Pemeriksaan rontgen kepala memberikan informasi yang terbatas untuk trauma kepala, meskipun demikian pemeriksaan ini dapat digunakan untuk melihat apakah terdapat kelainan pada tulang-tulang kepala.

Pemeriksaan rontgen kepala meliputi evaluasi pada tiga kelompok tulang kepala, yaitu calvaria (yaitu tulang-tulang yang membentuk tempurung kepala), mandibula (dikenal sebagai tulang rahang), dan tulang-tulang wajah. Tulang calvaria dan tulang wajah dihubungkan oleh sendi-sendi yang tidak dapat bergerak dan mempunyai tepi bergerigi yang disebut sutura. Secara keseluruhan tulang kepala merupakan struktur yang kompleks sehingga untuk melihatnya memerlukan pemeriksaan yang lengkap, dengan foto rontgen pada setiap area.

Foto rontgen kepala bisa dilakukan untuk:

1. Membantu mendeteksi patah tulang kepala setelah trauma kepala.
2. Membantu diagnosis tumor pada kelenjar hipofisis, yaitu organ kecil berbentuk oval yang melekat pada otak.
3. Mendeteksi kelainan-kelainan pada tulang kepala yang timbul sejak lahir atau karena penyebab penyakit lain.

Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum pemeriksaan:

1. Teknisi rontgen di bagian radiologi akan melakukan pemeriksaan ini. Pemeriksaan akan berlangsung sekitar 15 menit dan tidak menimbulkan rasa sakit.
2. Anda tidak perlu berpuasa atau membatasi cairan sebelum pemeriksaan. Tetapi Anda harus melepas kacamata atau perhiasan apapun yang ada pada lapangan penyinaran. Jika Anda memkai gigi palsu, Anda juga harus melepasnya.

Hal-hal yang terjadi saat pemeriksaan:

1. Anda akan diposisikan berbaring pada meja penyinaran atau duduk di kursi dan diminta untuk tidak bergerak. Mungkin digunakan bantalan busa, kantong air atau pita kepala untuk menahan kepala Anda.
2. Untuk pemeriksaan tulang kepala lengkap, teknisi biasanya akan melakukan beberapa penyinaran pada sisi yang berbeda pada kepala Anda. Film sinar-X akan dicetak dan dicek kualitasnya sebelum Anda meninggalkan tempat tersebut.

Dokter ahli radiologi akan menginterpretasikan hasil foto rontgen, yaitu dengan mengevaluasi ukuran, bentuk, ketebalan dan posisi tulang pada kepala, pembuluh darah, dan struktur-struktur lain. Semuanya harus tampak normal sesuai umur penderita.

Jika terdapat kelainan, beberapa kondisi yang bisa ditemukan antara lain:

• Patah tulang kepala atau pada dasar tengkorak. Akan tetapi, pemeriksaan ini tidak dapat menunjukkan adanya patah tulang pada dasar tengkorak jika tulang yang di tempat tersebut padat.
• Menunjukkan daerah otak yang mengalami penumpukan kalsium terlalu banyak. Tumor-tumor otak tertentu, seperti oligodendroglioma atau meningioma, mengandung kalsium.
• Perubahan pada struktur tulang kepala yang disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya penyakit Paget