Informasi Penyakit

Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

BELLA PRICYLLA
6 Juni 2024
Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

BELLA PRICYLLA
6 Juni 2024

Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan (Infeksi RSV) adalah suatu infeksi virus  yang menyerang saluran napas bagian bawah pada bayi dan anak- anak.

Sebagian besar anak yang berusia 2 tahun pernah terinfeksi virus ini. Angka kejadian infeksi RSV tertinggi ditemukan pada bayi berusia 2-6 bulan. Biasanya penyakit ini berlangsung selama 7-14 hari, tetapi beberapa kasus ada yang berlangsung sampai 3 minggu.

Pada akhir infeksi RSV, tubuh membentuk kekebalan terhadap virus, tetapi kekebalan tersebut tidak sempurna. Infeksi bisa kembali terjadi, tetapi biasanya tidak seberat infeksi sebelumnya.


Penyebab Infeksi virus sinsisial pernafasan

Penyebab Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

Penyebabnya adalah RSV (respiratory syncytial virus). RSV adalah virus yang menyebabkan infeksi pada paru-paru dan saluran pernafasan bagian bawah. RSV mudah ditularkan melalui kontak fisik, seperti menyentuh, mencium dan berjabatan tangan dengan penderita. Penularan biasanya terjadi melalui percikan ludah atau benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah penderita. Virus juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata maupun hidung. Di tangan, RSV bisa hidup selama setengah jam atau lebih. Virus juga bisa hidup selama beberapa jam pada tisu bekas. Penularan tertinggi terjadi pada hari ke 2-4, tetapi partikel-partikel virusnya bisa terus menyebar sampai 2 minggu setelah pilek mulai berhenti.

Pada bayi dan anak-anak yang masih sangat kecil, RSV bisa menyebabkan pneumonia, bronkiolitis dan trakeobronkitis. Pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar, RSV biasanya menyebabkan infeksi saluran pernafasan yang ringan.

Risiko terjadinya infeksi RSV ditemukan pada bayi yang:

  • Lahir prematur
  • Menderita penyakit paru menahun
  • Menderita gangguan sistem kekebalan
  • Menderita penyakit jantung tertentu
  • Menghirup asap rokok
  • Tinggal di lingkungan yang padat 
  • Kakaknya sudah sekolah

Gejala Infeksi virus sinsisial pernafasan

Gejala Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

Pada anak yang berumur kurang dari 3 tahun, RSV bisa menyebabkan infeksi saluran nafas bagian bawah seperti bronkiolitis atau pneumonia, dan pada kasus yang lebih berat bisa terjadi gagal nafas. Gejala mulai timbul dalam waktu 2-8 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa pilek, batuk berat, sakit tenggorokan, mengi, demam tinggi, sesak nafas, kulit membiru karena kekurangan oksigen (sianosis), retraksi otot pada sela iga karena anak berupaya keras untuk bernafas, dan laju pernafasan yang cepat.

Pada anak-anak yang lebih besar dan pada orang dewasa, gejalanya cenderung lebih ringan, mungkin menyerupai influenza (pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, batuk, demam ringan dan rasa tidak enak badan) atau sama sekali tidak menimbulkan gejala. Pada anak yang sebelumnya pernah menderita infeksi RSV, gejalanya cenderung lebih ringan.


Kapan harus ke dokter ?

Konsultasikan segera anak anda ke dokter, jika anak mempunyai keluhan terkait dengan gangguan pernapasan , seperti :

  • kesulitan bernapas
  • demam tinggu
  • tampak kebiruan pada bibir, kuku atau kulit

Diagnosis Infeksi virus sinsisial pernafasan

Diagnosis Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan antara lain :

  • Rontgen dada (bisa menunjukkan adanya pneumonia atau bronkiolitis)
  • Serologi RSV
  • Analisa gas darah arteri

Penanganan Infeksi virus sinsisial pernafasan

Pengobatan Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

Anak sebaiknya minum banyak cairan (baik air putih maupun jus buah) agar lendir hidung lebih encer dan mudah dikeluarkan. Untuk mengencerkan lendir hidung, jika perlu, bisa menggunakan tetes hidung yang mengandung larutan garam.

Untuk menurunkan demam sebaiknya gunakan Acetaminophen, jangan memberikan Aspirin kepada anak-anak karena memiliki resiko terjadinya sindroma Reye.

Infeksi RSV tidak diobati dengan antibiotik, karena antibiotik tidak dapat melawan virus. Jika terjadi pneumonia berat, kadang diberikan obat anti-virus. Bayi yang menderita pneumonia berat mungkin perlu dirawat di rumah sakit guna mendapatkan terapi pernafasan khusus, seperti oksigen dan obat-obatan untuk melebarkan saluran nafas.


Komplikasi Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

  • Pneumonia. RSV adalah penyebab paling umum dari pneumonia (radang paru) atau bronkiolitis (infeksi saluran paru) pada bayi. Komplikasi ini dapat terjadi ketika virus tlah menyebar ke saluran pernapasan bagian bawah. Terinfeksi pneumonia bisa sangat serius pada bayi dan anak kecil terutama pada anak yang memiliki gangguan imunitas tubuh.
  • Infeksi telinga tengah. Jika virus masuk ke ruang di belakang gendang telinga, anak dapat mengalami infeksi telinga tengah (otitis media). Hal ini paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil.
  • Asma. Pada anak yang mempunyai riwayat terinfeksi RSV yang berat, berisiko untuk mengembangkan asma dikemudian hari.
  • Infeksi berulang. Walaupun infeksi RSV telah sembuh, anak masih dapat berisiko untuk terinfeksi kembali. Namun, biasanya gejalanya tidak terlalu parah, seperti flu biasa. Namun, gejala-gejala ini dapat berat pada anak yang memiliki gangguan imunitas tubuh.

Prognosis Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

Begitu muncul, gejala infeksi biasanya dapat hilang dalam waktu dua minggu, tetapi batuk dapat bertahan dalam bentuk yang ringan selama beberapa minggu setelah infeksi awal. Kasus RSV yang berat dapat berlangsung lebih lama.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Infeksi Virus Sinsisial Pernafasan

Cara yang paling sederhana untuk membantu mencegah terjadinya infeksi RSV adalah mencuci tangan sesering mungkin, terutama sebelum merawat bayi. Beberapa tindakan berikut bisa membantu melindungi bayi dari infeksi RSV:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat setiap kali sebelum merawat bayi
  • Penderita pilek atau selesma sebaiknya tidak berada dekat bayi atau jika terpaksa, gunakan masker. Mencium bayi bisa menularkan infeksi RSV.
  • Anak-anak sangat sering menderita infeksi RSV dan infeksi ini mudah menular diantara anak-anak, karena itu jauhkan anak yang terinfeksi dari adiknya yang masih bayi
  • Jangan merokok di dekat bayi karena asap rokok meningkatkan risiko infeksi RSV

Referensi

  • L, Catherine L. Respiratory Syncytial Virus. KidsHealth. 2012.
  • Mayo Clinic. Respiratory Syncytial Virus. 2011.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa