Otosklerosis
Otosklerosis adalah suatu gangguan di mana tulang-tulang di antara telinga tengah dan telinga dalam tumbuh secara berlebihan atau mengalami pengerasan sehingga menghambat pergerakan tulang stapes (tulang telinga tengah yang menempel pada telinga dalam), akibatnya tulang stapes tidak dapat menghantarkan suara sebagaimana mestinya.
Penyakit ini biasanya mulai timbul pada akhir masa remaja atau dewasa awal.
Penyebab Otosklerosis
Penyebab Otosklerosis
Penyebab terjadinya otosklerosis belum diketahui. Namun, ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin diturunkan dalam keluarga.
Orang-orang dengan otosklerosis memiliki pertumbuhan tulang yang abnormal pada telinga tengah. Pertumbuhan ini menghambat tulang-tulang pendengaran untuk bergetar sebagai respon terhadap gelombang suara. Getaran ini dibutuhkan agar dapat mendengar.
Otosklerosis merupakan penyebab paling sering terjadinya gangguan pendengaran telinga tengah pada dewasa muda (tuli konduktif). Otosklerosis biasanya dimulai pada awal atau pertengahan masa dewasa dan lebih sering terjadi pada wanita dibanding pada pria. Otosklerosis bisa mengenai salah satu atau kedua telinga.
Faktor risiko terjadinya keadaan ini antara lain : kehamilan dan riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran.
Jika pertumbuhan yang berlebihan ini sampai menjepit dan menyebabkan kerusakan pada koklea dan sel-sel saraf didalamnya, maka transmisi impuls saraf ke otak bisa terganggu dan terjadi tuli sensorineural.
Gejala Otosklerosis
Gejala Otosklerosis
Gejala utama otosklerosis adalah gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran bisa bersifat tetap ringan, tetapi biasanya perlahan-lahan akan semakin memburuk. Otosklerosis biasanya mengenai kedua telinga, tetapi tidak selalu, demikan juga dengan terjadinya gangguan pendengaran. Pada beberapa orang, gangguan pendengaran tetap bersifat ringan selama beberapa tahun sebelum akhirnya memburuk. Penderita lainnya mengalami gangguan pendengaran yang memburuk dengan cepat. Tanpa terapi, telinga yang terkena seringkali menjadi tuli total.
Gejala-gejala lain otosklerosis:
- Paracusis, di mana penderita bisa mendengar dengan lebih baik saat terdapat banyak suara di sekitarnya. Misalnya, saat ia berbicara dengan seseorang di kafe yang penuh dengan orang lain.
- Tinitus, terjadi pada sekitar 4 dari 5 orang dengan otosklerosis. Tinitus merupakan suara abnormal yang didengar dan tidak berasal dari luar telinga. Suara-suara ini bisa berupa suara berdenging, berdering, atau lainnya.
- Vertigo (pusing dan gangguan keseimbangan). Meskipun lebih jarang terjadi, vertigo bisa muncul pada beberapa orang dengan otosklerosis.
Kapan harus ke dokter?
Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, jika anda mempunyai keluhan penurunan pendengaran atau keluhan lainnya yang menganggu anda.
Diagnosis Otosklerosis
Diagnosis Otosklerosis
Pada otosklerosis, gendang telinga biasanya tampak normal saat diperiksa. Untuk mengetahui keparahan gangguan pendengaran bisa dilakukan pemeriksaan audiometri/audiologi. CT scan tulang temporal kepala bisa dilakukan untuk membedakan otosklerosis dengan penyebab gangguan pendengaran lainnya.
Penanganan Otosklerosis
Pengobatan Otosklerosis
Otosklerosis bisa memberat secara perlahan-lahan. Keadaan ini mungkin tidak perlu ditangani sampai penderita mengalami gangguan pendengaran yang signifikan.
Obat-obat seperti fluoride, kalsium, atau vitamin D bisa membantu untuk memperlambat terjadinya gangguan pendengaran, tetapi manfaatnya masih belum dapat dibuktikan.
Alat bantu dengar bisa digunakan untuk mengatasi gangguan pendengaran. Alat ini tidak dapat menghilangkan atau mencegah gangguan pendengaran semakin memburuk, tetapi dapat membantu meredakan sebagian gejala.
Pembedahan untuk mengangkat tulang stapes dan menggantinya dengan tulang buatan bisa dilakukan untuk mengembalikan pendengaran penderita.
Komplikasi Otosklerosis
Otosklerosis dapat menyebabkan masalah kesehatan dikemudian hari jika tidak ditangani segera, seperti:
- Gangguan pendengaran (tuli) yang bersifat permanen
- Rasa tidak normal pada mulut atau hilangnya indera perasa sebagian pada lidah
- Infeksi
- Pusing
- Nyeri
- Adanya gumpalan darag pada telinga setelah dioperasi
Prognosis Otosklerosis
Otosklerosis biasanya memburuk secara perlahan, selama bertahun-tahun. Namun jangka waktunya pada setiap orang berbeda-beda. Penyakit ini biasanya dimulai pada satu telinga lalu menyebar ke telinga lainnya seiring berjalannya waktu. Dalam kasus yang jarang terjadi, otosklerosis dapat berkembang dengan cepat.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Otosklerosis
Berbeda dengan beberapa kondisi pendengaran lainnya, tidak ada faktor risiko otosklerosis yang dapat dicegah (seperti paparan suara keras). Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap otosklerosis dari sudut pandang genetik. Sehingga, tidak ada cara untuk mencegah berkembangnya otosklerosis.
Referensi
Referensi:
- Cleveland Clinic. Otosclerosis. 2023
- K, Tim. Otosclerosis. 2011. www.patient.co.uk
- Penn Medicine. Otosclerosis. 2023
- V, Linda J. Otosclerosis. Medline Plus. 2012.
Diperbarui 21 Februari 2024