Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Sidik Perfusi Miokard

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Sidik Perfusi Miokard

Sidik Perfusi Miokard

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Sidik perfusi miokard (SPM) merupakan suatu jenis pemeriksaan kedokteran nuklir pada jantung dengan menggunakan zat radioaktif (radionuklida) yang berguna untuk mengevaluasi fungsi jantung dan aliran darah jantung.

Pada sidik perfusi miokard, radionuklida (Thallium atau Technetium) dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena dan ditangkap oleh jaringan otot jantung yang sehat. Pada pemindaian, daerah-daerah dimana radionuklida diserap dengan baik akan tampak berbeda dengan daerah-daerah yang tidak menyerap radionuklida (kemungkinan karena adanya kerusakan jaringan akibat sumbatan atau penurunan aliran darah ke daerah tersebut).

Ada berbagai jenis radionuklida. Pada radionuklida jenis tertentu, daerah-daerah di otot jantung dengan sumbatan pembuluh darah arteri total atau parsial akan tampak sebagai "cold spots", karena daerah-daerah ini tidak dapat mengambil radionuklida ke dalam otot jantung. Selain itu, ada juga radionuklida yang berikatan dengan kalsium yang dilepaskan saat terjadi serangan jantung, sehingga radionuklida akan terakumulasi pada daerah-daerah jantung yang mengalami cedera dan tampak sebagai "hot spots" pada pemindaian.

Pemeriksaan sidik perfusi miokard dengan stressor bisa dilakukan dengan 2 cara:

  1. Sidik perfusi miokard dengan latihan.
    Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan daerah-daerah pada otot jantung yang mengalami penurunan aliran darah saat melakukan latihan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memberikan radionuklida saat seseorang melakukan latihan (misalnya dengan treadmill atau sepeda statis). Setelah itu, gambaran jantung direkam oleh kamera khusus yang menangkap pancaran radiasi dari radionuklida pada jantung (kamera gamma).
    Pemeriksaan tahap kedua bisa dilakukan beberapa jam kemudian, yaitu pada fase istirahat. Hal ini dilakukan untuk membandingkan gambaran jantung dengan pemeriksaan sebelumnya (fase latihan), sehingga diketahui apakah daerah yang tidak mendapatkan aliran darah yang cukup saat latihan mampu menyerap radionuklida saat istirahat.
  2. Sidik perfusi miokard dengan pemberian obat.
    Pemeriksaan sidik perfusi miokard dengan pemberian obat digunakan jika kondisi medis seseorang tidak memungkinkan untuk melakukan latihan. Pada kondisi ini, diberikan obat untuk melebarkan pembuluh darah koroner, sehingga aliran darah meningkat. Kondisi ini sangat mirip dengan respon yang terjadi pada pembuluh darah saat melakukan latihan. Kemudian kamera gamma akan mengambil gambaran jantung sama seperti pada pemeriksaan dengan latihan.

Pemeriksaan sidik perfusi miokard digunakan untuk melihat aliran darah ke otot jantung (miokardium) pada saat istirahat atau saat mendapatkan stressor (misalnya dengan latihan atau pemberian obat), serta untuk menentukan daerah pada otot jantung yang mengalami penurunan aliran darah.

Sidik perfusi miokard bisa dilakukan untuk:

  1. Menemukan penyebab terjadinya nyeri dada
  2. Memeriksa lokasi dan tingkat kerusakan jantung akibat serangan jantung
  3. Mengidentifikasi adanya penyakit arteri koroner
  4. Membantu menentukan terapi untuk orang-orang dengan penyakit arteri koroner
  5. Memeriksa apakah jantung mendapatkan aliran darah yang cukup setelah dilakukan tindakan tertentu, seperti bypass, angioplasty, atau pemasangan stent, untuk memperbaiki aliran pembuluh darah koroner jantung (reperfusi)
  6. Mengidentifikasi adanya kelainan jantung bawaan, menentukan keparahan kelainan yang ada, serta evaluasi pasca tindakan pembedahan untuk memperbaiki kelainan tersebut.

Hal-hal yang perlu diketahui sebelum pemeriksaan sidik perfusi miokard:

  1. Katakan pada dokter jika memiliki kondisi-kondisi berikut:
    • Sedang hamil, kemungkinan hamil, atau menyusui. Paparan radiasi saat kehamilan bisa menyebabkan terjadinya cacat bawaan. Pemeriksaan pada ibu menyusui juga berisiko untuk terjadinya kontaminasi ASI dengan radionuklida.
    • Alergi atau sensitif terhadap obat-obat tertentu, zat kontras, plester, atau latex. Reaksi alergi terhadap radionuklida jarang terjadi.
    • Mengkonsumsi obat atau supplemen herbal tertentu, termasuk obat-obat untuk mengatasi disfungsi ereksi
    • Menggunakan alat pacu jantung (pacemaker)
  2. Meskipun jarang, pemeriksaan dengan stressor (latihan atau obat) mungkin menimbulkan berbagai kondisi seperti nyeri dada, gangguan irama jantung, atau serangan jantung akibat stressor yang didapat jantung.
  3. Ada beberapa hal yang perlu dihindari, karena bisa mempengaruhi atau mengganggu hasil pemeriksaan, antara lain :
    • Obat-obat yang mengandung teofilin. Obat-obat yang mengandung teofilin harus dihentikan 48 jam sebelum pemeriksaan.
    • Kafein. Hindari konsumsi kafein dalam waktu 24 jam menjelang pemeriksaan.
    • Obat-obat golongan nitrat
    • Obat-obat yang memperlambat detak jantung
  4. Puasa diperlukan sebelum pemeriksaan dilakukan.
  5. Gunakan sepatu dan pakaian yang nyaman untuk pemeriksaan dengan latihan.

Hal-hal yang terjadi saat pemeriksaan sidik perfusi miokard :

  1. Dokter akan menjelaskan prosedur pemeriksaan terlebih dahulu. Tanyakan jika ada sesuatu yang masih belum jelas.
  2. Anda akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan dilakukannya tindakan. Bacalah dengan seksama dan tanyakan jika ada sesuatu yang belum dimengerti.
  3. Semua perhiasan dan benda yang bisa mengganggu pemeriksaan perlu dilepas.
  4. Akan diberikan baju khusus untuk dipakai selama pemeriksaan.
  5. Anda akan diminta untuk berbaring pada meja pemeriksaan dan kemudian elektroda-elektroda EKG (elektrokardiografi) akan dipasang untuk memantau jantung selama stress test berlangsung.
  6. Tekanan darah dan irama jantung (EKG) akan diperiksa terlebih dahulu sebelum stress test dimulai.
  7. Jalur intravena akan dipasang pada pembuluh darah vena di tangan.
  8. Pemeriksaan sidik perfusi miokard dengan stressor bisa dilakukan dengan cara :
    • Latihan, misalnya treadmill. Intensitas latihan akan perlahan-lahan ditingkatkan dengan menambah kecepatan mesin treadmill.
    • Atau bisa juga dengan cara menyuntikkan obat tertentu ke pembuluh darah.
  9. Detak jantung dan tekanan darah akan dimonitor. Setelah target detak jantung berdasarkan usia tercapai, radionuklida dimasukkan melalui jalur intravena.
  10. Katakan pada dokter atau petugas medis yang ada jika Anda mengalami gejala-gejala seperti pusing, nyeri dada, sesak nafas, atau kelelahan saat pemeriksaan.
  11. Anda akan diposisikan berbaring pada meja pemeriksaan dengan kedua tangan di atas kepala. Kemudian kamera khusus akan mengambil gambaran jantung.
  12. Jangan bergerak saat kamera mengambil gambar, karena bisa mempengaruhi kualitas gambaran yang dihasilkan.
  13. Setelah pemeriksaan selesai, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan kedua setelah beberapa jam kemudian atau di hari lain untuk pemeriksaan pada fase istirahat.
  14. Pemeriksaan kedua mirip dengan pemeriksaan pertama, dimana Anda akan diminta untuk berbaring pada meja pemeriksaan dan kamera khusus akan mengambil gambaran jantung.
  15. Setelah pemeriksaan selesai, jalur intravena akan dilepas dan Anda diperbolehkan untuk meninggalkan ruang pemeriksaan.

Setelah pemeriksaan selesai, Anda dianjurkan untuk minum banyak air, sehingga sering buang air kecil dalam waktu 24-48 jam setelah pemeriksaan untuk membantu mengeluarkan radionuklida dari dalam tubuh.

Jika Anda merasa adanya rasa nyeri, timbul kemerahan, dan atau pembengkakan pada daerah bekas suntikan, maka katakan pada dokter yang menangani, karena mungkin terjadi infeksi atau reaksi lainnya.

Disamping itu, Anda bisa kembali beraktivitas dan makan seperti biasa, kecuali dokter menganjurkan hal yang lain.

 


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • Johns Hopkins Medicine. Myocardial Perfusion Scan. www.hopkinsmedicine.org
  • T, E. Gregory. Cardiac Perfusion Scan. Web MD. 2010.