Gangguan Bipolar pada Anak
Gangguan bipolar (terkadang disebut juga penyakit manik-depresif) merupakan gangguan otak yang menyebabkan adanya perubahan mood dan energi yang tidak biasa. Ada periode kegembiraan hebat dan eksitasi (mania) bergantian dengan periode depresi. Mungkin bisa terdapat mood yang normal diantara kedua periode ini.
Anak-anak normalnya memiliki mood yang cukup sering berubah, mulai dari yang senang dan aktif sampai murung dan diam. Perubahan mood ini jarang sekali merupakan suatu gangguan kesehatan mental. Gangguan bipolar jauh lebih berat daripada perubahan mood yang normal, dan mood yang terjadi berlangsung lebih lama, seringkali sampai beberapa minggu atau bulan.
Gangguan bipolar jarang terjadi pada anak-anak. Gangguan bipolar biasanya mulai terjadi saat masa remaja atau awal masa dewasa. Gangguan bipolar pada remaja mirip dengan gangguan bipolar pada orang dewasa.
Penyebab Gangguan bipolar pada anak
Penyebab Gangguan Bipolar pada Anak
Penyebab terjadinya gangguan bipolar belum diketahui, tetapi tendensi untuk mengalami gangguan bipolar bisa diturunkan. Gangguan ini mungkin berkaitan dengan kelainan pada zat-zat kimia di otak. Gangguan bipolar bisa dimulai setelah ada suatu kejadian berat yang dialami, meskipun kejadian tersebut tidak merupakan penyebab terjadinya gangguan bipolar, tetapi dapat menjadi pemicu terjadinya episode manik-depresif.
Gejala Gangguan bipolar pada anak
Gejala Gangguan Bipolar pada Anak
Gejala-gejala utama gangguan bipolar adalah adanya episode-episode dimana seseorang merasa sangat gembira (mania) dan terkadang terdapat episode-episode depresi.
Mania adalah suatu keadaan dimana terdapat perasaan sangat senang, melambung, dan rasa kebesaran (anak merasa bahwa dirinya memiliki bakat yang hebat atau telah membuat penemuan penting). Anak merasa sangat berenergi. Ada banyak ide yang dipikirkan, sampai tidak tahu apa yang harus ia kerjakan lebih dulu. Anak menjadi banyak berbicara.
Saat episode manik, anak bisa menjadi sulit tidur, tetapi tidak merasa lelah. Anak juga bisa menjadi agresif dan mudah marah.
Kemudian, tanpa peringatan, terjadi episode depresi. Anak menjadi merasa begitu sedih, semuanya tampak begitu buruk, gelap dan berat.
Anak menjadi kehilangan minat pada aktivitas yang biasa ia kerjakan sehari-hari, tidur lebih banyak dari biasanya, dan berpikir atau bergerak lebih lambat dari biasanya. Tidak ada sesuatu yang dirasakannya baik. Terdapat rasa putus asa dan rasa bersalah yang melimpah dalam dirinya.
Ia merasa bahwa dirinya seperti terperangkap di dalam lubang gelap selamanya. Tetapi kemudian, episode manik bisa terjadi kembali, dan demikian seterusnya. Anak-anak dengan gangguan bipolar tampak normal diantara kedua episode tersebut (manik-depresif).
Kapan harus ke dokter?
Segeralah konsultasikan anak ke dokter jika anda menilai bahwa anak anda mengalami perubahan mood yang drastis dalam 2-4 minggu.
Jika anak Anda mengalami salah satu dari situasi berikut ini, segeralah bawa anak anda ke unit gawat darurat rumah sakit terderdekat:
- Memikirkan tentang kematian atau keinginanan bunuh diri.
- Memikirkan atau merencana untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
- Mengalami hakusinasi dan delusi.
- Gejala toksisitas litium (overdosis), seperti mual dan muntah yang berat, tangan gemetar, kebingungan, dan gangguan penglihatan.
Diagnosis Gangguan bipolar pada anak
Diagnosis Gangguan Bipolar pada Anak
Diagnosis didasarkan pada deskripsi yang khas dari episode-episode yang terjadi oleh anak dan orang tuanya. Karena gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas juga dapat menimbulkan gejala yang serupa, maka penting untuk membedakan keduanya.
Perlu dilakukan berbagai pemeriksaan untuk menyingkirkan gangguan lain yang dapat menimbulkan gejala yang serupa, misalnya pemeriksaan riwayat medis untuk melihat adanya pemakaian obat-obat tertentu atau pemeriksaan darah untuk melihat apakah terdapat aktivitas yang berlebihan dari kelenjar tiroid.
Penanganan Gangguan bipolar pada anak
Penanganan Gangguan Bipolar pada Anak
Gangguan bipolar diatasi dengan pemberian obat-obatan, seperti obat untuk menstabilkan mood. Obat ini mengurangi kecenderungan perubahan suasana hati pada sekitar 70% penderita.
- Mania; antipsikotik generasi kedua merupakan terapi pilihan pertama, misalnya aripiprazole, lurasidone, olanzapine, quetiapine, risperidone, dan ziprasidone. Litium atau mood stabilizer (divalproex, lamotrigine, carbamazepine) digunakan pada pasien yang tidak merespons 2 atau 3 antispikotik.
- Depresi; antipsikotik generasi kedua yang dikombinasikan dengan selective serotonin reuptake inhibitor adalah terapi lini pertama. Alternatifnya adalah litium dan juga dapat dikombinasikan dengan SSRI. Antidepresan tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal tetapi harus dikombinasikan dengan antipsikotik atau litium.
Obat-obatan di atas memiliki sejumlah efek samping yang bisa terjadi, seperti tremor, kedutan otot, mual, muntah, diare, rasa haus, banyak berkemih, pertambahan berat badan, penurunan kadar hormon tiroid di dalam darah, kejang atau bahkan gangguan irama jantung. Akan tetapi efek samping ini lebih sering terjadi pada penderita usia lanjut.
Selain dengan obat-obatan, psikoterapi individu dan keluarga juga dapat dilakukan untuk membantu anak dan keluarganya agar bisa menerima dan mengatasi gangguan yang ada.
Komplikasi Gangguan Bipolar pada Anak
Jika tidak segera diobati atau pengobatan yang dilakukan tidak adekuat, dapat menimbulkan masalah atau komplikasi seperti:
- kegagalan di sekolah
- hubungan antar sosial yang kurang baik
- keterlibatan dalam kekerasan (baik sebagai korban atau pelaku)
- masalah keuangan dan hukum
- terlibat masalah kriminal
- penyalahgunaan zat terlarang
- mencoba atau berkeinginan bunuh diri
Prognosis Gangguan Bipolar pada Anak
Prognosis gangguan bipolar pada anak sering kali buruk kecuali jika bipolar ditangani dengan baik.
Jika gangguan bipolar pad anak-anak tidak segera diobati, hal ini dapat membuat kehidupan sosial anak, seperti sekolah, hubungan antar teman, dan kehidupan sehari-hari menjadi sulit. Anak-anak dan remaja dengan gangguan bipolar juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami:
- Perubahan perilaku menjadi nakal
- Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan
- Bunuh diri
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Gangguan Bipolar pada Anak
Sampai saat ini masih beluk diketahui dengan pasti cara pencegahan gangguan bipolar, karena penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, penting untuk mengetahui tanda dan gejala gangguan bipolar pada anak dan mencari intervensi dini jika anak Anda mengalami hal ini.
Referensi
Referensi:
- gomedii.com (Gambar Cover)
- Boston Children's Hospital. Bipolar Disorder
- Cleveland Clinic. Bipolar Disorder in Children. 2022
- J, Hugh F. Bipolar Disorder in Children (Manic Depressive Illness). Merck Manual. 2009.
- L, D'Arcy. Bipolar Disorder. Kids Health. 2012.
- National Institute of Mental Health. Bipolar Disorder in Children and Teens. Medicine Net. 2009.