Gangguan Perilaku Anak Akibat Masalah Pengasuhan
Pujian dan penghargaan bisa mendorong anak untuk berperilaku yang baik. Namun, banyak orang tua hanya memberikan perhatian jika anak berperilaku buruk. Tindakan ini bisa menjadi bumerang jika hanya itu cara yang bisa dilakukan anak untuk mendapatkan perhatian, karena sebagian besar anak lebih memilih untuk mendapatkan perhatian dengan cara melakukan sesuatu yang tidak baik ketimbang tidak mendapatkan perhatian sama sekali. Untuk itu, orang tua harus membuat waktu khusus setiap hari untuk melakukan interaksi yang baik dengan anak-anaknya.
Penyebab Gangguan perilaku anak akibat masalah pengasuhan
Penyebab Gangguan Perilaku Anak Akibat Masalah Pengasuhan
Ada sejumlah masalah dalam pengasuhan yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan perilaku pada anak, yaitu :
1. Masalah interaksi antara orang tua dengan anak
Interaksi orang tua dengan anak yang buruk bisa menyebabkan gangguan perilaku pada anak. Masalah interaksi anak dengan orang tua bisa dimulai pada beberapa bulan pertama setelah anak dilahirkan. Hubungan anak dan orang tua bisa menjadi kurang baik. Hal ini bisa disebabkan oleh :
- ibu yang mengalami depresi sejak persalinan atau karena tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari keluarga, kerabat, atau teman
- adanya proses kehamilan atau persalinan yang sulit
- tidak ada ketertarikan orang tua dengan anak yang dilahirkan
Keadaan ini bisa menyebabkan masalah dalam perawatan bayi, misalnya dalam jadwal pemberian makan dan jadwal tidur. Hubungan orang tua dan anak yang tidak baik bisa menghambat perkembangan kemampuan sosial dan mental anak, serta menyebabkan anak gagal tumbuh.
2. Harapan yang Tidak Realistis dari Orang Tua ke Anaknya
Keadaan ini bisa berkontribusi pada persepsi gangguan perilaku pada anak yang salah. Misalnya, orang tua yang mengharapkan anaknya yang berusia 2 tahun untuk mengambil mainan tanpa dibantu. Orang tua bisa salah mengartikan anaknya memiliki gangguan perilaku karena menolak mengikuti perintah atau aturan orang tua, padahal perilaku anak normal dan sesuai dengan usianya.
3. Siklus Perilaku yang Buruk
Perilaku anak yang tidak baik menyebabkan timbulnya respon negatif (kemarahan) dari orang tua atau pengasuhnya. Anak kemudian mengikutinya dengan melakukan perilaku negatif kembali, sehingga orang tua juga memberikan respon negatif lebih lanjut.
Siklus perilaku yang buruk biasanya dimulai pada anak yang agresif dan menentang. Orang tua atau pengasuhnya merespon anak dengan cara memarahi, meneriaki, atau bahkan menampar anak.
Orang tua yang terlalu sabar dalam menghadapi anak yang berperilaku tidak baik bisa memperburuk perilaku anak itu sendiri, misalnya orang tua yang terlalu melindungi anak yang penakut, manja, atau manipulatif, dan membolehkan anak untuk berbuat apa saja.
4. Kedisiplinan
Kedisiplinan lebih dari sekedar memberikan hukuman. Kedisiplinan membuat anak mengetahui apa yang diharapkan untuk diperbuatnya secara jelas, terstruktur, dan sesuai dengan usianya.
Pengajaran kedisiplinan oleh orang tua harus dilakukan dengan baik. Cara yang lebih mudah dan lebih memuaskan untuk orang tua dan anak adalah dengan memberikan penghargaan untuk perilaku yang diinginkan ketimbang untuk menghukum anak atas perilaku yang tidak benar.
Gejala Gangguan perilaku anak akibat masalah pengasuhan
Gejala Gangguan Perilaku Anak Akibat Masalah Pengasuhan
Gangguan perilaku pada anak dapat berupa sebuah tindakan yang tiba-tiba dan mengkhawatirkan, seperti menyulut api atau berkelahi di sekolah. Semakin lama, berbagai masalah tingkah laku anak perlahan-lahan bisa terlihat.
Diagnosis Gangguan perilaku anak akibat masalah pengasuhan
Diagnosis Gangguan Perilaku Anak Akibat Masalah Pengasuhan
Diagnosis didasarkan dari penilaian perilaku anak. Selain itu, perlu dilihat bagaimana perkembangan fisik dan mental anak, kesehatan anak secara keseluruhan, temperamen anak, serta hubungan anak dengan orang tua dan pengasuhnya.
Pengamatan langsung interaksi anak dengan orang tua perlu dilakukan, termasuk pengamatan respon orang tua terhadap perilaku anak. Pengamatan ini perlu didukung oleh informasi tambahan dari orang lain, termasuk kerabat dekat dan guru.
Informasi juga perlu didapat dari orang tua atau pengasuh mengenai perilaku anak sehari-hari. Orang tua juga perlu ditanyakan mengenai interpretasi mereka terhadap:
- Perilaku anak berdasarkan usia
- Apa yang diharapkan untuk anak
- Pola asuh yang mereka berikan
- Dukungan (sosial, emosional, finansial) yang mereka berikan untuk memenuhi peran mereka sebagai orang tua
- Hubungan anak dengan anggota keluarga yang lain
Penanganan Gangguan perilaku anak akibat masalah pengasuhan
Penanganan Gangguan Perilaku Anak Akibat Masalah Pengasuhan
Jika didapatkan adanya gangguan perilaku pada anak dan telah diselidiki penyebabnya, maka diperlukan intervensi sejak dini, karena perilaku lebih sulit untuk diubah jika sudah berlangsung lebih lama.
Orang tua harus diingatkan mengenai pentingnya memberikan waktu untuk anak, sedikitnya 15-20 menit setiap hari dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan anak dan untuk memberikan perhatian saat anak melakukan perilaku yang baik, sehingga mendorong anak untuk terus berperilaku baik. Orang tua juga perlu mengatur waktu secara teratur berada jauh dari anak.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendisiplinkan dan memperbaiki perilaku anak, antara lain :
- Orang tua dapat membatasi ketergantungan anak dan perilaku manipulatif anak
- Harus ditegaskan perilaku mana yang diharapkan dan tidak diharapkan dari anak
- Harus dibuat aturan dan batasan yang konsisten
- Orang tua perlu memantau kepatuhan anak secara terus menerus dan memberikan penghargaan jika anak berhasil berperilaku baik, atau konsekuensi jika anak berperilaku tidak baik
- Orang tua harus mencoba untuk meminimalkan amarah saat menerapkan aturan dan mencoba meningkatkan hubungan yang positif dengan anak
Orang tua perlu memahami bahwa kedisiplinan bukan berarti hanya sebuah hukuman. Hukuman fisik mungkin bisa mengendalikan perilaku anak, tetapi pada akhirnya bisa membuat anak merasa tidak aman dan menjadi rendah diri.
Teknik Time Out
Teknik ini bisa diterapkan saat anak melakukan perilaku yang tidak benar, sehingga anak mengerti bahwa tindakan tersebut menyebabkan dirinya mendapatkan time-out. Anak sebaiknya diberikan peringatan terlebih dahulu sebelum teknik tersebut dilakukan.
Jika anak tetap tidak mendengarkan dan tetap berperilaku yang tidak benar maka:
- Orang tua perlu menjelaskan pada anak bahwa tindakan yang dilakukan olehnya adalah tidak benar
- Anak kemudian diperintahkan atau dibawa untuk duduk pada kursi time-out selama waktu tertentu (sesuai usia anak, satu menit setiap tahun, dan maksimal 5 menit)
- Jika anak bangun dari kursi sebelum waktu yang ditentukan, maka anak harus dikembalikan duduk di kursi tersebut dan waktu time-out dihitung lagi dari awal
- Hindari bicara dan kontak mata dengan anak
- Jika sudah saatnya anak boleh bangun, maka orang tua atau pengasuh perlu berbicara pada anak mengenai alasan mengapa time-out dilakukan tanpa memarahi anak.
Orang tua dan pengasuh juga harus mengidentifikasi perilaku baik yang dilakukan oleh anak dan memuji anak atas perilaku baiknya itu.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi
- S, Stephen B. Overview of Behavioral Problems in Young Children. Merck Manual. 2009.
- S, Stephen B. Overview of Behavioral Problems in Children. The Merck Manual. 2013.
- S, Stephen B. Temper Tantrums. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.
Diperbarui 28 Agustus 2023