Informasi Penyakit

Impetigo

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Impetigo

Impetigo

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Impetigo adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah (pustula).

Impetigo paling sering menyerang anak-anak, terutama yang kebersihan badannya kurang dan bisa muncul di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering ditemukan di wajah, lengan dan tungkai. Pada dewasa, impetigo bisa terjadi setelah penyakit kulit lainnya. Impetigo bisa juga terjadi setelah suatu infeksi saluran pernapasan atas (misalnya flu atau infeksi virus lainnya).

Sumber : www.nhs.uk

 


Penyebab Impetigo

Penyebab Impetigo

Impetigo disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus atau stafilokokus. Kulit normalnya memiliki banyak jenis bakteri. Namun, jika terdapat luka pada kulit, maka bakteri bisa masuk ke dalam tubuh dan berkembang di dalamnya. Hal ini menyebabkan timbulnya peradangan dan infeksi. Luka di kulit bisa terjadi akibat: gigitan hewan (misalnya serangga), gigitan manusia, atau trauma pada kulit. Namun, impetigo juga bisa terjadi pada kulit yang kelihatannya tidak memiliki luka.

Impetigo paling sering terjadi pada anak-anak yang tinggal di lingkungan yang tidak sehat. Impetigo bisa menyebar ke orang lain, yaitu melalui kontak dengan cairan pada luka penderita, misalnya dengan menyentuh luka orang yang terinfeksi atau dengan memegang benda-benda yang disentuh penderita, seperti pakaian, selimut, handuk, atau bahkan mainan.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya impetigo antara lain : 

  1. Usia. Meskipun impetigo bisa terjadi pada usia berapapun, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak berusia 2-6 tahun.
  2. Lingkungan yang padat. Impetigo mudah menyebar di lingkungan sekolah dan tempat penitipan anak.
  3. Lingkungan yang hangat dan lembab. Infeksi impetigo lebih sering terjadi pada musim panas.
  4. Olahraga tertentu. Orang-orang yang melakukan olahraga dimana terjadi kontak kulit dengan kulit, seperti gulat, bisa meningkatkan risiko terjadinya impetigo.
  5. Luka pada kulit. Bakteri penyebab impetigo seringkali masuk ke kulit melalui cedera kecil pada kulit, gigitan serangga, atau ruam kulit lainnya.

Gejala Impetigo

Gejala Impetigo

Gejala-gejala impetigo antara lain berupa:

  1. Adanya satu atau banyak lepuhan pada kulit yang terisi dengan nanah dan mudah pecah. Pada bayi, kulit tampak kemerahan dimana lepuhan pecah.
  2. Lepuhan yang terasa gatal bisa terisi oleh cairan berwarna kuning seperti madu. Lepuhan mudah pecah dan membentuk krusta.
  3. Lesi kulit bisa dimulai sebagai bercak tunggal, tetapi menyebar ke daerah lainnya dengan penggarukan.
  4. Lesi kulit biasanya ditemukan di sekitar hidung dan mulut, tetapi bisa menyebar ke daerah lain melalui jari-jari tangan, pakaian, atau handuk. Akibatnya lesi juga bisa ditemukan pada wajah, lengan, tungkai, atau daerah lainnya.
  5. Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di dekat daerah yang terinfeksi.

Bentuk penyakit yang lebih jarang terjadi adalah impetigo bulosa, dimana terdapat lepuhan yang berukuran lebih besar, yang muncul pada tubuh atau daerah popok pada bayi dan anak-anak yang masih kecil. 

Bentuk impetigo yang lebih berat disebut sebagai ektima. Luka yang terbentuk menembus kulit lebih dalam, sehingga membentuk ulkus dalam yang terasa nyeri.

Lepuhan yang Belum Pecah

Sumber : www.aafp.org

Lepuhan yang Sudah Pecah

Sumber : www.semanticscholar.org


Diagnosis Impetigo

Diagnosis Impetigo

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Namun, jika lesi kulit tidak kunjung sembuh, meskipun telah mendapatkan pengobatan dengan antibiotik, maka bisa diambil contoh cairan dari luka untuk diperiksa kuman penyebabnya, sehingga bisa ditentukan jenis antibiotik apa yang paling efektif untuk mengatasinya. Beberapa jenis bakteri yang menyebabkan impetigo telah menjadi resisten terhadap antibiotik-antibiotik tertentu.


Penanganan Impetigo

Pengobatan Impetigo

Pengobatan utama impetigo adalah dengan antibiotika. Obat ini bisa diberikan sebagai salep atau krim (misalnya erythromycin atau dicloxacillin) yang dioleskan langsung pada kulit. Kulit yang terkena mungkin awalnya perlu direndam di air hangat atau diberikan kompres basah untuk membantu mengangkat keropeng di bawahnya.

Jika lesi impetigo yang ada berjumlah banyak, maka dokter mungkin akan memberikan antibiotik secara per oral (diminum). Pastikan untuk menghabiskan obat antibiotik yang diberikan, meskipun lesi kulit yang ada telah menyembuh. Hal ini berguna untuk membantu mencegah kekambuhan infeksi dan mengurangi risiko terjadinya resistensi terhadap antibiotik.


Informasi Produk Terkait Impetigo


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Impetigo

Infeksi bisa dicegah dengan memelihara kebersihan dan kesehatan badan. Luka gores ringan atau luka lecet sebaiknya dicuci bersih dengan sabun dan air, bila perlu olesi dengan zat anti-bakteri.

Jika anggota keluarga ada yang terkena impetigo, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan, antara lain :

  1. Bersihkan daerah kulit yang terkena dengan sabun yang tidak mengiritasi dan air mengalir, kemudian tutup dengan kasa.
  2. Hindari kontak dengan cairan yang berasal dari lepuhan di kulit
  3. Cuci pakaian dan handuk orang yang terinfeksi setiap hari dan jangan digunakan bersama orang lain
  4. Gunakan sarung tangan saat mengoleskan salep antibiotik dan cucilah tangan dengan baik setelahnya.
  5. Potong pendek kuku anak yang terinfeksi untuk mencegah terjadinya kerusakan kulit akibat garukan.
  6. Sering mencuci tangan
  7. Anak yang terinfeksi harus tinggal di rumah sampai dokter mengatakan bahwa anak tersebut sudah tidak menular.

 

 


Referensi

Referensi:

  • B, Kevin. Impetigo. Medline Plus. 2012.
  • Mayo Clinic. Impetigo. 2013.
  • Lisa S Lewis, MD. Impetigo. emedicine.medscape.com. 2014
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa