Informasi Penyakit

Pemeriksaan Barium Enema

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Pemeriksaan Barium Enema

Pemeriksaan Barium Enema

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Pemeriksaan barium enema merupakan pemeriksaan foto sinar-X pada usus besar, termasuk rektum, dengan menggunakan zat kontras yang disebut barium. Barium akan melapisi permukaan usus besar sehingga didapatkan gambar yang lebih jelas.

Pemeriksaan barium enema dilakukan untuk:

  • Mendeteksi adanya pertumbuhan abnormal pada usus besar, seperti polip atau kanker
  • Mendiagnosis adanya sumbatan pada usus besar
  • Mendiagnosis atau memantau perkembangan penyakit pada usus besar, misalnya kolitis ulseratif atau penyakit Crohn
  • Mendiagnosis penyebab adanya darah di dalam tinja, diare, atau tinja yang sangat keras (konstipasi)

Pemeriksaan ini bisa dilakukan pada orang-orang yang mengalami perubahan kebiasaan buang air besar, rasa kembung atau nyeri di perut bagian bawah yang tidak biasa, penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya, atau adanya darah, lendir atau nanah pada tinja (feses).

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum pemeriksaan barium enema dilakukan:

  • Pemeriksaan bisa dilakukan dengan atau tanpa rawat inap, tergantung kondisi masing-masing pasien
  • Informasikan ke dokter atau tenaga medis jika :
    • Terdapat riwayat paparan radiasi sebelumnya, misalnya pernah rontgen atau CT scan. Karena berhubungan dengan risiko paparan radiasi yang didapat selama waktu tertentu.
    • Sedang hamil atau kemungkinan hamil, karena berisiko terjadi cacat bawaan.
    • Alergi terhadap obat tertentu, zat kontras, atau lateks
    • Mengkonsumsi obat atau suplemen herbal tertentu.
  • Meskipun jarang, ada beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:
    • Perforasi (robekan) usus besar
    • Konstipasi (sembelit) atau impaksi tinja, bisa terjadi jika barium tidak sepenuhnya keluar dari dalam tubuh.
    • Peradangan pada jaringan di sekitar usus besar
  • Pemeriksaan barium enema tidak dapat dilakukan pada:
    • Diduga terjadi perforasi (robekan) usus
    • Kolitis ulseratif berat
    • Kehamilan
    • Toksik megakolon
    • Nyeri perut akut
  • Beberapa hal yang bisa mengganggu keakuratan pemeriksaan barium enema, antara lain :
    • Spasme usus besar
    • Riwayat pemeriksaan dengan barium pada saluran cerna bagian atas sebelumnya
    • Adanya tinja di dalam usus
  • Usus harus dalam keadaan kosong sebelum pemeriksaan. Jika tidak, maka kelainan di usus besar bisa tidak terdeteksi. Untuk itu, perlu dilakukan persiapan seperti :
    • Puasa (tidak makan atau minum) selama sedikitnya 8 jam sebelum pemeriksaan.
    • Makan diet cair minimal sejak 1 hari sebelumnya
    • Menggunakan pencahar

Hal-hal yang terjadi pada saat pemeriksaan barium enema:

  • Dokter atau tenaga medis akan menjelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan. Utarakan pertanyaan, jika ada.
  • Anda akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan dilakukannya tindakan. Bacalah dengan seksama dan tanyakan jika ada sesuatu yang belum jelas.
  • Pakaian, perhiasan, kacamata, atau benda lain yang mungkin bisa mengganggu pemeriksaan harus dilepas.
  • Akan diberikan pakaian khusus untuk digunakan selama pemeriksaan.
  • Anda aka diposisikan berbaring miring pada meja pemeriksaan.
  • Selang khusus yang telah diberikan bahan pelumas akan dipasang ke dalam rektum untuk memasukan barium ke dalam usus. Anda mungkin bisa merasa kram pada perut bagian bawah, tempat barium dimasukan. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman ini, Anda bisa perlahan-lahan menarik nafas dalam.
  • Anda mungkin bisa merasa ingin buang air besar. Sangat penting untuk menahan perasaan ini agar barium tidak keluar. Pada saatnya, Anda akan dipersilakan untuk pergi ke toilet.
  • Saat pemeriksaan, mesin dan meja pemeriksaan akan bergerak untuk mengambil foto. Anda juga mungkin diminta untuk berubah posisi.
  • Jika diperlukan pemeriksaan kontras ganda, maka Anda akan diminta untuk mengeluarkan sebagian barium di toilet. Sebagian barium akan tersisa di dalam usus. Kemudian udara akan dimasukan ke dalam rektum untuk mengembangkan usus besar dan dilakukan foto kembali.

Hal-hal yang terjadi setelah pemeriksaan:

  • Sebagian barium akan segera keluar dengan sendirinya setelah pemeriksaan selesai. Anda akan diantar untuk pergi ke toilet.
  • Anda bisa makan dan beraktivitas kembali seperti biasa setelah pemeriksaan, kecuali dokter mengatakan hal yang sebaliknya.
  • Barium bisa menimbulkan konstipasi atau kemungkinan impaksi tinja setelah pemeriksaan jika barium tidak keluar sepenuhnya dari dalam tubuh. Oleh karena itu, dianjurkan untuk banyak minum air dan makan makanan kaya serat untuk mengeluarkan barium dari dalam tubuh. Selain itu, pengeluaran barium bisa juga dibantu dengan pemberian obat pencahar.
  • Karena barium tidak diserap ke dalam tubuh, melainkan melewati seluruh saluran cerna, maka warna tinja bisa menjadi lebih pucat sampai seluruh barium telah dikeluarkan.
  • Bisa terdapat luka di anus dan rektum akibat pemeriksaan. Untuk itu, dokter bisa memberikan salep untuk mengatasi luka yang ada.
  • Segera beritahukan pada dokter jika terjadi hal-hal sebagai berikut :
    • Kesulitan atau tidak bisa buang air besar
    • Timbul rasa nyeri atau distensi perut
    • Diameter tinja yang keluar lebih kecil dibandingkan normal
    • Demam
    • Perdarahan rektum

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • Johns Hopkins Medicine. Barium Enema. http://www.hopkinsmedicine.org/
  • L, George F. Barium Enema. Medline Plus. 2012.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa