Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Facet Joint Syndrome

VIDYA HARTIANSYAH
28 November 2023
Facet Joint Syndrome

Facet Joint Syndrome

VIDYA HARTIANSYAH
28 November 2023

Sendi facet merupakan sendi kecil yang berada di antara tulang-tulang belakang. Sendi facet terdapat pada sepanjang tulang belakang. Kerusakan sendi facet dapat terjadi di area leher (servikal), dada (torakal) maupun punggung dan pinggang (lumbal).

Sendi facet memiliki gerakan yang hampir konstan yang memungkinkan tubuh kita bergerak membungkuk ke depan dan ke belakang, termasuk ke samping kanan dan kiri. Gerakan lain berupa gerakan memutar yang ditunjukkan pada gerakan menoleh kanan dan kiri pada leher, dan pada bagian punggung dan pinggang.

Sendi facet juga berfungsi untuk membatasi gerakan yang berlebihan (memutar) dan mempertahankan posisi rangkaian tulang-tulang belakang serta mencegah tulang belakang terlalu maju atau mundur (tergelincir) dari tempatnya.

Kerusakan sendi facet telah diidentifikasi menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain), nyeri leher dan nyeri pinggang sekitar 30%.

Tidak mudah untuk mengidentifikasi sumber kelainan yang menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain), nyeri leher dan nyeri pinggang dan tidak setiap orang merasakan nyeri punggung bawah (low back pain), nyeri leher dan nyeri pinggang yang sama dengan cara yang sama.

Namun dengan memahami karakteristik nyeri dari masing-masing kemungkinan penyebab, akan membuat diagnosis penyebab nyeri punggung bawah (low back pain), nyeri leher dan nyeri pinggang mudah ditegakkan dan pengobatan tepat dapat dilakukan sesuai dengan penyebabnya.

Salah satu penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) sekitar lebih dari 30% kasus berasal dari kerusakan sendi facet.

Kerusakan sendi facet juga sering menjadi penyebab nyeri leher. Kerusakan sendi facet merupakan penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) dan nyeri leher yang umumnya berlangsung cukup lama dan dirasakan lebih dari 3 bulan sehingga sering dianggap sebagai nyeri punggung bawah (low back pain) kronis.


Penyebab Facet joint syndrome

Penyebab Facet Joint Syndrome

Penyebab nyeri punggung bawah (low back pain), nyeri leher dan nyeri pinggang karena kerusakan sendi facet dapat berdiri sendiri, atau merupakan kombinasi dengan kelainan dari jaringan-jaringan yang lain dari daerah punggung bawah.

Kondisi ini sering dikenal dengan istilah facet joint syndrome (sindroma sendi facet).

Penyebab facet joint syndrome dapat karena peradangan, proses degenerasi dan keausan terkait usia, infeksi dan atau cedera seperti whiplash leher dan postur yang abnormal

  1. Gerakan-gerakan berulang dengan beban yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan sendi facet (sendi facet aus dan usang).
  2. Tulang rawan pada sendi facet dapat mengalami penipisan atau menghilang
  3. Kadang tumbuh tulang baru (taji tulang/osteofit/bone spur) dan pembesaran sendi.
  4. Gerakan normal dari sendi facet akan berubah dan timbul ketegangan otot sekitar.  

Kerusakan-kerusakan sendi facet ini menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain), nyeri leher dan nyeri pinggang yang sifatnya kronis.

Beberapa kelainan penyebab facet joint syndrome sebagai berikut:

  1. Osteoarthritis pada Sendi Facet

Osteoarthritis pada Sendi Facet merupakan penyebab nyeri punggung bawah (low back pain), nyeri leher dan nyeri pinggang yang paling umum.

Gerakan-gerakan berulang dengan beban yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan sendi facet maupun tulang rawan (aus dan usang).

Faktor penuaan, akan semakin memperberat kerusakan sendi facet. Ketika lapisan tulang rawan sendi facet rusak atau aus, tulang-tulang dapat saling bergesekan sehingga semakin menambah kerusakan sendi facet.

  1. Proses Degenerasi Sendi Facet

Proses degenerasi akan menyebabkan perubahan pada tulang vertebra termasuk sendi facet, baik perubahan bentuk, perubahan ruang antar sendi facet, penipisan tulang rawan sendi facet dan kadang disertai timbulnya osteofit (pembentukan tulang baru).

Kerusakan sendi facet dapat berupa penipisan maupun pembesaran (hipertrofi).

  1. Cedera pada Tulang Belakang dan Sendi Facet

Kecelakaan mobil (whiplash) dapat menyebabkan kerusakan sendi facet. Sendi facet dapat terlepas atau tergelincir dari posisinya (misalignment).

Mengekstensikan tubuh (menengadahkan tubuh) terutama jika tindakan tersebut dilakukan berulang-ulang, juga dapat menyebabkan kerusakan sendi facet. Aktifitas-aktivitas ini sering dilakukan para olahragawan.

  1. Kista Sinovial pada Sendi Facet

Dalam beberapa kasus arthritis atau spondylolisthesis, dapat timbul kista. Kista ini dapat menimbulkan tekanan berlebihan pada facet kapsul sendi atau tulang belakang, dan sering menyebabkan rasa nyeri punggung bawah (low back pain) yang dirasakan hingga kaki atau sakit untuk berjalan.

  1. Infeksi pada Sendi Facet

Meskipun infeksi sendi facet jarang, namun akan menjadi suatu masalah yang serius apabila terjadi infeksi di area sendi facet.


Gejala Facet joint syndrome

Gejala Facet Joint Syndrome (Sindrom Sendi Facet)

  1. Gejala facet joint syndrome yang dirasakan sesuai dengan area sendi facet yang mengalami kelainan. Keluhan dapat berupa nyeri leher, nyeri punggung bawah (low back pain) ataupun nyeri pinggang.
  2. Nyeri leher atau nyeri punggung bawah (low back pain) umumnya dirasakan pada satu sisi atau kedua sisi dan tidak tepat berada di tengah tulang belakang.
  3. Pada kondisi akut, keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) kadang memiliki gejala yang hampir sama dengan herniasi diskus invertebralis (hernia nucleus pulposus), infeksi organ dalam perut, patah tulang maupun robeknya otot-otot di tulang belakang.
  4. Meski jarang, nyeri punggung bawah (low back pain) kadang dijalarkan hingga ke kaki.
  5. Nyeri leher atau nyeri punggung bawah (low back pain) akan bertambah berat ketika leher atau tubuh membungkuk ke belakang (menengadah), atau pada gerakan memutar, karena pada posisi ini akan terjadi penyempitan celah sendi facet dan penekanan pada sendi facet.
  6. Nyeri leher atau nyeri punggung bawah (low back pain) akan sedikit mereda ketika tubuh membungkuk ke depan, karena celah antar sendi facet akan melonggar dan mengurangi penekanan pada sendi facet.
  7. Perubahan posisi atau posisi berdiri lama dapat meningkatkan rasa nyeri punggung bawah (low back pain) yang timbul. Berdiri dapat meningkatkan tekanan atau beban pada sendi facet.
  8. Nyeri leher atau nyeri punggung bawah (low back pain) kadang memburuk di pagi hari dan membaik setelah bergerak dan melakukan aktivitas, namun pada mereka yang bekerja dengan posisi duduk lama/seharian dengan postur tubuh yang buruk, mungkin akan mengalami nyeri punggung bawah (low back pain) sepanjang hari.

Diagnosis Facet joint syndrome

Diagnosis Facet Joint Syndrome

Penegakan diagnosis facet joint syndrome yang benar harus dilakukan setelah gejala akut mereda.

Kerusakan sendi facet  menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) dengan gejala yang mirip dengan nyeri punggung bawah (low back pain) karena kelainan lain dari struktur tulang belakang bagian bawah. Hal ini membuat diagnosis facet joint syndrome yang akurat sulit dalam beberapa kasus.

Diagnosis facet joint syndrome memerlukan riwayat medis lengkap tentang riwayat aktivitas, riwayat kesehatan dan riwayat sakit yang diderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pencitraan seperti rontgen, CT scan atau MRI.

Pemeriksaan Fisik pada Facet Joint Syndrome

Dalam menegakkan diagnosis facet joint syndrome, dokter akan meminta penderita untuk melakukan beberapa gerakan dan menekan daerah-daerah tertentu yang dapat menstimulasi timbulnya nyeri (nyeri leher atau nyeri punggung bawah/low back pain), menentukan apakah nyeri leher atau nyeri punggung bawah (low back pain) tersebut benar diakibatkan kerusakan sendi facet dan menentukan gerakan yang dilakukan membuat rasa sakit lebih buruk atau lebih baik.

Pemeriksaan pencitraan ini dapat membantu dokter mengidentifikasi kelainan fisik dalam tulang dan jaringan lunak sekitar sendi facet. rontgen dan CT Scan, berguna dalam mengidentifikasi aspek degenerasi sendi facet, yang dapat berbentuk perubahan tulang, pembesaran sendi facet (hipertrofi) atau adanya pembentukan taji tulang kecil, disebut osteofit dan untuk menentukan apakah tulang rawan di sendi telah menipis.

Pemeriksaan MRI dapat memberikan pandangan yang lebih rinci dari struktur di sekitar sendi facet dan untuk mengidentifikasi jaringan lunak yang tidak terlihat pada rontgen.

Hal ini sangat berguna untuk menyingkirkan diagnosis penyebab nyeri punggung (back pain) dan nyeri leher yang lain atau untuk mengkonfirmasi peradangan pada sendi facet melalui pengamatan cairan berlebihan atau kista.

Suntikan pada sendi facet dilakukan untuk menegakkan diagnosis facet joint syndrome (sindrom sendi facet) maupun untuk pengobatan. Ini adalah langkah yang paling penting dalam menegakkan diagnosis facet joint syndrome (sindrom sendi facet).

Jika nyeri punggung bawah (low back pain) atau nyeri leher berkurang secara signifikan akibat suntikan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penyebab, atau kontributor utama, rasa sakit yang dialami adalah karena sendi facet.

Jika nyeri punggung bawah (low back pain) atau nyeri leher tidak berubah setelah suntikan tersebut, maka diagnosis facet joint syndrome (sindrom sendi facet) dapat disingkirkan.


Penanganan Facet joint syndrome

Penanganan Facet Joint Syndrome

Faktor penuaan dan penggunaan berulang dan berlebihan menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) dan nyeri leher paling sering pada facet joint syndrome.

Penanganan facet joint syndrome dengan keluhan nyeri leher dan atau nyeri punggung bawah (low back pain) adalah terapi konservatif (non operasi).

  1. Fokus terapi konservatif facet joint syndrome difokuskan untuk mengoreksi pergerakan tulang belakang, latihan peregangan dan menghilangkan rasa sakit selama proses rehabilitasi dan pemulihan.
  2. Terapi konservatif facet joint syndrome meliputi koreksi postural, terapi fisik, manipulasi daerah yang terkena dan latihan fisik. Kadang kombinasi dengan obat anti-inflamasi (NSAID) dapat mengurangi peradangan yang terjadi dan merelaksasikan otot yang mengalami ketegangan.
  3. Dokter akan memberikan pelatihan fisik tentang latihan peregangan maupun postur-postur tubuh yang benar untuk mengurangi rasa nyeri dan mengurangi tingkat kerusakan sendi facet.
  4. Terapi Fisik pada rangkaian terapi konservatif facet joint syndrome dengan menggunakan modalitas alat, ditujukan untuk mengurangi peradangan dan ketegangan jaringan lunak sekitar termasuk otot-otot di tulang belakang. Pemanasan, stimulasi listrik maupun laser ditujukan untuk memperbaiki suplai darah ke area yang nyeri.
  5. Teknik terapi dekompresi spinal merupakan salah satu terapi konservatif facet joint syndrome yang direkomendasikan. Teknik terapi dekompresi spinal dengan menggunakan alat tarik khusus untuk mengurangi tekanan dan spasme otot di sekitar sendi facet.

Dengan tarikan, akan terjadi peregangan dan relaksasi otot-otot yang tegang di area sendi facet. teknik terapi dekompresi spinal (tulang belakang) pada facet joint syndrome memiliki arah dan jenis tarikan yang berbeda dengan tarikan pada Kelainan IDD (Internal Disc Disruption).

Teknik terapi dekompresi spinal akan membantu menghilangkan spasme otot dan mempercepat penyembuhan.

Setelah kondisi menjadi kronis, atau berlangsung lebih dari 3 bulan, terapi konservatif facet joint syndrome yang lebih invasif dapat dipertimbangkan. Dapat dilakukan penyuntikan obat steroid di area sendi facet untuk memblok saraf (melokalisir) dan mengurangi rasa sakit dari sendi facet tersebut.

Suntikan tersebut ditujukan untuk  memblokir sinyal rasa sakit facet dari mencapai otak.

Meskipun suntikan blok rasa sakit pada sendi facet bisa efektif dalam meredakan nyeri, biasanya hanya bersifat sementara dan ada batasan pada seberapa sering suntikan dapat diberikan kepada pasien. Umumnya terapi ini dikombinasikan dengan terapi perbaikan postur fisik.

Metode terapi konservatif facet joint syndrome lain adalah ablasi saraf. Banyak nama dan cara yang dapat dilakukan pada metode terapi ini seperti radiofrequency ablation, cryotherapy, thermocoagulation, neurolysis atau rhizotomy.

Apapun nama atau teknologinya, tujuan dari prosedur adalah sama, yaitu untuk memblokir sinyal rasa sakit dengan menghancurkan saraf di sekitar sendi facet, dengan tujuan mencegah timbulnya nyeri sendi facet. Karena saraf dapat tumbuh kembali dari waktu ke waktu, perawatan ini juga biasanya bersifat sementara.

Metode terapi konservatif facet joint syndrome terbaru adalah memperbaiki kerusakan yang terjadi di sendi facet dengan teknik prolotherapy.

Teknik prolotherapy ini dilakukan dengan menyuntikan zat yang bersifat iritan yang sengaja diberikan agar terjadi proses peradangan.

Setelah terjadi proses peradangan pada area sendi facet yang mengalami kerusakan, akan terjadi pertumbuhan jaringan-jaringan baru yang akan memperbaiki jaringan yang telah rusak sebelumnya (proses regenerasi). Efektivitas teknik prolotherapy dikatakan cukup baik dengan hampir 80% memberikan hasil yang cukup signifikan.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Diperbarui 21 Agustus 2023