Pneumokoniosis Jinak (Benign Pneumoconioses)
(Sumber gambar: thorax.bmj.com)
Penyakit paru-paru akibat kerja disebabkan oleh berbagai partikel, uap, asap, atau gas yang terhirup saat seseorang bekerja. Penyakit paru-paru yang disebabkan oleh terhirupnya partikel ke dalam saluran napas disebut sebagai pneumokoniosis.
Selama proses menghirup napas, partikel debu yang besar terperangkap di hidung atau saluran napas bagian atas, tetapi partikel debu yang kecil bisa masuk sampai ke dalam paru-paru. Pada pneumokoniosis jinak (Benign Pneumoconioses), debu yang terhirup masuk ke dalam paru-paru tidak menimbulkan reaksi pada paru-paru, sehingga tidak timbul gangguan fungsi paru.
Penyebab Pneumokoniosis jinak
Penyebab
Pneumokoniosis jinak bisa disebabkan oleh terhirupnya debu besi (siderosis), debu timah (stannosis), garam kalsium (chalkosis), barium sulfat dan barium oksida (baritosis), atau titanium oksida (titanosis).
Paparan debu besi bisa terjadi pada proses penambangan, penggilingan dan pemotongan logam. Terhirupnya debu besi, timah, maupun barium, menyebabkan perubahan struktur paru yang sangat ringan sehingga hanya menimbulkan sedikit atau bahkan tidak bergejala. Tetapi keadaan ini bisa terlihat pada rontgen dada sebagai endapan-endapan kecil yang tidak tembus cahaya.
Gejala Pneumokoniosis jinak
Gejala
Meskipun endapan debu logam tampak jelas pada foto rontgen dada, tetapi tidak terjadi reaksi di paru-paru sehingga tidak timbul gejala maupun gangguan fungsi paru.
Diagnosis Pneumokoniosis jinak
Diagnosis
Pada rontgen dada tampak bayangan endapan debu di paru-paru, yaitu berupa nodul-nodul yang tidak tembus cahaya. Tidak ditemukan adanya fibrosis jaringan paru dan tidak ada gangguan fungsi paru.
Penanganan Pneumokoniosis jinak
Penanganan
Tidak ada pengobatan khusus yang diberikan untuk mengatasi pneumokoniosis jinak. Selain itu, penderita juga tidak mengalami gejala. Penanganan yang paling baik adalah dengan cara menghindari atau menghilangkan paparan terhadap debu logam yang menyebabkannya.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- N, Lee S. Overview of Environmental Lung Disease. Merck Manual. 2008.