Flutter Atrium
Flutter atrium adalah salah satu jenis aritmia supraventrikular. Terjadi irama jantung yang tidak normal yang dimulai di ruang atas jantung. Pada flutter atrium, jantung berdetak dengan pola yang cepat namun konsisten, denyut jantung sangat cepat sampai sekitar 250-300 kali/menit.
Penyebab Flutter atrium
Penyebab Flutter Atrium
Pada beberapa orang, penyebab flutter atrium tidak diketahui. Namun, pada sebagian lainnya, flutter atrium bisa terjadi akibat adanya:
- Gangguan jantung
- Penyakit lain di tubuh yang bisa mempengaruhi jantung, seperti peningkatan hormon tiroid dan penyakit paru obstruktif kronis
- Konsumsi zat-zat tertentu, seperti alkohol dan stimulan (kokain, kafein, atau amfetamin)
Gejala Flutter atrium
Gejala Flutter Atrium
Beberapa orang dengan flutter atrium tidak memiliki gejala. Namun, sebagian lainnya bisa merasakan gejala-gejala seperti:
- Detak jantung yang cepat atau sensasi berdebar di dada
- Perasaan seperti bergetar di dada
- Sesak napas
- Gelisah
- Lemah
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami detak jantung yang sangat cepat ketika beristirahat (150 kali permenit atau lebih).
Diagnosis Flutter atrium
Diagnosis Flutter Atrium
Diagnosis didasarkan pada gejala-gejala yang ada dan dipastikan dengan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG). Pemeriksaan lain, seperti ekokardiografi, juga bisa dilakukan untuk melihat apakah ada gangguan lain yang menyertai.
Sumber gambar: ecgwaves.com
Penanganan Flutter atrium
Pengobatan Flutter Atrium
Setelah flutter atrium dikonfirmasi, dokter akan merekomendasikan kardioversi atau ablasi, dan/atau obat seperti beta bloker, calcium channel blocker, dan obat anti-aritmia lainnya.
Tujuan penanganan atrium flutter adalah untuk:
- Mengendalikan kecepatan detak jantung
- Mengembalikan irama jantung yang normal
- Mencegah terjadinya stroke
Komplikasi Flutter Atrium
Komplikasi dari kondisi ini dapat berupa:
- Kardiomiopati
- Bekuan darah yang dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke
- Gagal jantung
Prognosis Flutter Atrium
Sebagian pasien memiliki 5% kemungkinan kekambuhan setelah prosedur ablasi kateter. Pasien dengan kasus flutter atrium atipikal yang rumit mungkin hanya memiliki angka kesuksesan sebesar 70% dengan ablasi.
Ablasi dapat menyebabkan komplikasi, misalnya stroke. Bahkan setelah ablasi berhasil, sebanyak 25 - 80% pasien akan mengalami fibrilasi atrium.
Karena tidak ada pengobatan untuk flutter atrium dan risiko terjadi stroke yang tinggi, pasien perlu dipantau seumur hidup.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Flutter Atrium
Meskipun sebagian faktor risiko tidak dapat dicegah, membatasi konsumsi alkohol dapat membantu. Selain itu, Anda bisa mendapatkan perawatan medis untuk kondisi-kondisi berikut yang dapat menyebabkan flutter atrium:
- penyakit katup jantung
- kelainan bawaan pada jantung sejak lahir
- penyakit arteri koroner
- tekanan darah tinggi
- tiroid hiperaktif
- obstructive sleep apnea
- obesitas
Referensi
Referensi:
- B, James. Atrial Flutter. Web MD. 2013.
- M, L. Brent. Atrial Fibrillation. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
- Cleveland Clinic. Atrial Flutter. 2022
Diperbarui 26 Maret 2024