Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Kelumpuhan Saraf Kranial Ke-3 (N. Okulomotorius)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Kelumpuhan Saraf Kranial Ke-3 (N. Okulomotorius)

Kelumpuhan Saraf Kranial Ke-3 (N. Okulomotorius)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Saraf kranial ketiga atau dikenal sebagai nervus okulomotorius , terdiri dari 2 komponen utama , yaitu :

  • Serabut parasimpatis luar yang mempersarafi otot siliaris dan sfingter pupil
  • Serabut somatik bagian dalam yang mempersarafi levator palpebrae superioris di kelopak mata (yang meretraksi kelopak mata atas) dan 4 otot ekstraokular (superior, tengah, rektus inferior, dan oblik inferior).

Jika nervus okulomotorius mengalami kelumpuhan , maka akan menimbulkan beberapa gangguan pada mata .
 

 


Penyebab Kelumpuhan saraf kranial ke-3

Penyebab Kelumpuhan Saraf Okulomotorius

  • Iskemia vaskular

  • Trauma

  • Neoplasma intrakranial

  • Pendarahan 

  • Bawaan

  • Idiopatik

Diabetes mellitus dan hipertensi menyebabkan perubahan iskemik pada saraf dan merupakan penyebab sistemik paling umum dari kelumpuhan nervus okulomotorius yang didapat .

Kelumpuhan Nervus Okulomotorius pada Anak

Semua kasus kelumpuhan nervus okulomotorius yang didapat harus ditelusuri untuk menyingkirkan adanya lesi yang . Penyebab umum lainnya termasuk :

  • Bawaan: 43%

  • Peradangan lokal: 13%

  • Trauma: 20%

  • Aneurisma: 7%

  • Myasthenia gravis

  • Migrain


Gejala Kelumpuhan saraf kranial ke-3

Gejala Kelumpuhan Saraf Okulomotorius

  • Ptosis , disebabkan karena kelumpuhan otot Levator Palpebrae Superior sehingga kelopak mata turun ke bawah .

  • Deviasi okular : Mata yang terkena sedikit mengarah ke luar dan ke bawah ketika mata yang tidak terkena melihat lurus ke depan .

  • Pupil : Pupil menjadi terfiksasi dan melebar karena kelumpuhan dari sfingter pupil . Kelumpuhan otot siliaris juga menyebabkan gangguan penglihatan. Namun, pada lesi iskemik , pupil dapat berfungsi normal dan tidak terjadi gangguan penglihatan .

  • Diplopia : Hal ini terjadi karena deviasi mata sehingga menyebabkan cahaya jatuh pada titik ekstrafoveal sehingga penglihatan jadi ganda. Namun, karena ptosis, pasien biasanya tidak mengeluhkan penglihatan ganda karena ptosis dapat bertindak sebagai penghalang terjadinya diplopia.

 

.


Diagnosis Kelumpuhan saraf kranial ke-3

Diagnosis Kelumpuhan Saraf Okulomotorius

Diagnosis ditegakkan berdasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain , MRI atau CT Scan.

CT atau MRI diperlukan jika pasien mengalami pelebaran pupil dan sakit kepala berat yang tiba-tiba atau penglihatan semakin tidak responsif (menunjukkan herniasi) . Jika dicurigai adanya ruptur aneurisma dan CT atau MRI tidak menunjukkan perdarahan atau pemeriksaan tidak tersedia dapat dilakukan pemeriksaan lainnya seperti pungsi lumbal, angiografi resonansi magnetik , angiografi CT , atau angiografi serebral , bisa dilakukan .


Penanganan Kelumpuhan saraf kranial ke-3

Pengobatan Kelumpuhan Saraf Okulomotorius

Pengobatan kelumpuhan saraf okulomotorius tergantung dari apa penyebabnya .

Jika tumor otak atau aneurisma yang menyebabkan kelumpuhan , maka pembedahan dapat mengurangi tekanan pada nervus okulomotorius sehingga fungsinya dapat mengembalikan fungsinya.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi

  • R, Michael. Palsies of Cranial Nerves That Control Eye Movement. Merck Manual. 2012.
  • O Finn. Information About The Oculomotor Nerve of The Eye. 2009.
  • www.healthguideinfo.com
  • https://eyewiki-aao-org
  • https://www-msdmanuals-com
  • https://my-clevelandclinic-org

Diperbarui 6 September 2023