Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Kalazion

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Kalazion

Kalazion

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Kalazion merupakan peradangan kelenjar Meibom yang tersumbat. Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis tersebut. Biasanya kelainan ini dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi dan jaringan parut lainnya.


Penyebab Kalazion

Kalazion disebabkan oleh adanya sumbatan pada salah satu kelenjar Meibom pada kelopak mata. Kelenjar-kelenjar ini terletak tepat di belakang bulu mata dan menghasilkan cairan berminyak yang berfungsi untuk melubrikasi mata. Akibat sumbatan pada saluran keluar kelenjar, maka kelenjar mengalami pembesaran.


Gejala Kalazion

  • Pada awalnya, kalazion tampak dan terasa seperti hordeolum, kelopak mata membengkak, agak nyeri dan mengalami iritasi. Namun setelah 1-2 hari, gejala-gejala tersebut menghilang dan meninggalkan pembengkakan tanpa rasa nyeri pada kelopak mata.
  • Adakalanya pembengkakan terus berlanjut sehingga menekan bola mata dan menyebabkan penglihatan menjadi agak buram.
  • Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya  sehingga terjadi kelainan refraksi/visus pada mata tersebut.
  • Pseudoptosis; Turunnya kelopak mata akibat melemahnya otot mata

Diagnosis Kalazion

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan pada kelopak mata. Kadang saluran kelenjar Meibom bisa tersumbat oleh suatu kanker kulit; untuk memastikan hal ini bisa dilakukan biopsi.


Penanganan Kalazion

Kebanyakan kalazion akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 2-8 minggu. Pemberian kompres hangat beberapa kali sehari bisa membantu mempercepat penyembuhan. Pengompresan akan melunakkan minyak yang mengeras dan menyumbat saluran, sehingga mempermudah pengaliran serta penyembuhan.

Jika kalazion menetap atau menyebabkan gangguan penglihatan, maka dokter bisa melakukan tindakan bedah kecil untuk mengeluarkan isinya.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • G, James. Chalazion. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
  • Ilyas, S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Balai Penerbit FK UI, Jakarta;2005.
  • Mansjoer, Arif. Dkk., 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Media Aesculapius, Jakarta
  • Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta: Widya Medika, 2000.
  • W, Franklin. Chalazion. Medline Plus. 2012.