Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Pterygium

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Pterygium

Pterygium

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Pterygium adalah pertumbuhan fibrous berbentuk selaput tipis dari jaringan bagian putih mata dan mengalami pembesaran ke arah kornea, umumnya pterygium tidak bertumbuh ataupun membesar, namun kelainan bisa terjadi hingga pterygium menutupi bagian kornea mata

Pterigium adalah daging tumbuh berbentuk segi tiga atau seperti sayap pada mata. Kondisi ini biasanya terjadi di sudut mata bagian dalam, meskipun dapat juga tampak di sudut bagian luar.

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia derajat pertumbuhan pterygium dibagi menjadi:

  • Derajat I : hanya terbatas pada limbus 
  • Derajat II : Sudah melewati limbus tetapi tidak melebihi dari 2 mm melewati kornea
  • Derajat III : jika telah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggir pupil mata dalam keadaan cahaya (pupil dalam keadaan normal sekitar 3-4 mm)
  • Derajat IV : Jika pertumbuhan pterygium sudah melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan

 

 


Penyebab Pterygium

Penyebab Pterygium

Penyakit ini banyak menimpa para pekerja outdoor yang banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, hingga lebih sering terkena sinar matahari, angin dan debu. Oleh karena itu penyakit ini lebih banyak dijumpai di daerah tropis.

Faktor risiko terbesarnya adalah karena debu dan cahaya matahari yang langsung mengenai mata. Faktor-faktor lain yang menjadi risiko adalah debu, pasir dan partikel-partikel yang terbawa oleh angin, berbagai zat iritan, faktor genetik, alergi, kekeringan pada mata, dan infeksi papilomavirus.


 

Gejala Pterygium

Gejala Pterygium

Biasanya penderita mengeluhkan adanya sesuatu yang tumbuh di kornea dan khawatir akan adanya keganasan atau alasan kosmetik, Keluhan subjektif dapat berupa rasa panas, gatal, ada yang mengganjal, selain itu berikut gejala-gejala lainya:

  • Pembuluh darah yang bengkak atau melebar pada bagian putih mata, yang menyebabkan mata terlihat merah (mata merah)
  • Pertumbuhan berwarna putih dengan pembuluh darah yang terlihat/menonjol di sudut mata bagian dalam dan/atau luar 
  • Pterigium dapat terjadi pada satu atau kedua mata
  • Iritasi
  • Gejala mata kering
  • Kadang kala berair
  • Terasa seperti ada benda asing di dalam mata
  • Penglihatan buram (pada kasus parah pertumbuhan dapat menutupi kornea pusat atau menyebabkan astigmatisme karena tekanan pada  permukaan kornea)

Diagnosis Pterygium

Diagnosis Pterygium

Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan slit-lamp pada pertumbuhan limbus berbentuk sayap pada lokasi khas di dalam fisura palpebra. Diagnosis paling sering jelas secara klinis, tetapi konfirmasi histopatologis dilakukan secara rutin, karena dapat dikaitkan dengan displasia jaringan di atasnya.

Tomografi koherensi optik segmen anterior beresolusi tinggi dapat digunakan untuk membedakan pterigium dari neoplasia skuamosa permukaan okular (OSSN). Pada pterigium, ketebalan epitel normal dengan fibrosis subepitel di bawahnya. Dibandingkan dengan OSSN, epitel akan tampak menebal dan hiper-reflektif dengan transisi mendadak dari epitel normal.

Pemeriksaan mata lengkap harus dilakukan pada semua pasien dengan pterigium dengan fokus pada penilaian dampak visual dan refraksi serta menyingkirkan diagnosis alternatif yang kurang umum. Pemeriksaan Fisik, umumnya menilai: 

  • Ketajaman visual dengan koreksi saat ini dan refraksi nyata
  • Pemeriksaan luar (kelopak mata, bulu mata, saluran lakrimal)
  • Pemeriksaan konjungtiva bulbar dan palpebra serta forniks dengan eversi kelopak mata
  • Biomikroskopi slit lamp dari permukaan okular dan segmen anterior
  • Keratometri
  • Topografi Kornea
  • Ujian Motilitas
  • Pemeriksaan mata komprehensif lainnya mencakup pemeriksaan pupil, lapang pandang, tekanan intraokular, dan pemeriksaan funduskopi yang melebar

Penanganan Pterygium

Pengobatan Pterygium

1. Obat - Obatan, yaitu cukup dengan pemberian obat-obatan jika pterygium masih derajat 1 dan 2,

Pada kasus tahap awal, di mana tidak terdapat gejala dan ketika pterigium tidak signifikan secara kosmetik, kondisi ini tidak perlu diobati.

Ketika pterigium menyebabkan iritasi, kemerahan atau ketidaknyamanan, air mata buatan dapat membantu melembabkan mata dan meringankan ketidaknyamanan. Tetes mata ini tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan pterigium.

2. Bedah/Operasi, sedangkan tindakan bedah dilakukan pada pterygium yang melebihi derajat 2. Tindakan bedah juga dipertimbangkan pada pterygium derajat 1 atau 2 yang telah mengalami gangguan penglihatan.

Ketika pterigium tampak secara kosmetik, atau menyebabkan gejala seperti penglihatan buram, operasi pengangkatan sangat disarankan.

Operasi melibatkan pengangkatan daging tumbuh dan penanaman plester transparan konjungtiva pada bekas luka operasi, untuk mengurangi resiko pterigium tumbuh kembali (berulang). Plester konjungtiva ini biasanya diambil dari mata pasien itu sendiri (autograft konjungtiva). Penempelan autograft dapat dengan jahitan atau ‘tanpa jahitan’ (contohnya dengan penggunaan lem fibrin). Resiko pterigium berulang setelah operasi pengangkatan dan autograft konjungtiva cukup rendah.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Pterygium

Anda sebaiknya menggunakan kaca mata hitam dengan proteksi sinar ultraviolet ketika berada di luar ruangan atau saat mengemudikan kendaraan, dan gunakan topi bertepi lebar ketika terpapar sinar matahari yang sangat kuat.

Memeriksakan mata kita secara rutin ke dokter mata untuk mengetahui adanya gejala ataupun gangguan pada mata kita.


Referensi

Referensi:

  • eyewiki.aao.org/Pterygium
  • Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata, edisi kedua. Jakarta: Balai Penelitian FKUI,2003. 119-120
  • Pterygium.http://healthlibrary.epnet.com/GetContent.aspx.
  • Tan D T.H Ocular Surface Diseases Medical and Surgical Management. New York: Springer, 2002. 65 – 83Duffek Catherine
  • www.webmd.com/eye-health/pterygium-surfers-eye

Diperbarui 23 Agustus 2023