Sindroma Hemolitik-Uremik
Sindroma Hemolitik-Uremik adalah suatu sindroma klinis dengan karakteristik adanya kegagalan ginjal progresif yang berhubungan dengan rusaknya pembuluh darah-pembuluh darah kecil, penghancuran sel-sel darah merah (anemia hemolitik), dan penurunan jumlah trombosit.
Penyebab Sindroma hemolitik-uremik
Penyebab HUS belum diketahui secara pasti. Para ahli percaya bahwa ada reaksi peradangan yang tidak normal terjadi di dalam aliran darah dan menyebabkan trombosit menggumpal di pembuluh darah-pembuluh darah kecil dan membentuk gumpalan darah yang tidak seharusnya ada.
Adanya gumpalan darah pada pembuluh-pembuluh kapiler menyebabkan kerusakan sel-sel darah merah yang melaluinya. Sel-sel darah merah yang rusak ini tidak dapat melewati pembuluh di ginjal (glomerulus) dan menyebabkan sumbatan. Jika banyak glomerulus yang rusak, maka akan terjadi gangguan fungsi ginjal. Pada kasus yang berat, penderita bisa mencapai gagal ginjal tahap akhir dan bahkan kematian.
Faktor-faktor pencetus untuk terjadinya HUS meliputi :
- Infeksi saluran pencernaan, misalnya akibat bakteri Escherichia coli O157:H7, Shigella dan Salmonella.
- Kehamilan, waktu setelah melahirkan, dan penggunaan pil KB
- Pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae (jarang).
- Penggunaan obat-obat tertentu, seperti beberapa obat kemoterapi, obat penekan sistem imun, pil KB, ticlopidine, mitomycin C dan quinine
- AIDS
- Mutasi genetik yang bisa diturunkan
HUS paling sering ditemukan pada anak-anak dan lebih jarang terjadi pada dewasa. HUS merupakan penyebab paling sering terjadinya kegagalan ginjal akut pada anak-anak. Pada dewasa, kebanyakan kasus terjadi pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi dengan 5-FU.
Gejala Sindroma hemolitik-uremik
Gejala awal bisa berupa:
- demam
- diare
- tinja berdarah
- kelemahan
- letargi
- tinja yang berbau busuk
Pada stadium lebih lanjut bisa terjadi:
- penurunan atau sama sekali tidak terbentuk air kemih
- pucat
- pembengkakan perut atau penambahan lingkar perut (akibat pembesaran hati dan limpa)
- memar
- bintik-bintik merah di kulit (peteki)
- sakit kuning (jaundice)
- penurunan kesadaran
- kejang
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala diare berdarah, atau diare selama beberapa hari, yang diikuti dengan:
- Jarang buang air kecil
- Bengkak
- Memar
- Perdarahan yang tidak biasa
- Merasa sangat lelah
Segera ke rumah sakit bila tidak buang air kecil selama 12 jam atau lebih.
Diagnosis Sindroma hemolitik-uremik
Pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan adanya pembesaran hati dan limpa.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penurunan jumlah trombosit, anemia hemolitik dan gagal ginjal akut. Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan antara lain biopsi ginjal dan kultur feces (tinja) untuk melihat apakah positif terinfeksi oleh E.coli tertentu atau bakteri lain.
Penanganan Sindroma hemolitik-uremik
HUS pada anak cenderung akan sembuh dengan sendirinya. Penanganan biasanya cukup dengan pemberian terapi penunjang seperti cairan infus untuk rehidrasi dan mengembalikan keseimbangan elektrolit yang terganggu karena terjadinya diare.
Bila perlu, bisa dilakukan transfusi PRC dan trombosit. Kegagalan fungsi ginjal perlu dipantau dan terkadang penderita perlu menjalani dialisa sampai fungsi ginjalnya kembali normal.
Plasmapheresis bisa dilakukan, dimana plasma darah dibuang dan diganti dengan plasma segar atau plasma darah disaring untuk membuang antibodi yang dapat menstimulasi pembentukan bekuan darah yang abnormal dari sirkulasi.
Komplikasi Sindroma Hemolitik-Uremik
Sindroma Hemolitik-Uremik dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, misalnya:
- Gagal ginjal
- Tekanan darah tinggi
- Stroke atau kejang
- Koma
- Masalah pembekuan darah
- Gangguan jantung
- Masalah saluran pencernaan
Prognosis Sindroma Hemolitik-Uremik
Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, banyak penderita HUS dapat sembuh tanpa masalah kesehatan permanen. Akan tetapi risiko terkena tekanan darah tinggi atau kondisi lain yang dapat mempengaruhi ginjal bisa meningkat di masa yang akan datang.
Kasus HUS berat dapat menjadi fatal tanpa pengobatan, terutama yang mengenai organ lainnya, misalnya otak.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Sindroma Hemolitik-Uremik
Kita dapat mencegah infeksi E. coli yang dapat menyebabkan sindorma hemolitik-uremik dengan:
- Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah dari toilet, setelah mengganti popok dan setelah menyentuh hewan.
- Tidak mengkonsumsi minuman 'mentah', misalnya susu yang tidak dipasteurisasi.
- Selalu menggunakan alat makan yang bersih, dan membersihkan meja area menyiapkan makanan dengan teratur.
- Memasak telur dan daging hingga matang.
- Tidak mencairkan makanan beku di tempat terbuka (daging beku sebaiknya dicairkan di kulkas bagian bawah).
- Tidak mencampur makanan mentah dan matang di satu tempat.
- Tidak berenang ketika sedang diare.
- Tidak berenang di tempat yang tidak diketahui kebersihannya, misalnya di sungai atau danau.
Referensi
Referensi:
- my.clevelandclinic.org. Hemolytic Uremic Syndrome. 2024.
- www.mayoclinic.org. Hemolytic uremic syndrome (HUS). 2023.
- www.news-medical.net. Hemolytic Uremic Syndrome (HUS) - Renal Disease. 2019.