Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Koarktasio Aorta

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Koarktasio Aorta

Koarktasio Aorta

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Koartasio Aorta adalah penyempitan pada aorta, yaitu pembuluh darah besar yang keluar dari jantung dan membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Cabang pertama dari aorta mengalirkan darah ke tubuh bagian atas (lengan dan kepala).

Kemudian darah mengalir ke tubuh bagian bawah (perut dan tungkai). Koarktasio aorta bisa terjadi dimana saja di sepanjang aorta, tetapi paling sering terjadi di dekat tempat tersambungnya duktus arteriosus dengan aorta.


Penyebab Koarktasio aorta

Penyebab Koarktasio Aorta

Penyebab terjadinya koarktasio aorta belum diketahui secara pasti. Koarktasio aorta biasanya terjadi sebelum dilahirkan, sehingga umumnya merupakan suatu kelainan kongenital. Tetapi pada kasus yang jarang, koarktasio aorta bisa terjadi kemudian setelah dilahirkan, misalnya karena cedera akibat trauma, karena adanya atherosklerosis berat atau karena peradangan pada arteri (arteritis Takayasu) yang dapat menyempitkan aorta dan kemudian menyebabkan koarktasio aorta.

Koarktasio aorta biasanya terjadi setelah bagian aorta yang mempercabangi pembuluh darah untuk tubuh bagian atas dan sebelum bagian aorta yang mempercabangi pembuluh darah untuk tubuh bagian bagian bawah. Dengan demikian, seringkali penderita memiliki tekanan darah yang tinggi pada lengan, tetapi tekanan darah yang rendah di tungkai atau kaki.

Risiko terjadinya koartasio aorta meningkat pada keadaan genetik tertentu, seperti sindroma Turner. Koartasio aorta juga berhubungan dengan kelainan jantung bawaan, seperti katup aorta bikuspidalis, kelainan jantung dimana hanya terdapat satu buah ventrikel, atau defek septum ventrikel.

Koarktasio aorta biasanya didiagnosa pada masa kanak-kanak atau orang dewasa dibawah usia 40 tahun. Kelainan ini bisa berhubungan dengan aneurisma serebri, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.


Gejala Koarktasio aorta

Gejala Koarktasio Aorta

Anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa dengan koarktasio aorta seringkali tidak memiliki gejala, karena cenderung memiliki penyempitan aorta yang tidak berat. Jika penyempitan lebih berat, maka gejala bisa muncul, mungkin baru terlihat pada masa remaja, tetapi bisa juga pada saat bayi, tergantung pada beratnya tahanan aliran darah. Gejala koarktasio aorta bisa berupa:

  • Pusing, sakit kepala
  • Pingsan
  • Kram atau terasa nyeri pada tungkai saat melakukan aktivitas
  • Tekanan darah tinggi yang terlokalisir (hanya pada tubuh bagian atas)
  • Kaki atau tungkai teraba dingin
  • Sesak napas, terutama saat beraktivitas
  • Kekurangan tenaga
  • Sakit kepala berdenyut
  • Perdarahan hidung
  • Kelemahan otot

Pada usia beberapa hari sampai 2 minggu, setelah duktus ateriosus menutup, beberapa bayi bisa mengalami gagal jantung. Terjadi gangguan pernafasan yang berat, bayi tampak sangat pucat, dan pemeriksaan darah menunjukkan adanya asidosis metabolik.


Diagnosis Koarktasio aorta

Diagnosa Koarktasio Aorta

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan:

  • Tekanan darah tinggi di lengan, dengan perbedaan tekanan yang signifikan antara lengan dan tungkai
  • Denyut nadi femoralis (selangkangan) lebih lemah dibandingkan dengan denyut nadi karotis (leher) atau denyut nadi femoralis sama sekali tak teraba
  • Dengan bantuan stetoskop bisa terdengar murmur (bunyi jantung abnormal)
  • Mungkin ditemukan tanda-tanda gagal jantung kiri (terutama pada bayi) atau tanda-tanda dari regurgitasi aorta.

Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan berikut:

  • Rontgen dada
  • CT scan dada
  • MRI dada
  • Ekokardiografi
  • USG Doppler aorta
  • EKG (menunjukkan adanya pembesaran ventrikel kiri)
  • Kateterisasi jantung

Penanganan Koarktasio aorta

Pengobatan Koarktasio Aorta

Kelainan ini sebaiknya segera diperbaiki pada awal masa kanak-kanak untuk mengurangi beban kerja pada ventrikel kiri. Pembedahan biasanya dilakukan pada usia prasekolah (biasanya umur 3-5 tahun).

Jika terjadi gagal jantung, segera diberikan prostaglandin untuk membuka duktus arteriosus dan obat lainnya untuk memperkuat jantung serta pembedahan darurat untuk memperbaiki aorta.

Bagian aorta yang menyempit dapat dibuang melalui pembedahan atau kadang dilakukan tindakan non-bedah berupa kateterisasi balon untuk melebarkan bagian yang menyempit. Pada pembedahan, bagian aorta yang menyempit dibuang. Jika bagian yang dibuang hanya sedikit, maka kemudian dibuat anastomosis (penyambungan kembali kedua ujung aorta) atau kedua ujung aorta dijembatani oleh pencangkokan dakron.

Kekambuhan koartasio aorta jarang terjadi jika:

  • Pembedahan dilakukan pada masa bayi atau masa kanak-kanak
  • Hingga masa dewasa tidak ditemukan perbedaan tekanan darah antara lengan dan tungkai.

Koartasio kambuhan biasanya diatasi dengan pelebaran balon non-bedah atau dengan pencangkokan suatu bahan melalui prosedur kateterisasi.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Koarktasio Aorta

Koarktasio aorta tidak dapat dicegah, karena biasanya telah ada sejak lahir. Namun, jika seseorang memiliki kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya koarktasio aorta, misalnya sindroma Turner atau kelainan jantung lainnya, atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung kongenital, maka deteksi awal bisa membantu.


Referensi

Referensi :

  • K, Neil K. Coarctation of The Aorta. Medline Plus. 2011.
  • L, Gregory S. Heart Defects. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.
  • Mayo Clinic. Coarctation of The Aorta. 2012.

Diperbarui 15 September 2023