Penyebabnya adalah bakteri Nocardia asteroides. Bakteri ini biasanya hidup pada bahan-bahan yang membusuk di dalam tanah. Bakteri ditularkan melalui udara yang tercemar dan terhirup ke dalam paru-paru. Bakteri juga dapat masuk melalui luka pada kulit. Pada kasus yang jarang, bakteri masuk ke dalam tubuh manusia akibat tertelan.

Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko untuk terkena nocardiosis, misalnya pada orang-orang dengan diabetes, kanker, HIV/AIDS, atau menggunakan obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.

Nokardiosis biasanya dimulai sebagai infeksi paru-paru. Infeksi dapat menyebar melalui aliran darah, menyebabkan pembentukan abses di berbagai bagian tubuh, termasuk otak dan ginjal.

Penderita bisa mengalami gejala-gejala berupa batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada, demam, menggigil, lemah, hilang nafsu makan, dan penurunan berat badan. Cairan bisa terkumpul di rongga sekitar paru (pleura).

Abses otak terjadi pada sepertiga penderita dan dapat menimbulkan gejala-gejala berupa sakit kepala hebat, kejang, serta perubahan rasa atau kelemahan. Bagian tubuh yang melemah tergantung pada lokasi abses di otak.

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan. Diagnosa bisa dipastikan dengan menemukan Nocardia asteroides dalam contoh cairan tubuh atau jaringan penderita.

Pengobatan yang diberikan meliputi pemberian antibiotik, dan terkadang, diberikan lebih dari satu antibiotik. Pembedahan mungkin diperlukan untuk drainase abses.

PROGNOSIS

Dengan atau tanpa pengobatan, nokardiosis bisa berakibat fatal. Untuk orang-orang yang mendapat pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, prognosis penyakitnya lebih buruk.

- Sorell TC, et al. Nocardia Infection. Medline Plus. 2012.

- Centers for Disease Control and Prevention. Nocardiosis. Atlanta. 2013.