Infeksi Herpes Mulut Primer (Gingivostomatitis Herpetik Primer, Herpes Labialis) adalah infeksi awal oleh virus herpes simpleks yang dengan segera bisa menyebabkan terbentuknya luka yang terasa nyeri di gusi dan bagian mulut lainnya.

Herpes Sekunder (Herpes Labialis Berulang) adalah suatu reaktivasi (pengaktivan kembali) virus herpes simpleks yang telah menginfeksi sebelumnya yang menyebabkan terbentuknya cold sore, yaitu lesi kecil merah bergelembung (blister) di daerah mulut, bibir, atau gusi) atau disebut juga fever blisters. Gelembung ini dapat pecah dan mengeluarkan cairan bening dan mengering setelah beberapa hari. Lesi kulit biasanya sembuh dalam waktu beberapa hari sampai dua minggu.


Penyebab Infeksi herpes pada mulut

Beberapa galur yang merupakan virus harpes dapat menyebabkan terjadinya herpes labialis.
  • Virus harves simpleks tipe I dapat menyebabkan penyakit herpes labialis.
  • Virus harpes simpleks tipe II  menyebabkan harpes pada alat kelamin. Tetapi, beberapa tipe dari virus ini juga dapat menyebabkan luka pada daerah wajah dan alat kelamin.

Gejala Infeksi herpes pada mulut

Umumnya muncul dalam 4 tahap, yaitu :
Tahap 1 : ada rasa geli, gatal atau sensasi terbakar di sekitar bibir atau hidung selama 1-2 hari. Ada yang disertai demam juga pembengkakan kelenjar getah bening di leher   dan ada yang tidak.

Tahap 2 : muncul titik-titik berisi air, dalam bentuk tunggal atau berderet seperti tandan, seringkali disertai rasa nyeri.

Tahap 3 : titik-titik berisi air akan pecah membentuk luka yang basah. Pada tahap ini virus akan mudah sekali menular pada orang.

Tahap 4 : luka mulai mengering dan sembuh.
Biasanya dari munculnya tahap 1 sampai tahap 4 membutuhkan waktu selama 2-3 minggu.

Ketika penyakit ini sembuh, virus Herpes simplex tidaklah musnah tetapi bersembunyi di sel-sel saraf, menjauh dari sistem kekebalan, sehingga pada kondisi tertentu virus ini dapat muncul kembali ke permukaan kulit dan menyebabkan infeksi ulang.

Infeksi awal menyebabkan sakit yang menyebar di mulut, tetapi infeksi ulangan biasanya menyebabkan timbulnya cold sore (fever blister).
Infeksi ulangan biasanya dipicu oleh:
- sengatan matahari pada bibir
- demam
- cuaca dingin
- alergi makanan
- cedera di mulut
- pengobatan gigi
- kecemasan

Biasanya seorang bayi mendapatkan virus herpes simpleks dari orang dewasa yang memiliki cold sore.

Infeksi awal pada bayi ini (herpes primer) menyebabkan peradangan gusi dan sakit mulut yang luar biasa. Bisa terjadi demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan tidak enak badan; sehingga anak menjadi rewel.

 

Sebagian besar kasus bersifat ringan dan menghilang dengan sendirinya. Orang tua seringkali menduganya sebagai akibat dari pertumbuhan gigi atau penyakit lainnya.

 

 

Sumber : www.dentalresource.org

Pada sebagian besar penderita, infeksi ulangan dari herpes simpleks labialis mungkin hanya menimbulkan sedikit gangguan nyeri, tetapi hal ini bisa berakibat fatal pada:
- penderita kelainan sistem kekebalan (misalnya AIDS)
- penderita yang menjalani kemoterapi
- penderita yang menjalani terapi penyinaran
- penderita yang menjalani pencangkokan sumsum tulang.
Pada orang-orang tersebut, luka terbuka di mulut yang berukuran besar bisa mengganggu makan dan penyebaran virus ke otak bisa berakibat fatal.

Herpes labialis


Diagnosis Infeksi herpes pada mulut

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan hasil biakan dari luka.
Pemeriksaan fisik juga bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar getah bening di leher atau selangkangan.

Tes Tzanck atau biakan virus dari luka di kulit bisa menunjukkan adanya virus herpes.


Penanganan Infeksi herpes pada mulut

Tujuan pengobatan pada herpes primer adalah untuk mengurangi rasa sakit, sehingga penderita bisa tidur, makan dan minum secara normal.
Rasa nyeri bisa menyebabkan anak tidak mau makan dan tidak mau minum; bila disertai demam, hal ini bisa dengan segera menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Karena itu anak yang sakit harus minum cairan sebanyak mungkin.
Untuk mengurangi nyeri pada penderita dewasa atau anak yang lebih besar, bisa digunakan obat kumur anestetik (misalnya lidokain). Atau bisa juga digunakan obat kumur yang mengandung baking soda.

Pengobatan pada herpes sekunder akan efektif bila dilakukan sebelum munculnya luka, yaitu segera setelah penderita mengalami gejala prodroma.
Mengkonsumsi vitamin C selama masa prodroma bisa mempercepat hilangnya cold sore.

Melindungi bibir dari sinar matahari secara kangsung dengan menggunakan topi lebar atau dengan mengoleskan balsam bibir yang mengandung tabir surya, bisa mengurangi kemungkinan timbulnya cold sore.
Sebaiknya penderita juga menghindari kegiatan dan makanan yang bisa memicu terjadinya infeksi ulangan.
Penderita yang sering mengalami infeksi ulangan bisa mengkonsumsi lisin.

Salep Acyclovir bisa mengurangi beratnya serangan dan menghilangkan cold sore lebih cepat. Balsam bibir seperti jelly petroleum dapat menghindari bibir pecah-pecah dan mengurangi resiko tersebarnya virus ke daerah di sekitarnya. Obat antivirus yang dapat digunakan antara lain Acyclovir, Famciclovir, Valaciclovir. Untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri, maka antibiotik diberikan kepada penderita dewasa yang memiliki luka hebat. Untuk kasus-kasus yang berat dan untuk penderita yang memiliki kelainan sistem kekebalan, bisa diberikan kapsul acyclovir. Kortikosteroid tidak digunakan untuk mengobati herpes simpleks karena bisa menyebabkan perluasan infeksi.


Informasi produk terkait Infeksi Herpes Pada Mulut ( Herpes labialis atau cold sores )

Acifar Azovir Clinovir Herpiclof Molavir Valvir Zoter Zovirax

Dokter Spesialis

Pemilihan tepat untuk penanganan/penggunaan obat hanya oleh dokter spesialis


Pencegahan Infeksi herpes pada mulut

Tindakan berikut bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya herpes labialis:

  • Menghindari kontak langsung dengan cold sore atau luka herpes lainnya
  • Hindari kontak dengan benda-benda seperti peralatan, kain lap dan beberapa benda yang dapat menyebarkan virus pada saat mengalami luka.
  • Tangan selalu dalam keadaan bersih. Cuci tangan yang bersih sebelum menyentuh bagian tubuh yang lain. Mata dan daerah kelamin kemungkinan adalah daerah yang mudah terinfeksi oleh virus secara khusus.
  • Menghindari faktor pencetus (misalnya sinar matahari), Gunakan sunblock. Oleskan sunblock pada daerah bibir dan wajah sebelum kontak langsung dengan matahari untuk membantu mencegah herpes labialis.
  • Makan secara benar. Herpes labialis dapat terserang walaupun mengkonsumsi sedikit makanan yang mengandung banyak lisin, diantaranya produk susu seperti (susu, mentega, dan krim), kentang, dan ragi pada minuman.  
  • Ketenangan. Stres dapat menyebabkan herpes labialis kambuh kembali.

Referensi

- Habif TP. Warts, herpes simplex, and other viral infections. In: Habif TP, ed. Clinical Dermatology. 5th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Mosby; 2009:chap 12.

- Whitley RJ. Herpes simplex virus infections. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman's Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 382.

- http://www.webmd.com/drugs/condition 184-Herpes+Labialis.aspx?diseaseid=184&