Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Asma Karena Pekerjaan

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Asma Karena Pekerjaan

Asma Karena Pekerjaan

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Asma karena pekerjaan adalah suatu penyakit saluran napas yang ditandai dengan serangan sesak napas, mengi dan batuk, yang disebabkan oleh berbagai bahan yang ditemui di tempat kerja.


Penyebab Asma karena pekerjaan

Penyebab

Gejala asma terjadi akibat menghirup bahan-bahan (partikel atau uap) yang didapat di lingkungan kerja, sehingga mengiritasi atau menimbulkan reaksi alergi pada saluran napas dan menyebabkan saluran napas menyempit.

Banyak bahan di tempat kerja yang bisa menyebabkan saluran napas menyempit dan terjadi sesak napas. Asma karena pekerjaan bisa terjadi pada :

  1. Orang-orang yang sensitif terhadap alergen di udara
  2. Orang-orang yang terpapar iritan di udara dalam jumlah besar, meskipun mereka tidak memiliki alergi
  3. Orang-orang yang terpapar bahan-bahan yang terdapat di dalam bangunan yang kedap udara dengan ventilasi yang buruk

Banyak bahan di tempat kerja yang bisa menyebabkan terjadinya asma akibat kerja, antara lain :

  1. Bahan kimia, misalnya zat untuk membuat cat atau plitur, dan busa matras.
  2. Enzim-enzim tertentu, yang digunakan untuk detergen
  3. Logam, terutama platinum, krom, dan nikel sulfat
  4. Bahan-bahan dari hewan, misalnya protein dari bulu hewan, kulit hewan yang terkelupas, air liur dan kotoran hewan.
  5. Bahan-bahan dari tumbuhan, misalnya jamur dan protein pada serbuk kayu, kapas, kain lenan, atau tali rami.
  6. Iritan saluran napas, misalnya gas klorin, sulfur dioksida, dan asap.

Para pekerja yang memiliki risiko tinggi untuk menderita asma karena pekerjaan adalah;

  1. Pembuat roti
  2. Pekerja di pabrik deterjen
  3. Pekerja di pabrik obat
  4. Petani
  5. Pekerja laboratorium
  6. Pekerja di industri plastik
  7. Pekerja di industri kayu
  8. Pekerja di industri logam
  9. Pekerja pembakaran
  10. Pekerja penggilingan
  11. Pekerja pengangkut gandum

Gejala Asma karena pekerjaan

Gejala

Gejala-gejala asma akibat kerja bisa bervariasi antara satu orang dengan orang yang lain, tergantung dari zat yang terpapar, berapa lama paparan seberapa sering seseorang terpapar, reaksi tubuh masing-masing orang, dan faktor-faktor lainnya.

Gejala yang terjadi pada asma akibat pekerjaan antara lain berupa sesak napas, mengi/bengek, dan batuk. Terkadang penderita menunjukkan tanda-tanda alergi terhadap bahan tertentu (misalnya debu) di tempat kerja, misalnya bersin-bersin, hidung meler, dan mata berair. Pada beberapa orang, mengi yang terjadi saat malam hari merupakan satu-satunya gejala.

Karakteristik gejala yang muncul bisa berupa :

  1. Gejala asma mungkin bisa muncul saat jam kerja, tetapi seringkali baru muncul beberapa jam kemudian setelah seseorang selesai bekerja. Pada beberapa orang, gejala baru muncul sampai 24 jam setelah paparan.
  2. Gejala bisa hilang timbul selama beberapa hari/minggu setelah paparan.
  3. Pada umumnya, orang-orang yang mendapatkan paparan di siang hari mulai mengalami gejala saat malam hari. Oleh karena itu, seringkali hubungan antara tempat kerja (tempat seseorang mendapatkan paparan) dengan gejala-gejala yang muncul tidak dikenali dengan jelas.
  4. Gejala seringkali menjadi lebih ringan atau menghilang saat akhir pekan atau saat liburan, dan terjadi lagi saat seseorang kembali bekerja.
  5. Gejala muncul setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah seseorang terus mendapatkan paparan terhadap bahan-bahan yang memicu terjadinya asma.
  6. Gejala bisa terus terjadi meskipun paparan dihentikan. Semakin lama seseorang terpapar bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya asma, maka semakin mungkin seseorang mengalami gejala-gejala asma menetap atau yang berlangsung lama.

Diagnosis Asma karena pekerjaan

Diagnosis

Diagnosis didasarkan pada gejala-gejala yang ada, riwayat paparan terhadap bahan-bahan yang mungkin bisa menyebabkan terjadinya asma, serta hasil pemeriksaan fisik. 

Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk membantu memastikan diagnosa :

  1. Tes kulit (skin test). Adakalanya, reaksi alergi bisa dideteksi dengan memberikan paparan terhadap bahan yang diduga ke kulit seseorang.
  2. Inhalation challange test. Bahan yang dicurigai menyebabkan asma dipaparkan dan dihirup oleh penderita. Selanjutnya, fungsi paru diperiksa.
  3. Pemeriksaan darah, untuk melihat adanya antibodi terhadap bahan penyebabnya
  4. Tes fungsi paru
  5. Rontgen dada, untuk membantu menyingkirkan adanya penyakit paru lain yang bisa menimbulkan gejala-gejala yang serupa.

Penanganan Asma karena pekerjaan

Penanganan

Pengobatan yang diberikan untuk asma akibat pekerjaan sama seperti pengobatan asma jenis lainnya. Orang-orang yang mengalami asma akibat pekerjaan sebaiknya mengganti pekerjaannya jika mungkin, karena paparan terus menerus akan menjadikan asma bertambah berat dan bersifat menetap.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan

Industri yang menggunakan zat-zat yang dapat menyebabkan asma harus memiliki alat untuk mengukur dan mengendalikan debu dan asap yang dihasilkan, karena terkadang sulit untuk menghilangkan debu dan asap sama sekali.

Jika alergen/penyebabnya telah diketahui, untuk mencegah terjadinya gejala, sebaiknya penderita menghindari alergen tersebut.


Referensi

Referensi:

  • B, Paula J. Occupational Asthma. Medline Plus. 2013.
  • Mayo Clinic. Occupational Asthma. 2011.
  • N, Lee S. Occupational Asthma. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.