea)

Komplikasi serius lainnya dari infeksi HTLV-1 adalah berkembangnya leukemia atau limfoma sel T pada orang dewasa. Komplikasi sistem saraf dan terkait darah hanya terjadi pada sebagian kecil orang dengan TSP.


Diagnosis Tropical spastic paraparesis

Diganosis Tropical Spastic Paraparesis

Diagnosa biasanya didasarkan pada gejala dan adanya risiko untuk terkena infeksi virus HTLV-1. Pada pemeriksaan dapat ditanyakan riwayat hubungan seksual penderita dan apakah terdapat riwayat penggunaan obat-obat suntik terlarang. Pemeriksaan Magnetic resonance imaging (MRI) bisa dilakukan untuk melihat kelainan pada medula spinalis. Selain itu, pemeriksaan serum darah dan cairan serebrospinal diperlukan untuk mendeteksi antibodi terhadap HTLV-1 dan juga antigen virus di dalam cairan serebrospinal.

Sumber : Wikipedia.com


Penanganan Tropical spastic paraparesis

Pengobatan Tropical Spastic Paraparesis

Belum ada pengobatan yang telah terbukti efektif, tetapi pemberian Interferon alfa, Imunoglobulin, dan kortikosteroid dapat membantu.

Pengobatan untuk spastisitas yang terjadi diberikan secara simptomatik, misalnya dengan pemberian obat relaksan otot.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi

  • R, Michael. Tropical Spastic Paraparesis / HTLV-1 - Associated Myelopathy.
  • Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • https://www.ninds.nih.gov
  • https://www.msdmanuals.com

Diperbarui 5 September 2023