Penyebab Meningitis Kronis

Beberapa organisme infeksius bisa menyerang otak dan kemudian menyebabkan gejala dan kerusakan. Yang paling sering adalah jamur Cryptococcus, HIV, serta bakteri penyebab tuberkulosis, sifilis dan penyakit Lyme. 

Meningitis kronis biasanya mengenai orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya terganggu akibat AIDS, kanker, penyakit berat lainnya, pemakaian obat kanker atau penggunaan kortikosteroid jangka panjang.

Selain itu, penyebab meningitis kronis juga bisa bersifat non-infeksius, misalnya akibat penyebaran limfoma dan leukemia.

Gejala Meningitis Kronis

Gejalanya menyerupai meningitis bakterialis akut, tetapi penyakit ini berkembang lebih lambat, biasanya lebih dari beberapa minggu. Demam yang timbul juga tidak sehebat pada meningitis bakterialis akut. Gejala-gejala bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Beberapa orang bisa membaik untuk sementara, kemudian memburuk kembali.

Gejala-gejala yang bisa ditemukan antara lain:

• Sakit kepala, linglung, kaku kuduk, dan nyeri punggung
• Sulit untuk berjalan
• Kelemahan, rasa seperti ditusuk-tusuk jarum atau kesemutan, baal, atau kelumpuhan pada wajah
• Penglihatan ganda
• Hilangnya pendengaran
• Gangguan keseimbangan

Diagnosis Meningitis Kronis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang ada. Untuk memperkuat diagnosis, bisa dilakukan pemeriksaan penunjang seperti :

• CT scan atau MRI kepala
• Analisa cairan serebrospinal, untuk mengetahui penyebabnya

Pengobatan Meningitis Kronis

Pengobatan meningitis kronis tergantung kepada penyebabnya.

Pada infeksi jamur yang sulit untuk disembuhkan, terkadang obat anti-jamur tertentu bisa disuntikkan langsung ke dalam cairan serebrospinal melalui reservoir Ommaya, yaitu sebuah alat yang dipasang di bawah kulit kepala. Alat ini mengandung obat dalam jumlah besar yang akan dilepaskan secara perlahan dalam waktu beberapa hari atau minggu melalui saluran kecil ke dalam otak.

Referensi:

• G, John E. Chronic Meningitis. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.