Insomnia
Definisi Insomnia
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.
Penyebab Insomnia
Penyebab Insomnia
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
- Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut dikarenakan :
Waktu tidur cenderung berkurang. Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang, Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.
- Terbangun pada dini hari
terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali
- Gangguan emosional (cemas,gelisah serta depresi)
Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun.
- Pola tidur terganggu
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
- Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
- Bekerja pada malam hari.
- Sering berubah-ubah jam kerja.
- Penggunaan alkohol yang berlebihan.
- Efek samping obat (kadang-kadang).
- Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).
Gejala Insomnia
Gejala Insomnia
- Sulit tidur dimalam hari
- Terbangun awal saat malam hari
- Merasa kuarng cukup saat bangun tidur
- Merasa mengantuk/lelah saat siang hari
- Gelisah, depresi, cemas
- Sulit untuk konsentrasi dan fokus pada pekerjaan ataupun memory
- Sering melakukan kesalahan sampai dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan
- Sakit kepala berat
- Aadanya gangguan atau stres pada perut dan pencernaan
- Khawatir yang terus menerus
Diagnosis Insomnia
Diagnosa Insomnia
Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
- Pola tidur penderita
Saat sedang tidur dimonitor gelombang otak, pola pernafasan, detak jantung, gerakan mata, serta gerakan tubuh.
- Riwayat atau sedang memakai obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang
- Tingkatan stres psikis
- Riwayat medis
- Aktivitas fisik sehari-hari
- Laboratorium
analisa gas darah untuk menilai adanya tanda-tanda hipoksia (kurangnya asupan oksigen pada sel ) dan fungsi tiroid apabila dicurigai adanya masalah tiroid.
Penanganan Insomnia
Pengobatan Insomnia
1. TERAPI NON-FARMAKOLOGI INSOMNIA
Penanganan terapi non farmakologi terdiri dari cognitive and behavioral therapy meliputi: sleep hygine, sleep restriction atau pembatasan tidur, relaxation therapy atau terapi relaksasi dan stimulus control therapy.
A. Sleep Hygine
B. Sleep Restriction
C. Relaxation Therapy
D. Stimulus Control Therapy
2. TERAPI FARMAKOLOGI INSOMNIA
Prinsip dasar terapi pengobatan insomnia yaitu, Jangan menggunakan obat hipnotik sebagai satu-satunya terapi, pengobatan harus dikombinasikan dengan terapi non farmakologi, pemberian obat golongan hipnotik dimulai dengan dosis yang rendah, selanjutnya dinaikan perlahan – lahan sesuai kebutuhan, khususnya pada orang tua,
Terapi pengobatan insomnia diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : Benzodiazepin, Nonbenzodiazepin - hipnotik, dan obat –obat yang lain yg dapat memberikan efek tertidur.
Obat-obatan untuk insomnia antara lain:
- Zolpidem
- Eszopiclone
- Zaleplon
- Ramelteon
- Temazepam
- Triazolam
Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat yang mempunyai efek mengantuk (sedatif) memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan INSOMNIA
- Hindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur. Makanan yang terlalu banyak akan menyebabkan perut menjadi tidak nyaman, sementara minum yang terlalu banyak akan menyebabkan anda sering ke belakang untuk buang air kecil.
-
Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu, matikan hal-hal yang menimbulan suara, pastikan anda nyaman dengan suhu ruangan tidur anda. Jauhkan jam meja dari pandangan anda karena benda itu dapat membuat anda cemas karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.
-
Gunakanlah tempat tidur anda khusus untuk tidur. Hal ini akan membantu tubuh anda menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tidur. Saat anda berbaring di tempat tidur, maka akan timbul rangsangan untuk tidur.
-
Tidur dan bangunlah dalam periode waktu yang teratur setiap hari. Waktu tidur yang kacau akan mengacaukan waktu tidur anda selanjutnya.
- Makanlah makanan ringan yang mengandung sedikit karbohidrat menjelang tidur, bila tersedia, tambahkan dengan segelas susu hangat.
-
Kurangi mengkonsumsi minuman yang bersifat stimulan atau yang membuat anda terjaga seperti teh, kopi, alkohol dan rokok. Minuman ini akan menyebabkan anda terjaga yang tentu saja tidak anda perlukan bila anda ingin tidur.
-
Mandilah dengan air hangat 30 menit atau 1 jam sebelum tidur. Mandi air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu, mandi air hangat juga mengurangi ketengangan tubuh.
-
Berolah raga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olah raga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan anda menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.
-
Lakukan aktivitas relaksasi secara rutin. Mendengarkan musik, melatih pernafasan, meditasi dan lain lain akan membantu memperlambat proses yang terjadi dalam tubuh sehingga tubuh anda menjadi lebih santai. Keadaan ini akan mempemudah anda untuk tidur.
- Hentikan menonton TV atau membaca buku, setidaknya 1 jam sebelum tidur.
Referensi
Referensi
- Bambang J, Rejeki A, Gangguan tidur pada usia lanjut, Buku ajar Geriatri,2014
- Mayo-clinic, Insomnia, 2014
- http://doktersehat.com/pencegahan-insomnia
Diperbarui 25 Agustus 2023