Sleep Disorder
Tidur merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, agar kinerja dan performa tubuh tetap optimal saat tubuh sedang terjaga. Selama tidur, tubuh akan membentuk dan meregenerasi sel, mendukung fungsi otak, dan mengisi kembali energi tubuh. Bagi anak dan remaja, tidur dibutuhkan untuk membantu proses tumbuh kembang mereka.
Tidur dapat dibagi menjadi dua tipe/fase, yaitu tidur REM dan non-REM (NREM). Dalam tidur yang normal, kedua fase tersebut selalu berulang-ulang dalam tidur, dengan panjang waktu sekitar 90 menit masing-masingnya. NREM memiliki 4 fase, di mana fase empat merupakan fase tidur paling dalam/lelap. Fase REM merupakan fase paling dalam, dan sering disebut dengan fase mimpi.
Namun ketika siklus itu terganggu, atau ketika seseorang tidak mengalami siklus REM dan NREM secara normal, tubuh akan mengalami berbagai efek buruk seperti merasa lelah, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi, metabolisme tubuh terganggu, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis gangguan tidur:
- Insomnia
- Mendengkur/mengorok
- Sleep Apnea
- Narkolepsi (Narcolepsy)
- Parasomnia
- Hipersomnia
Penyebab Sleep disorder
Penyebab Sleep Disorder
-
Insomnia
Insomnia bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti stress, depresi, gelisah, pola tidur yang buruk, atau karena sedang menjalani pengobatan serta mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
-
Mendengkur/mengorok
Kebanyakan orang dewasa mendengkur saat tidur. Suara dengkuran berasal dari udara masuk yang menggetarkan jaringan halus di tenggorokan. Mendengkur bisa menjadi masalah karena suara yang dihasilkannya tersebut.
-
Sleep Apnea
Gangguan tidur ini terjadi ketika sebagian saluran pernapasan bagian atas tersumbat, menghalangi proses pernapasan dalam waktu singkat, dan membuat seseorang terbangun dari tidurnya.
-
Narkolepsi (Narcolepsy)
Narkolepsi diduga merupakan akibat dari gangguan pada sistem saraf pusat (otak) yang menyebabkan terganggunya siklus tidur normal tubuh.
-
Parasomnia
Jenis gangguan tidur ini disebabkan kelainan pada perilaku tidur seseorang, sehingga mengganggu ritme tidur.
-
Hipersomnia
Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti gangguan pada sistem saraf atau pada sistem metabolisme tubuh, namun penyebab pastinya belum diketahui secara pasti.
Selain penyebab-penyebab diatas berikut penyebab yang dapat memicu terjadinya sleep disorder:
- Usia. Pada orang dewasa normal dibutuhkan 8 jam waktu untuk tidur, seiring dengan penambahan usia jam waktu tidur semakin menurun, pada usia 60 tahun ke atas rata-rata waktu yang digunakan oleh orangtua untuk tidur adalah 6 jam.
- Kecemasan
- Ketergantungan pada alkohol, pengguna atau masa transisi dari terapi alkohol
- Kelebihan tidur pada siang harinya
- Depresi
- Penggunaan narkotika seperti amphetamine dan kokain
- Stimulan tertentu berupa nikotin, kopi, alkohol, atau makanan tertentu
- Stress dan rasa cemas berlebihan
- Gangguan pada sistem urin yang membuat individu terus berjaga untuk ke kamar mandi
- Jam kerja dimalam hari
- Situasi atau kondisi medis berupa kelebihan thyroid, ephedrine, phenylpropanolamine, dan sebagainya
- Penyakit, seperti penyakit tulang, pembesaran prostat, cystitis, atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
- Kekurangan atau kelebihan cahaya di dalam kamar
- Lingkungan tempat tinggal yang gaduh, seperti ditepi jalan raya, rel kereta api atau tempat keramaian lainnya
- Gangguan pola tidur, tidur yang tidak nyenyak, mudah terbangun
Gejala Sleep disorder
Gejala Sleep Disorder
Jika anda merasa mengalami kesulitan dalam tidur, atau memiliki masalah dengan kebiasaan tidur, maka anda mungkin mengalami salah satu dari jenis-jenis gangguan tidur di bawah ini.
-
Insomnia
Orang yang mengalami insomnia selalu merasa bahwa mereka tidak memiliki tidur yang cukup. Gejala insomnia berupa sulit untuk tertidur dan sering terbangun di tengah malam. Insomnia merupakan gangguan tidur yang umum, dan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
-
Mendengkur/mengorok
Mendengkur bisa menjadi masalah karena suara yang dihasilkannya tersebut. Selain itu, mendengkur bisa menjadi pertanda utama masalah tidur yang lebih serius, yaitu sleep apnea.
-
Sleep Apnea
Apnea berarti ‘tanpa napas’. Sleep apnea bisa terjadi berulang kali selama tidur, sehingga penderitanya selalu merasa sangat ngantuk di siang hari. Orang yang tidurnya mendengkur lebih beresiko mengalami gangguan tidur ini. Penelitian menunjukkan bahwa gejala sleep apnea yang parah dan tidak diobati dapat dihubungkan dengan penyakit serius seperti hipertensi, stroke dan penyakit jantung.
-
Narkolepsi (Narcolepsy)
Narkolepsi meruapakan gangguan tidur kronis, berupa rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Gejala tersebut bisa terjadi di mana saja, bahkan di tempat kerja. Kondisi ini sering disebut dengan sleep attack, alias serangan tidur.
-
Parasomnia
Jenis gangguan tidur ini merupakan kelainan pada perilaku tidur seseorang, sehingga mengganggu ritme tidur. Gejalanya yang umum adalah berjalan saat tidur (sleepwalking), mimpi buruk, mengigau, dan lain sebagainya. Gejala parasomnia biasanya terjadi pada fase tidur NREM, dan lebih sering terjadi pada anak-anak usia 3-5 tahun. Seorang anak yang mengalami mimpi buruk bisa bangun sambil berteriak, namun tidak dapat menjelaskan ketakutannya. Kondisi ini sebenarnya lebih menakutkan bagi orang tua dibandingkan sang anak, karena kebingungan yang ditimbulkan akibat perilaku tidur anak tersebut.
-
Hipersomnia
Jika insomnia merupakan gejala sulit tidur, hipersomnia adalah kebalikannya: kebanyakan tidur. Penderita hipersomnia biasanya memiliki waktu tidur yang lebih lama dari orang lain, bahkan sering tidur di siang hari.
Kapan Harus ke Dokter?
Konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami gejala seperti:
- mengorok atau mendengkur, atau kekurangan udara saat tidur
- sulit untuk mulai tidur atau tetap tertidur sepanjang malam
- merasa kelelahan di siang hari, meskipun tidur di malam hari
- tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari karena terlalu lelah
Anda mungkin memerlukan evaluasi tidur.
Diagnosis Sleep disorder
Diagnosis Sleep Disorder
Sebagian besar gangguan tidur dapat didiagnosa dengan sejarah tidur yang baik, termasuk pertanyaan tentang kebiasaan tidur pasien, gaya hidup, obat-obatan dan pemeriksaan fisik. Studi tidur mungkin diperlukan beberapa pasien.
Studi Tidur
Pola tidur dapat dipelajari di laboratorium menggunakan mesin yang mencatat aktivitas gelombang otak, pernapasan, detak jantung dan pergerakan anggota tubuh semasa tidur. Jenis studi tidur paling umum adalah:
- Polisomnografi (PSG) semalam
- Tes tidur siang (juga dikenal dengan uji latensi tidur multipel atau MSLT).
PSG melibatkan tinggal bermalam di laboratorium tidur dan dihubungkan dengan mesin yang dipantau oleh ahli teknik tidur. Sekurangnya 6 jam tidur dicatat menggunakan elektroda yang ditempelkan ke kulit kepala dan anggota tubuh, khususnya ikatan melalui dada dan perut, monitor aliran udara dan timah EKG.
MSLT mengikuti PSG semalam, meliputi empat 20-menit tidur dengan jarak 2 jam sepanjang hari. MSLT ditunjukkan untuk diagnosis narkolepsi dan juga untuk menilai keakutan rasa kantuk pada pasien yang mengeluh rasa kantuk berlebihan di siang hari.
Penanganan Sleep disorder
Pengobatan Sleep Disorder
Pengobatan secara medis diperlukan bila pengobatan sendiri gagal dilakukan, beberapa jenis antidepressan seperti amitriptyline sering digunakan bagi individu yang mengalami kesulitan tidur. Namun, insomnia yang disebabkan oleh depresi harus diberikan terapi depresi terlebih dahulu.
Benzodiazepin jenis diazepam atau lorazepam merupakan jenis obat medis yang digunakan untuk mengurangi kecemasan juga memberikan efek tidur. Perlu diketahui bahwa pemberian obat-obat ini diperlukan kontrol dengan ketat, beberapa efek samping dapat terjadi pada individu selain adiktif.
Beberapa obat jenis zolpidem dan zaleplon memberikan reaksi cepat, namun sifat adiktif lebih kuat dibandingkan benzodiazepin dampak lainnya seperti munculnya alergi pada orang tertentu. Keduanya sangat berbahaya dipakai bila dalam perjalanan, reaksi cepat membuat individu cepat tertidur. Obat ini direkomendasikan pada pemakai yang tidak pergi kemana-mana setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Sleep Disorder
Beberapa tips pencegahan dasar untuk mencegah terjadinya gangguan tidur:
- Jaga jadwal tidur teratur dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi. Segera bangun dari tempat tidur bila Anda sudah bangun di pagi hari, biarpun merasakan kebosanan untuk melakukan aktivitas.
- Hindari tidur berlebihan di siang hari. Jaga hanya tidur sekali di siang hari, jika ya, dan buat kurang dari 1 jam lamanya.
- Hindari makan penuh sebelum pergi tidur dan/atau konsumsi kafein dan alkohol khususnya setelah makan malam.
- Pastikan lingkungan tidur yang nyaman, gelap dan tenang. Jangan meletakan perangkat elektronika di dalam kamar seperti televisi dan komputer. Alat-alat tersebut akan membuat Anda semakin sulit untuk tidur.
- Menghindari minuman beralkohol. Hindari juga minuman kopi, paling tidak 8 jam sebelum tidur.
- Hindari jenis simultan seperti nikotin pada rokok.
- Usahakan tidur pada jam tertentu secara teratur. Jangan tidur bila Anda masih tidak mengantuk atau dalam keadaan segar.
- Beberapa metode untuk mendapatkan kenyamanan bila sulit tidur dapat dilakukan dengan membaca buku, mendengar musik, atau mandi sebelum tidur
- Lakukan olahraga bila mempunyai permasalahan tidur, lakukan sebelum waktu tidur setidaknya dua jam menjelang jam tidur.
- Jangan tidur bila emosi dari rasa cemas dan stres sedang berkecamuk dalam pikiran. Bila pikiran negatif muncul secara terus-menerus ketika Anda mulai merebahkan diri di ranjang, cobalah untuk keluar kamar sebentar
Referensi
Referensi:
- Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV). edisi ke-4. Washington, DC: America Psyciatric Association
- sleepfoundation.org/sleep-disorders-problems
- www.healthline.com/health/sleep/how-to-choose-a-sleep-specialist
- www.nlm.nih.gov/medlineplus/sleepdisorders.html
Diperbarui 11 Desember 2023