Penyebab Serangan Panik

Penyebab serangan atau gangguan panik belum diketahui, tetapi faktor-faktor ini bisa memegang peranan :

• genetik
• stress berat
• temperamen yang lebih rentan terhadap stress
• perubahan tertentu pada bagian fungsi otak
• penyalahgunaan obat-obat dan alkohol

Gejala Serangan Panik dan Gangguan Panik

Suatu serangan panik terjadi secara tiba-tiba dan menimbulkan minimal 4 dari gejala-gejala berikut:

• Sesak napas
• Pusing, limbung atau pingsan
• Palpitasi atau detak jantung bertambah cepat
• Gemetar
• Berkeringat
• Tercekik
• Mual, sakit perut atau diare
• Merasa tidak nyata, aneh atau terlepas dari lingkungan
• Mati rasa atau kesemutan
• Wajah kemerahan atau menggigil
• Nyeri atau rasa tidak enak di dada
• Takut mati
• Takut menjadi gila atau lepas kendali

Serangan ini sering terjadi secara tak terduga atau tanpa alasan yang jelas, sehingga penderita sering mengantisipasi dan khawatir akan terjadinya serangan lainnya. Penderita juga menghindari tempat-tempat di mana mereka pernah mengalami serangan.

Gejala dari serangan ini melibatkan berbagai organ vital, sehingga penderita seringkali khawatir bahwa mereka memiliki masalah kesehatan yang berbahaya. Serangan ini menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi tidak berbahaya.

Diagnosis Serangan Panik dan Gangguan Panik

Karena gangguan fisik yang serius seringkali menyebabkan beberapa gejala fisik dan emosional yang menyerupai serangan panik, maka perlu dipastikan bahwa penderita tidak memiliki gangguan fisik.

Gangguan panik didiagnosis ketika seseorang mengalami setidaknya dua serangan yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa pencetus, diikuti rasa takut akan terjadinya serangan lainnya minimal selama 1 bulan. Selain itu, serangan yang terjadi juga tidak disebabkan oleh penyalahgunaan zat-zat terlarang, kondisi medis, atau kondisi mental lainnya, seperti fobia sosial atau gangguan obsesif-kompulsif.

Untuk sebagian orang, gangguan panik juga bisa meliputi agorafobia, di mana penderita menghindari tempat-tempat atau situasi-situasi yang menyebabkan dirinya merasa cemas karena takut tidak bisa keluar atau mendapatkan pertolongan jika mengalami serangan.

Penanganan Serangan Panik dan Gangguan panik

Sebagian penderita dapat sembuh tanpa terapi. Namun, penderita lainnya mengalami gangguan panik yang bertambah dan berkurang selama bertahun-tahun. Gangguan panik melibatkan proses fisik maupun psikologis, sehingga pemberian terapi harus meliputi keduanya.

Terapi paparan merupakan salah satu jenis psikoterapi yang seringkali bisa dilakukan untuk membantu mengurangi rasa takut. Terapi paparan diberikan dengan cara memaparkan pemicu apapun yang bisa membangkitkan serangan pada penderita secara bertahap dan berulang, sampai penderita merasa sangat nyaman dengan keadaan yang biasanya menimbulkan kecemasan.

Terapi kognitif dan perilaku juga bisa membantu. Pada terapi ini penderita diajarkan untuk:

• tidak menghindari keadaan-keadaan yang menyebabkan serangan panik
• mengenali saat ketakutan mereka tidak beralasan
• merespon suatu keadaan dengan bernapas secara perlahan dan terkendali atau melakukan teknik lain yang bisa membuat relaksasi

Psikoterapi suportif, yang meliputi edukasi dan konseling, bermanfaat karena terapis bisa memberikan informasi umum mengenai gangguan yang dialami dan penanganannya.

Pencegahan Serangan Panik dan Gangguan Panik

Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah serangan atau gangguan panik. Namun, beberapa cara dibawah ini bisa membantu:

• secepat mungkin mendapatkan penanganan atau terapi sehingga membantu menghentikan terjadinya serangan-serangan di kemudian hari dan mencegah perburukan atau terjadinya serangan yang lebih sering
• ikuti rencana pengobatan yang ada untuk membantu mencegah kekambuhan atau memburuknya gejala-gejala serangan
• lakukan aktivitas fisik secara teratur, yang bisa berperan untuk membantu melindungi terhadap kecemasan

Referensi:

• G, John H. Panic Attacks and Panic Disorder. Merck Manual Handbook. 2012.
• Mayo Clinic. Panic Attacks and Panic Disorder. 2012.