Infeksi Cacing Tambang
Infeksi Cacing Tambang adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Ancylostoma duodenale atau Necator americanus.
Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk. Cacing Ancylostoma duodenale maupun Necator americanus ditemukan di daerah-daerah tropis di Asia, Afrika, India, dan Cina. Ancylostoma duodenale sendiri juga ditemukan di Eropa Selatan, Jepang, Afrika Utara, dan Timur Tengah; Necator americanus juga ditemukan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Penyebab Infeksi cacing tambang
Penyebab Infeksi Cacing Tambang
Penyebabnya adalah cacing Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.
Telur cacing dikeluarkan bersama tinja dan menetas di tanah. Larva cacing kemudian hidup dan berkembang di tanah. Seseorang dapat terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki atau duduk pada tanah yang terkontaminasi karena larva cacing dapat menembus kulit. Larva yang masuk ke dalam tubuh kemudian menuju ke paru-paru melalui aliran limfatik dan aliran darah. Larva naik ke saluran nafas, dapat dibatukkan ke tenggorokan dan tertelan. Larva sampai ke usus dan berkembang menjadi cacing dewasa. Cacing dewasa melekatkan dirinya pada lapisan usus halus bagian atas, dimana cacing akan menghisap darah dan menghasilkan zat-zat yang membuat darah sulit membeku.
Gejala Infeksi cacing tambang
Gejala Infeksi Cacing Tambang
Banyak orang yang terinfeksi cacing tambang tidak memiliki gejala. Namun pada awal infeksi, dapat ditemukan adanya ruam merah, menonjol, dan gatal pada tempat masuknya larva di kulit.
Perjalanan larva melewati paru-paru dapat menyebabkan demam, batuk, dan sesak nafas. Ketika cacing dewasa pertama kali melekat ke usus, dapat timbul rasa sakit pada perut bagian atas, diare, hilangnya nafsu makan, dan penurunan berat badan.
Dengan berjalannya waktu, anemia dapat terjadi akibat kehilangan darah pada usus. Penderita menjadi kekurangan zat besi. Anak-anak dengan anemia berat dapat mengalami gangguan pertumbuhan. Anemia berat juga dapat menyebabkan gagal jantung dan pembengkakan jaringan yang luas.
Diagnosis Infeksi cacing tambang
Diagnosis Infeksi Cacing Tambang
Diagnosa dibuat dengan menemukan telur cacing pada contoh tinja. Tinja harus diperiksa dalam waktu beberapa jam setelah buang air besar. Jika dalam beberapa jam tinja dibiarkan dahulu, maka telur akan menetas menjadi larva.
Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk melihat adanya anemia dan kekurangan zat gizi, khususnya zat besi.
Penanganan Infeksi cacing tambang
Pengobatan Infeksi Cacing Tambang
Infeksi cacing tambang diobati dengan obat cacing. Karena adanya kemungkinan efek samping pada janin, maka obat-obat cacing seperti albendazole, mebendazole, atau pyrantel pamoate tidak boleh diberikan untuk wanita hamil. Selain itu, pada kasus anemia yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Infeksi Cacing Tambang
Cara terbaik untuk menghindari infeksi cacing tambang adalah dengan tidak berjalan tanpa alas kaki pada daerah-daerah yang biasanya terdapat cacing tambang dan pada daerah yang mungkin terdapat kontaminasi kotoran manusia pada tanahnya. Selain itu, hindari kontak kulit dengan tanah tersebut dan jangan sampai tertelan.
Infeksi juga dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, yaitu dengan tidak buang air besar di tempat terbuka dan menggunakan sistem pembuangan kotoran yang baik.
Referensi
Referensi:
- P, Richard D. Hookworm Infection. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
- Centers for Disease Control and Prevention. Hookworm. Atlanta. 2013.