Informasi Penyakit

Infeksi Amuba yang Hidup Bebas

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Infeksi Amuba yang Hidup Bebas

Infeksi Amuba yang Hidup Bebas

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Definisi Infeksi Amuba yang Hidup Bebas

Amuba yang hidup bebas adalah protozoa yang hidup di tanah atau air dan tidak perlu hidup pada manusia atau hewan. Meskipun amuba ini jarang menyebabkan infeksi pada manusia, jenis amuba tertentu dapat menyebabkan penyakit yang serius dan mengancam nyawa. Penyakit yang paling sering disebabkan oleh amuba yang hidup bebas adalah meningoensefalitis amuba, ensefalitis amuba granulomatosa, dan keratitis amuba.


Penyebab Infeksi amuba yang hidup bebas

Penyebab Infeksi Amuba yang Hidup Bebas

Meningoensefalitis Amuba Primer

Penyakit ini disebabkan oleh parasit Naegleria fowleri. Amuba ini hidup di air tawar, seringkali pada air yang tergenang, dan terdapat di seluruh dunia. Ketika manusia berenang di air yang terkontaminasi, amuba ini dapat masuk ke dalam sistem saraf pusat melalui membran mukosa hidung. Ketika amuba mencapai otak, maka akan terjadi peradangan, kematian jaringan, dan perdarahan.

Ensefalitis Amuba Granulomatosa

Infeksi ini disebabkan oleh spesies Acanthamoeba atau Balamuthia mandrillaris. Amuba penyebabnya hidup di air, tanah, dan debu di seluruh dunia. Banyak orang yang terpapar, tetapi hanya sedikit yang terinfeksi. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau memiliki kesehatan umum yang buruk. Amuba kemungkinan masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau paru-paru dan menyebar ke otak melalui aliran darah.

Keratitis Amuba

Keratitis amuba merupakan infeksi pada kornea yang disebabkan oleh spesies Acanthamoeba. Infeksi ini biasanya terjadi pada orang-orang yang menggunakan lensa kontak. Infeksi lebih mungkin terjadi jika lensa kontak digunakan saat berenang atau jika cairan pembersih lensa kontak yang digunakan tidak steril.


Gejala Infeksi amuba yang hidup bebas

Gejala Infeksi Amuba yang Hidup Bebas

Meningoensefalitis Amuba Primer

Infeksi ini jarang terjadi, tetapi biasanya bersifat fatal karena mengenai sistem saraf pusat. Gejala awal biasanya berupa perubahan pada indra penciuman atau indra perasa. Penderita kemudian bisa mengalami sakit kepala, kaku kuduk, mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya. Selanjutnya, bisa terjadi kebingungan, mengantuk, dan kejang. Infeksi ini berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu 10 hari.

Ensefalitis Amuba Granulomatosa

Infeksi biasanya bersifat fatal karena mengenai sistem saraf pusat. Gejala muncul secara bertahap. Penderita bisa mengalami demam ringan, penglihatan kabur, perubahan kepribadian, gangguan dalam berbicara, koordinasi, atau penglihatan, serta kelumpuhan satu sisi tubuh atau wajah. Selain itu, bisa terbentuk luka-luka terbuka pada kulit. Sakit kepala dan kejang juga sering terjadi. Kebanyakan orang yang terinfeksi meninggal, biasanya dalam waktu 7-120 hari setelah gejala-gejala dimulai.

Keratitis Amuba

Biasanya terbentuk luka terbuka yang nyeri pada kornea. Gejala-gejala yang muncul berupa mata merah, berair, terasa seperti ada benda asing pada mata, dan nyeri saat terpapar cahaya yang terang. Penglihatan biasanya terganggu.


Diagnosis Infeksi amuba yang hidup bebas

Diagnosa Infeksi Amuba yang Hidup Bebas

Dugaan meningoensefalitis amuba primer didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan riwayat berenang di air tawar, tetapi diagnosis biasanya sulit untuk dikonfirmasi. Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain terjadinya infeksi otak dan infeksi selaput otak. Namun, amuba belum tentu dapat ditemukan pada contoh cairan serebrospinal.

Pada ensefalitis amuba granulomatosa, biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan dan punksi spinal. Pemeriksaan ini dapat membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab yang lain, tetapi biasanya tidak dapat memastikan diagnosa. Luka terbuka biasanya mengandung amuba, sehingga bisa dilakukan biopsi pada luka.

Untuk mendiagnosa keratitis amuba, bisa dilakukan pemeriksaan contoh jaringan kornea.


Penanganan Infeksi amuba yang hidup bebas

Pengobatan Infeksi Amuba yang Hidup Bebas

Pada meningoensefalitis amuba primer, sulit untuk menentukan terapi yang terbaik, karena hanya sedikit orang yang dapat bertahan hidup. Hanya sedikit obat anti-jamur dan antibiotik yang dapat mengatasinya. Namun, beberapa obat anti-jamur dan antibiotik dapat digunakan untuk mengatasi ensefalitis amuba granulomatosa.

Pada keratitis amuba, jika luka yang terbentuk berada di permukaan kornea, maka dapat digunakan aplikator khusus untuk mengangkat sel-sel yang rusak dan terinfeksi. Kombinasi dari dua atau lebih obat antimikroba dapat digunakan untuk mengatasi infeksi. Namun, jika terapi dihentikan terlalu cepat, maka infeksi lebih mungkin untuk kambuh kembali. Pembedahan untuk memperbaiki kornea (keratoplasty) jarang dilakukan kecuali jika diagnosis dan pengobatan terlambat.


Informasi Produk Terkait Infeksi Amuba yang Hidup Bebas


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi

  • P, Richard D. Amebic Infections Due to Free Living Amebas. Merck Manual. 2007.

Diperbarui 1 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa