Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Pneumonia Atipik

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Pneumonia Atipik

Pneumonia Atipik

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Pneumonia Atipik adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri tertentu, seperti Legionella pneumophila, Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia pneumoniae. Disebut atipik karena gejala-gejala yang ada berbeda dengan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri lain pada umumnya.

Biasanya pneumonia atipik merupakan bentuk pneumonia yang lebih ringan, kecuali jika penyebabnya adalah Legionella (dimana penyakitnya bisa cukup berat dengan angka kematian yang tinggi).

Wabah penyakit ini terjadi terutama pada kelompok yang terbatas seperti murid sekolah, anggota militer dan keluarga. Wabah cenderung menyebar secara perlahan karena masa inkubasinya berlangsung antara 10-14 hari. Pneumonia atipik lebih banyak ditemukan pada musim semi.


Penyebab Pneumonia atipik

Penyebab Pneumonia Atipik

Penyebab pneumonia atipik antara lain:

  1. Mycoplasma pneumoniae
  2. Chlamydophila pneumoniae
  3. Legionella pneumophila

Gejala Pneumonia atipik

Gejala Pneumonia Atipik

Pneumonia yang disebabkan oleh mikoplasma dan klamidia biasanya bersifat ringan. Pneumonia yang disebabkan oleh Legionella pneumophila bisa memburuk saat 4-6 hari pertama, dan kemudian membaik dalam waktu 4-5 hari. Meskipun gejala-gejala membaik, tetapi membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya.

Gejala pneumonia yang paling sering terjadi adalah demam, menggigil, batuk, dan sesak napas, terutama saat beraktivitas, misalnya saat naik tangga.

Gejala-gejala lain yang bisa terjadi :

  1. nyeri dada yang memburuk saat bernapas dalam atau batuk
  2. sakit kepala
  3. hilang nafsu makan, kurang energi, dan lelah
  4. nyeri otot dan kekakuan sendi
  5. berkeringat dan kulit lembab
  6. menjadi linglung, terutama pada orang tua atau orang yang terkena pneumonia akibat Legionella

Selain itu, pneumonia akibat Legionella juga bisa menimbulkan diare, meskipun jarang. Pneumonia akibat mikoplasma juga adakalanya bisa menyebabkan timbulnya nyeri pada telinga, mata, atau tenggorokan, ruam kulit, atau benjolan di leher.


Diagnosis Pneumonia atipik

Diagnosis Pneumonia Atipik

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain :

  1. Rontgen dada
  2. Pemeriksaan darah lengkap
  3. Pemeriksaan dahak atau apus tenggorokan untuk menemukan organisme penyebabnya

Penanganan Pneumonia atipik

Penanganan Pneumonia Atipik

Setelah diagnosis dipastikan, pengobatan yang utama adalah dengan pemberian antibiotik. Pada kasus yang berat (terutama jika disebabkan oleh legionella), antibiotik mungkin perlu diberikan melalui suntikan dan penderita mungkin perlu mendapatkan oksigen tambahan sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain itu, pengobatan suportif yang bisa dilakukan antara lain :

  1. Obat untuk mengatasi demam, misalnya ibuprofen.
  2. Minum cukup air untuk membantu mengencerkan sekret saluran napas sehingga bisa dibatukkan keluar
  3. Banyak istirahat

Obat untuk mengatasi batuk harus diberikan sesuai anjuran dokter. Jenis obat batuk yang tidak tepat bisa membuat tubuh sulit untuk mengeluarkan dahak dari saluran nafas.

Prognosis Pneumonia Atipik

Jika penyebabnya mikoplasma atau klamidia, maka kebanyakan penderita akan memberikan respons yang baik terhadap pemberian antibiotik, meskipun ada kemungkinan terjadinya kekambuhan jika antibiotik diberikan sangat singkat.

Jika penyebabnya adalah legionella, bisa terjadi penyakit yang berat, terutama pada usia lanjut, penderita penyakit menahun, serta penderita gangguan sistem kekebalan tubuh.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Pneumonia Atipik

Belum ada vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi mikoplasma, klamidia, ataupun legionella. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi, antara lain :

  1. Olahraga, makan makanan dengan gizi seimbang, dan cukup tidur. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan tubuh yang sehat sehingga mampu untuk melawan infeksi.
  2. Sering cuci tangan. Cuci tangan adalah salah satu cara yang paling baik untuk mencegah penyebaran kuman.
  3. Tidak merokok. Merokok menimbulkan kerusakan pada paru-paru, sehingga lebih rentan untuk terkena infeksi.
  4. Tutup mulut saat batuk atau bersin. Batuk dan bersin merupakan cara utama penyebaran agen infeksius.
  5. Jauhilah keramaian jika sistem kekebalan tubuh lemah.

Referensi

Referensi:

  • - D, David C. Atypical Pneumonia. Medline Plus. 2012.
  • - N, Vamada. Walking Pneumonia. Web MD. 2012.