Cedera Telinga
Cedera dapat terjadi pada bagian telinga saja, mulai dari telinga luar, telinga tengah, telinga dalam serta saluran telinga.
Mengalami trauma dapat menyebabkan kerusakan pada telinga tengah (ruang di belakang gendang telinga) dan telinga bagian dalam (rangkaian saluran dan jaringan di bagian dalam kepala). Cedera telinga dapat disebabkan oleh bayak hal, seperti akibat suara keras, perubahan tekanan udara, atau benda asing di telinga.
Saluran telinga merupakan saluran yang terdiri dari tulang , kulit, dan tulang rawan yang mengarah dari telinga luar ke telinga tengah, tempat gendang telinga berada. Gendang telinga adalah selaput tipis yang melindungi telinga dari bakteri dan menghantarkan suara. Cedera ini dapat menyebabkan pendarahan telinga, nyeri telinga, gangguan keseimbangan, dan gangguan pendengaran. Cedera telinga yang parah bisa mengancam nyawa. Jika mengalami cedera kepala dan ada darah yang keluar dari telinga, segera dapatkan bantuan medis.
Jenis cedera telinga luar yang paling umum meliputi:
-
Avulsi: Saat terjadi kecelakaan atau trauma, sebagian telinga bisa robek. Telinga dapat menjauh dari kepala, baik sebagian atau seluruhnya. Beberapa cedera avulsi memerlukan pembedahan kosmetik untuk memperbaiki telinga.
-
Luka dan goresan: Cedera ini biasanya ringan. Hal ini bisa terjadi jika memasukkan kuku terlalu jauh atau terlalu kuat ke dalam telinga. Bisa juga akibat kecelakaan. Luka yang lebih dalam mungkin memerlukan jahitan atau dapat menyebabkan infeksi.
-
Hematoma subperikondrial (telinga kembang kol): Cedera ini disebabkan oleh trauma pada telinga bagian luar, seringkali akibat kontak olahraga seperti rugby dan gulat. Darah menggenang di bawah kulit di telinga luar dan memutus suplai darah ke tulang rawan, yang menyebabkan tulang rawan mati. Darah yang menggenang adalah sejenis memar yang disebut hematoma. Jika darah tidak terkuras, lama kelamaan tulang rawan telinga akan terlihat bergelombang, menggumpal, dan bengkak (seperti kembang kol).
Cedera pada telinga tengah dan telinga bagian dalam yang paling umum, meliputi:
-
Patah tulang: Pada kecelakaan serius, tulang di telinga tengah bisa patah (patah) atau terkilir. Cedera ini biasanya terjadi bersamaan dengan patah tulang pada rahang dan wajah.
-
Cedera akibat benda asing: Lebih sering terjadi pada anak-anak, cedera ini terjadi ketika seseorang memasukkan pensil, mainan, kapas atau benda lain terlalu jauh ke dalam telinga. Cedera ini dapat mematahkan tulang kecil di telinga atau membelah atau merobek (pecah) gendang telinga.
-
Gendang telinga pecah atau gendang telinga berlubang (Perforasi Membran Tympani): Trauma, suara keras, infeksi telinga parah, dan benda asing dapat menyebabkan gendang telinga pecah.
-
Perubahan tekanan udara secara tiba-tiba (barotrauma) saat terbang dengan pesawat atau perubahan tekanan saat scuba/diving dapat menyebabkan gendang telinga robek. Jika cairan bening keluar dari telinga dan pusing, segeralah mencari pertolongan medis.
Penyebab Cedera telinga
Penyebab Cedera Telinga
Ada beberapa penyebab cedera telinga, antara lain:
- Kecelakaan atau cedera: Trauma akibat jatuh, kecelakaan mobil, atau kontak olahraga dapat menyebabkan cedera telinga yang serius.
- Perubahan tekanan (Barotrauma) : Menyelam dan melakukan penerbangan menggunakan pesawat , dapat menyebabkan gendang telinga berlubang (pecah).
- Benda asing : Memasukkan benda ke dalam saluran telinga dapat merusak bagian telinga.
- Suara keras : Gendang telinga dapat robek akibat suara keras, seperti suara tembakan, ledakan, dan suara konser musik yang keras. Paparan suara keras dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
Gejala Cedera telinga
Gejala Cedera Telinga
Cedera pada telinga luar bisa menyebabkan memar diantara tulang rawan dan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Jika terjadi penimbunan darah di daerah tersebut, maka akan terjadi perubahan bentuk telinga bagian luar, dimana tampak membengkak dan berwarna keunguan.
Darah yang tertimbun ini (hematoma) bisa menyebabkan terhentinya aliran darah ke tulang rawan telinga sehingga bagian tulang rawan tersebut mengalami kerusakan dan terjadi perubahan bentuk telinga. Kelainan bentuk telinga ini disebut telinga bunga kol (cauliflower ear), yang sering ditemukan pada pegulat dan petinju.
Telinga yang mendapatkan trauma tajam bisa menyebabkan adanya robekan telinga.
Pukulan yang kuat pada rahang bisa menyebabkan patahnya tulang-tulang di sekitar saluran telinga dan mengubah bentuk saluran telinga, seringkali menyebabkan penyempitan. Perbaikan bentuk bisa dilakukan melalui pembedahan.
Kapan harus ke dokter?
Segeralah bawa diri anda ke rumah sakit terdekat jika ada mengalami cedera pada telinga untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.
Diagnosis Cedera telinga
Diagnosis Cedera Telinga
Untuk menegakkan diagnosis pada cedera telinga diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang.
- Anamnesis. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan dan mencari penyebab terjadinya cedera telinga.
- Pemeriksaan Fisik. Berat ringannya cedera telinga yang dialami dapat dinilai dari pemeriksaan fisik dan dapat menggunakan alat seperti otoskopi untuk menilai kerusakan telinga.
- Pemeriksaan Penunjang. Dapat dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang, seperti MRI dan Audiometri bertujuan unutk menilai cedera telinga lebih detail dan fungsi pendengaran.
"Pemeriksaan Otoskopi "
Sumber : https://klinikrespirasimalang.com
Penanganan Cedera telinga
Pengobatan Cedera Telinga
Metode pengobatan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera, penyebab, dan area telinga yang rusak. Metode pengobatan yang dilakukan pada cedera telinga, seperti:
- Antibiotik. Pemberian antibiotik bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi yang mungkin dapat terjadi akibat cedera.
- Menjahit luka. Jika mengalami cedera telinga yang berat dan disertai luka dalam dan terbuka, dipertimbangkan untuk menjahit bagian yang terluka untuk mencegah terjadi kerusakan lebih dalam.
- Insisi Hematoma. Tindakan ini dilakukan pada kondisi cedera yang mengakibat hematoma pada telinga, dengan membuat sayatan kecil dan mengalirkan darah yang terperangkap pada hematoma dapat membantu mencegah terjadinya kelainan telinga yang disebut telinga kembang kol.
- Ossiculoplasty. Merupakan teknik pembedahan yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan pada tulang kecil pada telinga "ossicles".
- Pembedahan rekonstruktif. Merupakan pembedahan bertujuan untuk memperbaiki kerusakan pada telinga dengan membentuk kembali jaringan. Jika kondisi cedera telinga cukup berat dan diperlukannya cangkok kulit untuk mengganti jaringan yang hilang mungkin akan dipertimbangkan saat pembedahan rekonstruktif ini.
- Tympanoplasty. Jika cedera telinga disertai dengan rupturnya gendang telinga, dipertimbangkan untuk melakukan tympanoplasty untuk memperbaiki kerusakan pada gendang telinga.
Komplikasi Cedera Telinga
Komplikasi terjadi bergantung dari dari tingkat keparahan yang terjadi pada cedera telinga. Komplikasi mungkin dapat timbul akibat cedera telinga adalah:
- Telinga berbentuk kembang kol
- Kebocoran cairan otak
- Gangguan jangka panjang pada keseimbangan dan vertigo
- Mengalami kelumpuhan pada wajah
- Gagguan pendengaran
- Infeksi telinga berkurang
Prognosis Cedera Telinga
Prognosis cedera telinga bergantung dari tingkat keparahan yang dialami, jika cedera masih ringan maka prognosis seringkali masih baik, tetapi pada cedera telinga yang cukup berat dan disertai dengan komplikasi prognosis dapat berubah.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Cedera Telinga
- Menghindari suara keras atau memakai pelindung telinga (misalnya, jika berada di lokasi konstruksi).
- Menggunakan penutup telinga khusus, mengunyah permen karet atau menguap untuk mengurangi tekanan saat terbang dengan pesawat.
- Menurunkan volume pada earbud dan headphone.
- Menggunakan helm saat mengendarai sepeda, skateboard atau sepeda motor.
- Mengenakan pelindung selama olahraga kontak seperti tinju, rugby, dan gulat.
- Menghindari memasukkan apapun ke dalam telinga, bahkan untuk membersihkannya.
Referensi
Referensi:
- Cleveland Clinic. Ear Injurya and Trauma. 2021
- M, Sam P. External Ear Trauma. The Merck Manual. 2013.
- M, Sam P. Ear Injury. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
Diperbarui 16 Februari 2024