Informasi Penyakit

Sirosis Hati

VIDYA HARTIANSYAH
4 Januari 2024
Sirosis Hati

Sirosis Hati

VIDYA HARTIANSYAH
4 Januari 2024

Sirosis hati adalah perusakan jaringan hati normal yang meninggalkan jaringan parut yang tidak berfungsi di sekeliling jaringan hati yang masih berfungsi.


Penyebab Sirosis hati

Penyebab Sirosis Hati

Penyakit yang menyebabkan kerusakan hati akan mengakibatkan sirosis. Di AS, penyebab paling sering adalah penyalahgunaan alkohol. Pada usis 45-65 tahun, sirosis hati merupakan penyebab kematian ketiga, setelah penyakit jantung dan kanker. Di beberapa negara Asia dan Afrika, penyebab utama dari sirosis hati adalah hepatitis kronis.

Penyebab sirosis antara lain:

  1. Penyalahgunaan alkohol
  2. Penggunaan obat-obatan tertentu
  3. Pemaparan terhadap bahan kimia tertentu
  4. Infeksi (termasuk hepatitis B dan hepatitis C)
  5. Penyakit autoimun (termasuk hepatitis autoimun menahun)
  6. Penyumbatan saluran empedu
  7. Sumbatan menetap pada aliran darah dari hati (misalnya sindroma Budd-Chiari)
  8. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
  9. Kekurangan alfa-1-antitripsin
  10. Kadar galaktosa tinggi dalam darah
  11. Kadar tirosin tinggi dalam darah pada saat lahir (tirosinosis kongenitalis)
  12. Penyakit penimbunan glikogen
  13. Kencing manis (diabetes)
  14. Kurang gizi
  15. Penumpukan tembaga yang berlebihan bawaan (penyakit Wilson)
  16. Kelebihan zat besi (hemokromatosis)

Gejala Sirosis hati

Gejala Sirosis Hati

Beberapa penderita sirosis hati ringan tidak memiliki gejala dan nampak sehat selama bertahun-tahun. Penderita lainnya mengalami kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan merasa sakit.

Sirosis seringkali tidak bergejala sampai kerusakan hati yang terjadi berat. Beberapa gejala diantaranya:

  • Kelelahan
  • Mudah berdarah atau memar
  • Tidak nafsu makan, mual
  • Bengkak di tungkai bawah, kaki atau pergelangan kaki
  • Berat badan turun
  • Kulit gatal
  • Mata dan kulit menguning
  • Penumpukan cairan di perut
  • Pembuluh darah seperti laba-laba di kulit
  • Telapak tangan kemerahan
  • Kuku pucat, terutama ibu jari dan telunjuk
  • Ujung-ujung jari membulat
  • Pada wanita, menstruasi dapat berhenti yang tidak berkaitan dengan menopause
  • Pad pria, dapat terjadi pengecilan testis atau pembesaran payudara
  • Kebingungan, mengantuk, atau bicara terganggu

gejala sirosis hati

Gejala-gejala Sirosis Hati

Jika aliran empedu tersumbat bisa terjadi sakit kuning (jaundice), gatal-gatal dan timbul nodul kecil di kulit yang berwarna kuning, terutama di sekeliling kelopak mata.

Malnutrisi biasa terjadi karena buruknya nafsu makan dan terganggunya penyerapan lemak dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yang disebabkan oleh berkurangnya produksi garam-garam empedu.

Kadang-kadang terjadi batuk darah atau muntah darah karena adanya perdarahan dari vena varikosa (varises esofageal). Pelebaran pembuluh darah ini merupakan akibat dari tingginya tekanan darah dalam vena yang berasal dari usus menunju ke hati.

Tekanan darah tinggi ini disebut sebagai hipertensi portal, yang bersamaan dengan jeleknya fungsi hati, juga bisa menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam perut (asites). Bisa juga terjadi gagal ginjal dan ensefalopati hepatikum.


Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Diagnosis Sirosis hati

Diagnosis Sirosis Hati

  • USG bisa menunjukkan adanya pembesaran hati.
  • Skrining hati menggunakan isotop radioaktif menunjukkan gambaran daerah hati yang masih berfungsi dan daerah hati yang sudah menjadi jaringan parut.
  • Diagnosis pasti dibuat berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan hati (biopsi).

Penanganan Sirosis hati

Pengobatan Sirosis Hati

Pengobatan bergantung pada penyebab sirosis. Tujuan pengobatan adalah untuk memperlambat perburukan jaringan yang rusak di hati dan untuk mencegah atau mengatasi gejala dan komplikasinya. Bila kerusakan sangat berat, penderita perlu dirawat di rumah sakit.

Pencangkokan hati efektif dilakukan pada penderita yang sirosisnya telah berkembang. Tetapi bila penderita tetap mengkonsumsi alkohol atau jika penyebabnya tidak dapat diatasi, maka hati yang dicangkokkan pada akhirnya juga bisa mengalami sirosis.

Pengobatan untuk Penyebab Sirosis Hati

Pada penyakit tahap awal, kerusakan hati masih dapat dikurangi dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan diantaranya:

  • Pengobatan ketergantungan alkohol
  • Mengurangi berat badan
  • Obat untuk hepatitis
  • Obat-obatan untuk mengendalikan penyebab lain dan gejala sirosis.

Obat-obatan lain yang digunakan untuk meredakan gejala tertentu, misalnya gatal, nyeri dan rasa lelah. Suplemen tambahan mungkin akan diresepkan untuk mengatasi kekurangan gizi yang berkaitan dengan sirosis dan untuk mencegah osteoporosis.

Pengobatan untuk Komplikasi Sirosis

  • Penumpukan cairan. Diet rendah natrium dan obat-obatan untuk mencegah penumpukan cairan dapat membantu mengendalikan pembengkakan dan penumpukan cairan di perut (asites). Bila penumpukan cairan sangat banyak, dapat diperlukan prosedur untuk mengeluarkan cairan atau pembedahan untuk meredakan tekanan.
  • Hipertensi portal. Obat tekanan darah tinggi tertentu dapat mengendalikan tekanan pada vena yang menyuplai hati, dan mencegah perdarahan. Dokter akan melakukan pemeriksaan endoskopi dengan teratur untuk mencari pembuluh darah vena yang melebar di esofagus atau lambung yang dapat mengalami perdarahan. Vena-vena ini disebut dengan varises.

Bila Anda memiliki varises, Anda akan memerlukan obat-obatan untuk mengurangi risiko perdarahan. Bila ada tanda-tanda perdarahan, pasien dapat memerlukan prosedur yang disebut dengan ligasi untuk memberhentikan perdarahan.

  • Antibiotik diperlukan bila ada infeksi.
  • Pemeriksaan darah dan USG yang teratur mungkin diperlukan untuk memantau dan mencari apakah ada tanda-tanda kanker hati.
  • Obat untuk mengurangi penumpukan racun dalam darah akibat terganggunya fungsi hati (ensefalopati hepatik) dapat diresepkan.

Transplantasi Hati

Pada kasus sirosis yang sudah lanjut, di mana hati sudah tidak berfungsi, transplantasi hati mungkin menjadi satu-satunya pilihan.


Komplikasi Sirosis Hati

Komplikasi dari sirosis dapat berupa:

  • Hipertensi portal, yaitu meningkatnya tekanan darah di pembuluh darah vena yang menyuplai hati.
  • Pembengkakan tungkai dan perut akibat penumpukan cairan.
  • Pembesaran limpa, yang terjadi akibat penumpukan sel darah putih dan trombosit.
  • Perdarahan akibat darah banyak yang menuju pembuluh darah vena kecil sehingga tekanan meningkat dan vena dapat pecah. Pembuluh darah yang melebar (varises) dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawa.
  • Infeksi. Ketika terjadi sirosis, tubuh kesulitan melawan infeksi.
  • Malnutrisi. Sirosis menyebabkan tubuh kesulitan untuk memproses zat-zat gizi.
  • Penumpukan racun di otak.
  • Jaundice, atau 'kuning' yang terlihat jelas pada bagian putih mata dan kulit
  • Penyakit tulang.
  • Peningkatan risiko kanker hati.
  • Kegagalan banyak organ.

Prognosis Sirosis Hati

Sirosis hati berkembang sangat cepat. Jika penderita sirosis alkoholik dini segera berhenti mengkonsumsi alkohol, proses pembentukan jaringan parut di hati biasanya akan berhenti, tetapi jaringan parut yang terbentuk akan menetap.

Secara umum, prognosisnya lebih buruk bila terjadi komplikasi serius, seperti muntah darah, asites atau fungsi otak abnormal.

Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) lebih sering terjadi pada penderita sirosis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B atau hepatitis C, kelebihan zat besi (hemokromatosis) dan penyakit penimbunan glikogen yang sudah berlangsung lama. Kanker hati juga bisa terjadi pada penderita sirosis karena penyalahgunaan alkohol.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Sirosis hati

Anda dapat mengurangi risiko sirosis hati dengan merawat hati Anda. Misalnya:

  1. Minum alkohol dalam jumlah sedang, atau tidak sama sekali. Jika Anda seorang pria, minum tidak lebih dari dua gelas per hari. Jika Anda seorang wanita atau siapapun dengan usia 65 tahun atau lebih, tidak minum lebih dari satu gelas satu hari.
  2. Makan dengan diet yang sehat. Pilih makanan yang penuh dengan buah-buahan dan sayuran. Pilih biji-bijian dan sumber protein sederhana. Mengurangi jumlah lemak dan makanan yang goreng yang anda makan.
  3. Menjaga berat badan yang sehat. Kelebihan lemak tubuh dapat merusak hati. Menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
  4. Gunakan bahan kimia secara hati-hati. Ikuti petunjuk pada bahan kimia rumah tangga, seperti pembersih dan pembunuh serangga semprot. Jika Anda bekerja di sekitar bahan kimia, ikuti semua tindakan keselamatan. Hati Anda menghilangkan racun dari tubuh Anda, sehingga berikan istirahat dengan membatasi jumlah racun untuk diproses.
  5. Kurangi risiko hepatitis. Berbagi jarum dan melakukan seks yang tidak aman dapat meningkatkan risiko hepatitis B dan C. Lindungi diri Anda dengan cara tidak melakukan seks atau menggunakan kondom jika Anda memilih untuk melakukan hubungan seks. Tanyakan kepada dokter Anda apakah Anda harus divaksinasi hepatitis B.

Jika Anda memilki risiko sirosis hati, konsultasikan dengan dokter tentang cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut.


Referensi

Referensi:

  • www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cirrhosis/symptoms-causes/syc-20351487

Diperbarui tanggal 4 Januari 2024

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa