Informasi Penyakit

Cedera Kepala pada Anak

dr. VIDYA HARTIANSYAH
9 Mei 2025
Cedera Kepala pada Anak

Cedera Kepala pada Anak

dr. VIDYA HARTIANSYAH
9 Mei 2025

Cedera kepala adalah setiap trauma pada kepala yang menyebabkan cedera pada kulit kepala, tulang tengkorak maupun otak.

Cedera kepala pada anak dan komplikasinya merupakan penyebab dari sejumlah besar kematian akibat cedera pada anak-anak. Cedera kepala hebat juga bisa menyebabkan kerusakan yang serius pada otak yang sedang berkembang, sehingga mempengaruhi perkembangan fisik, kecerdasan dan emosional anak dan menyebabkan cacat jangka panjang.

Cedera kepala pada anak paling sering ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 1 tahun dan pada remaja diatas 15 tahun, serta lebih banyak terjadi pada anak laki-laki.

Setiap cedera kepala berpotensi menimbulkan akibat yang serius, karena itu setiap anak yang mengalami cedera kepala sebaiknya diperiksa secara seksama.


Penyebab Cedera kepala pada anak

Penyebab Cedera Kepala pada Anak

Cedera kepala bisa dikelompokkan sebagai cedera kepala tertutup atau terbuka (penetrasi, luka tembus). Pada cedera kepala tertutup, kepala menerima suatu tekanan tumpul karena membentur suatu benda. Pada cedera kepala terbuka, suatu benda berkecepatan tinggi menembus tulang tengkorak dan masuk ke dalam otak.

Cedera kepala yang berat biasanya disebabkan oleh kecelakaan mobil dan motor. Cedera kepala yang ringan terutama terjadi akibat anak terjatuh di dalam atau di sekitar rumah.


Gejala Cedera kepala pada anak

Gejala Cedera Kepala pada Anak

Tanda-tanda dan gejala cedera kepala bisa terjadi segera atau timbul secara bertahap selama beberapa jam. Jika setelah kepalanya terbentur, seorang anak segera kembali bermain atau berlari-lari, maka kemungkinan telah terjadi cedera ringan. Tetapi anak harus tetap diawasi secara ketat selama 24 jam karena gejalanya mungkin saja baru timbul beberapa jam kemudian.

  • Cedera kepala minimal - Setelah cedera, anak tampak seperti biasanya.
  • Cedera kepala ringan - Setelah cedera, anak tampak kurang baik. Anak dapat mengeluh sakit kepala, pusing, muntah, linglung, dan gangguan keseimbangan, yang terjadi sementara. Anda harus mengetahui perbedaannya dengan cedera kepala berat yang memerlukan penanganan segera di rumah sakit.
  • Cedera kepala sedang dan berat - Setelah cedera, anak tidak sepenuhnya sadar. Masalah yang serius dapat terlihat dengan cepat, atau kondisi anak memburuk beberapa jam setelah cedera. 

Cedera kepala bisa menyebabkan anak muntah, pucat, rewel atau tampak mengantuk, tanpa disertai penurunan kesadaran maupun tanda-tanda lain dari kerusakan otak. Jika gejala terus berlanjut sampai lebih dari 6 jam atau jika gejala semakin memburuk, maka perlu segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah telah terjadi cedera kepala yang berat.

Gejala berikut menunjukkan adanya cedera kepala serius yang memerlukan penanganan medis segera:

  • penurunan kesadaran
  • anak sangat mengantuk
  • perdarahan
  • laju pernapasan menjadi lambat
  • kejang
  • patah tulang tengkorak
  • memar di wajah atau patah tulang wajah
  • keluar cairan dari hidung, mulut atau telinga (baik cairan jernih maupun berwarna kemerahan)
  • sakit kepala (hebat), yang tidak mereda dengan obat (misalnya parasetamol atau ibuprofen)
  • pusing atau penglihatan ganda
  • hipotensi (tekanan darah rendah)
  • rewel, perubahan perilaku/kepribadian
  • gelisah, linglung, bicara ngawur, tidak bisa menjawab pertanyaan
  • muntah, lebih dari satu episode
  • kaku kuduk
  • pembengkakan pada daerah yang mengalami cedera
  • penglihatan kabur
  • luka pada kulit kepala
  • perubahan pupil mata
  • gangguan keseimbangan atau sulit berjalan, atau kelemahan pada tangan atau kaki

Tanda-tanda tersebut harus diperhatikan dalam 48 jam setelah mengalami cedera.


Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke rumah sakit apabila terdapat tanda-tanda bahaya atau perburukan gejala, atau gejala tidak juga membaik.


Diagnosis Cedera kepala pada anak

Diagnosis Cedera Kepala pada Anak

Pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain berupa:

  • Pemeriksaan fisik, seperti tingkat kesadaran, pergerakan, refleks, mata dan telinga, denyut nadi, tekanan darah dan laju pernapasan.
  • Pemeriksaan lain, seperti CT scan dan rontgen kepala.

Penanganan Cedera kepala pada anak

Pengobatan Cedera Kepala pada Anak

Pada cedera kepala yang ringan, anak mungkin tidak perlu menjalani perawatan, tetapi orang tuanya di rumah harus mengawasinya secara ketat dan segera membawanya kembali ke rumah sakit jika muntah terjadi terus menerus dan kesadaran anak semakin menurun.

Jika anak dipulangkan dari rumah sakit pada malam hari, di rumah anak boleh tidur, tetapi orang tuanya perlu membangunkan anak setiap 2-4 jam untuk memastikan bahwa kesadarannya normal.

Seorang anak yang mengalami cedera kepala perlu dirawat di rumah sakit jika:

  • tampak sangat mengantuk
  • pingsan, meskipun hanya sebentar
  • mengalami perasaan/sensasi yang tidak biasa (misalnya mati rasa)
  • terdapat kelainan pada kekuatan otot
  • memiliki risiko tinggi keadaannya semakin memburuk

Anak-anak yang mengalami patah tulang tengkorak tanpa disertai tanda/gejala dari cedera otak, tidak selalu harus dirawat di rumah sakit. Tetapi, bayi yang mengalami patah tulang tengkorak, terutama patah tulang depresi, harus selalu dirawat di rumah sakit. Pada patah tulang depresi, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk membuang/mengangkat pecahan tulang dan mencegah cedera lebih lanjut pada otak.

Di rumah sakit dilakukan pengawasan ketat terhadap tingkat kesadaran, laju pernapasan, denyut jantung serta tekanan darah anak. Pemeriksaan pupil mata dan pemeriksaan terhadap adanya perubahan sensasi maupun kekuatan otot, dilakukan sesering mungkin untuk mengetahui adanya peningkatan tekanan di dalam tulang tengkorak.

Kerusakan otak yang telah terjadi tidak dapat diperbaiki, tetapi kerusakan lebih lanjut bisa dicegah dengan cara mempertahankan kelancaran aliran darah yang mengandung cukup oksigen ke otak. Tekanan di dalam otak dipertahankan senormal mungkin dengan cara mengatasi pembengkakan otak dan mengurangi tekanan pada otak. Pada perdarahan otak (epidural atau subdural), bisa dilakukan pembedahan darurat untuk mengeluarkan darah sehingga bisa mencegah penekanan dan kerusakan otak. Mungkin juga akan dipasang sebuah selang ke dalam salah satu ventrikel untuk mengalirkan cairan serebrospinal sehingga tekanan di dalam otak berkurang.

Prognosis Cedera Kepala pada Anak

Pemulihan fungsi otak tergantung pada beratnya cedera yang terjadi, umur anak, lamanya penurunan kesadaran dan bagian otak yang terkena. 50% dari anak yang mengalami penurunan kesadaran selama lebih dari 24 jam, akan mengalami komplikasi jangka panjang berupa kelainan fisik, kecerdasan dan emosi. Kematian akibat cedera kepala berat lebih sering ditemukan pada bayi. Anak-anak yang bertahan hidup seringkali harus menjalani rehabilitasi kecerdasan dan emosi.

Masalah yang bisa timbul selama masa pemulihan adalah hilangnya ingatan akan peristiwa yang terjadi sesaat sebelum terjadinya cedera (amnesia retrograd), perubahan perilaku, ketidakstabilan emosi, gangguan tidur dan penurunan tingkat kecerdasan.

 

 

 


Komplikasi Cedera Kepala pada Anak

Anak dengan cedera kepala berat dapat mengalami masalah pada otot, penglihatan, pendengaran, indera perasa, dan cara bicara. Hal ini bergantung pada area di otak yang mengalami kerusakan akibat cedera.

Anak dengan kondisi tersebut memerlukan penanganan dan rehabilitasi seumur hidup.


Prognosis Cedera Kepala pada Anak

Kesembuhan anak setelah mengalami cedera kepala bergantung pada jenis cedera dan masalah kesehatan lain bila ada.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Cedera Kepala pada Anak

Beberapa hal yang dapat menyebabkan cedera kepala mungkin tidak dapat dihindari (misalnya kecelakaan), tetapi untuk mengurangi kemungkinan cedera kepala pada anak, kita dapat melakukan hal berikut:

  • Memastikan lingkunan bermain anak aman.
  • Menciptakan budaya olahraga yang aman, misalnya dengan melakukan teknik yang tepat, menghindari kontak fisik terutama bagian kepala.
  • Memastikan anak duduk aman di dalam mobil, menggunakan sabuk pengaman dan car seat yang sesuai dengan usianya.
  • Memastikan anak menggunakan helm ketika bersepeda, bersepatu roda, bermain papan luncur, atau bermain ski.

Referensi

Referensi:

  • M, Kenneth. Overview of Head Injuries. Merck Manual Handbook. 2008.
  • M, Kenneth. Concussion. Merck Manual Handbook. 2008.
  • M, Kenneth. Cerebral Contusions and Lacerations. Merck Manual Handbook. 2008.
  • media.childrenshealthireland.ie. Head injury – General Advice. 2019.
  • www.hopkinsmedicine.org.Head Injury in Children.
Copyright 2025 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2025 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa