Informasi Penyakit

Chorea, Athetosis, dan Hemiballismus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Chorea, Athetosis, dan Hemiballismus

Chorea, Athetosis, dan Hemiballismus

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Chorea adalah gerakan-gerakan di luar kesadaran yang cepat, pendek, menyentak-nyentak, dan berulang-ulang, dimulai pada satu bagian tubuh secara tiba-tiba, tidak dapat diprediksi, dan seringkali berkembang ke bagian tubuh lainnya.

Athetosis merupakan gerakan di luar kesadaran yang lambat, menggeliat, mengalir, dan berkesinambungan.

Hemiballismus merupakan suatu jenis chorea, biasanya seperti gerakan melempar yang keras dan tidak disadari pada satu tangan.


Penyebab Chorea, athetosis, dan hemiballismus

Penyebab Chorea, Athetosis, dan Hemiballismus

Chorea dan athetosis merupakan gejala yang dapat berasal dari berbagai kelainan, seperti gangguan pada bagian otak yang berperan dalam memperhalus dan mengkoordinasi gerakan atau penyakit Huntington, yang merupakan suatu kelainan degeneratif yang bersifat diturunkan.

Chorea terkadang terjadi pada orang berusia tua tanpa sebab yang jelas. Chorea juga dapat terjadi pada lupus (systemic lupus erythematosus), hipertiroidisme, tumor, stroke, serta pemakaian obat-obat tertentu, misalnya obat anti-psikotik.

Hemiballismus biasanya disebabkan oleh stroke yang mengenai daerah kecil di bagian otak tertentu. 


Gejala Chorea, athetosis, dan hemiballismus

Gejala Chorea, Athetosis, dan Hemiballismus

Chorea secara khas mengenai tangan, kaki, dan wajah. Gerakan-gerakan menyentak terlihat mengalir dari satu otot ke yang lainnya, dan dapat terlihat seperti tarian.

Athetosis biasanya mengenai tangan dan kaki. Gerakan-gerakan menggeliat pelan seringkali bergantian dengan gerakan diam dari anggota tubuh pada posisi tertentu untuk menghasilkan gerakan yang mengalir secara berkesinambungan.

Hemiballismus mengenai satu sisi dari tubuh. Lengan lebih sering terkena daripada tungkai. Hemiballismus bisa membuat penderita menjadi tidak aktif, karena ketika ia mencoba untuk menggerakkan anggota tubuhnya, maka anggota tubuh tersebut bisa bergerak tak terkendali.

"Hemiballismus"

Sumber : Pass PACES


Diagnosis Chorea, athetosis, dan hemiballismus

Diagnosis Chorea, Athetosis, dan Hemiballismus

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan. Pemeriksaan penunjang dapat digunakan untuk mencari penyebab dari gerakan ini alah CT Scan atauu MRI dan pemeriksaan darah dapat dilakukan seperti memeriksankan kadar hormon tiroid .


Penanganan Chorea, athetosis, dan hemiballismus

Pengobatan Chorea, Athetosis, dan Hemiballismus

Chorea yang disebabkan oleh hipertiroidisme biasanya membaik ketika gangguan diatasi. Jika chorea disebabkan oleh pemakaian obat tertentu, maka penghentian konsumsi obat dapat membantu, meskipun chorea itu sendiri tidak selalu menghilang.

Hemiballismus biasanya menghilang dengan sendirinya setelah beberapa hari, tetapi terkadang dapat menetap hingga 6-8 minggu.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • E. David, P. Michael. Chorea, Athetosis, and Hemiballismus. Merck Manual. 2007.

Diperbarui 31 Agutsus 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa