Informasi Penyakit

Gegar Otak

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Gegar Otak

Gegar Otak

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Gegar otak (concussion) merupakan cedera kepala yang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi mental atau tingkat kesadaran sampai hilangnya kesadaran. Gegar otak dapat terjadi tanpa adanya kerusakan struktur jaringan otak yang jelas, dan dapat terjadi selama kurang dari 6 jam. 


Penyebab Gegar otak

Penyebab Gegar Otak

Otak manusia memiliki konsistensi seperti gelatin dan memiliki cairan serebrospinal disekitarnya yang membuat otak tahan terhadap goncangan.

Adanya benturan keras pada kepala dan leher atau tubuh bagian atas dapat membuat otak tedorong ke belakang dan kemudian maju dengan kuat dan membentur tulang kepala bagian dalam.

Akselerasi atau deselerasi kepala yang tiba-tiba, misalnya pada kejadian kecelakaan mobil atau pada bayi yang diguncang dengan keras (shaken baby sindrome), juga dapat menyebabkan cedera otak.

Cedera ini mempengaruhi fungsi otak, biasanya untuk waktu yang singkat, menghasilkan tanda dan gejala gegar otak.

Cedera kepala ini dapat menyebabkan terjadinya perdarahan di dalam atau di sekitar otak yang menyebabkan gejala-gejala seperti rasa terus mengantuk dan kebingungan, yang dapat muncul segera atau beberapa saat kemudian.

Perdarahan pada otak dapat menyebabkan kematian. Itu sebabnya setiap orang yang mengalami cedera kepala perlu dimonitor selama beberapa jam sesudahnya dan mendapatkan penanganan medis darurat jika gejala-gejalanya memburuk.


Gejala Gegar otak

Gejala Gegar Otak

Seseorang dengan gegar otak dapat merasa linglung atau bingung sesaat. Beberapa orang bahkan dapat tidak menyadari bahwa mereka terkena gegar otak.

Kesadaran dapat hilang untuk waktu singkat, jarang melebihi 15 menit. Ingatan akan kejadian-kejadian yang terjadi sesaat sebelum atau sesudah cedera dapat hilang.

Kemudian penderita dapat merasa sakit kepala, sensasi seperti berputar, kepala terasa ringan, kelelahan, daya ingat yang buruk, kesulitan untuk berkonsentrasi, iritabilitas, depresi, dan kecemasan. Gejala-gejala ini disebut post-concussion syndrome

Penderita dapat mengalami gangguan dalam berpikir, terutama pada orang-orang yang memiliki gangguan emosi sebelum terjadinya gegar otak.

Sindroma post-concussion sering terjadi dalam waktu satu minggu setelah terjadinya gegar otak dan seringkali membaik pada minggu kedua. Namun terkadang, gejala-gejala menetap untuk berbulan-bulan, atau pada kasus yang jarang, sampai bertahun-tahun.

gejala pasca gegar otak

Gejala-gejala setelah Gegar Otak (Post Concussion Syndrome)

Sumber gambar: www.medicalnewstoday.com

Penderita yang terkena gegar otak juga lebih rentan untuk terkena gegar otak berulang, terutama jika cedera kepala terjadi lagi sebelum gejala-gejala dari gegar otak pertama menghilang.


Diagnosis Gegar otak

Diagnosis Gegar Otak

Sebelum mendiagnosis gegar otak, perlu dipastikan bahwa struktur otak tidak rusak. Untuk itu dapat dilakukan pemeriksaan computed tomography scan (CT scan), magnetic resonance imaging (MRI), atau keduanya. 


Penanganan Gegar otak

Penanganan Gegar Otak

Jika tidak ada kerusakan otak struktural, maka hanya perlu mengobati gejala-gejala yang ada.

Acetaminophen dapat diberikan untuk mengatasi rasa sakit.

Aspirin dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDS) sebaiknya tidak digunakan karena akan mengganggu pembekuan darah dan dapat mengakibatkan pendarahan pada pembuluh darah yang cedera. Istirahat adalah pengobatan terbaik untuk gegar otak.

Pengobatan untuk post-concussion syndrome diberikan berdasarkan beratnya gejala.

Istirahat dan observasi ketat sangat penting. Penderita yang mengalami gangguan emosi mungkin perlu diberikan psikoterapi.

Gegar otak berulang dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia, penyakit Parkinson, dan depresi di masa mendatang. Penderita gegar otak sebaiknya tidak melakukan olahraga terlebih dahulu sampai semua gejala benar-benar hilang dan evaluasi medis selesai.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • M, Kenneth. Concussion. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.
  • Mayo Clinic. Concussion. 2011.

Diperbarui 31 Agustus 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa