Pengobatan Hepatitis C
Suatu diagnosa HCV tidak selalu bahwa anda perlu pengobatan hepatitis C . Institusi kesehatan nasional merekomendasikan pengobatan HCV jika anda memiliki :
  1. Hasil positif pada tes yang mengindikasikan virus hepatitis C berada dalam peredaran darah anda.
  2. Pada biopsi menunjukkan kerusakan hati.
  3. Naiknya level dari satu enzim hati yaitu alanine aminotransferase (ALT) dalam darah anda.




Ilustrasi. Virus Hepatitis C

Walaupun demikian, para dokter masih berdebat siapa yang butuh pengobatan Hepatitis C. Jika anda hanya menderita penyakit hati yang ringan, dokter anda akan memutuskan untuk tidak melakukan pengobatan Hepatitis C karena kemungkinan akan menjadi penyakit yang lebih serius, disamping itu efek samping dari pengobatan Hepatitis C akan memperparahnya.

Di sisi lain,karena tidak ada bukti kuat apakah nantinya anda dapat mengatasi penyakit ini nantinya, dokter anda mungkin merekomendasikan untuk pengobatan Hepatitis C melawan virus. Metode pengobatan Hepatitis C yang ditingkatkan dan keberhasilan yang tinggi dalam melawan hepatitis kadang-kadang merupakan argumen kuat dari pendekatan yang agresif.

Terapi obat

Pengobatan standar dari hepatitis C adalah suntikan perminggu dari obat yang disebut pegylated interferon alfa yang dikombinasi dengan obat ribavirin oral dua kali sehari - yang merupakan antivirus spektrum luas.

Tujuan pengobatan HCV adalah membersihkan virus dari peredaran darah anda. Kombinasi dari pegylated interferon alfa dan ribavirin memberi keberhasilan lebih dari 50 persen pada penderita dengan genotipe 1 dan lebih dari 80 persen untuk penderita dengan genotipe 2 dan 3.

Jika anda penderita genotipe 1 HCV, dokter anda akan merekomendasikan program pengobatan Hepatitis C dengan dosis tinggi salama 48 minggu. Jika anda penderita genotipe 2 dan 3, pengobatan Hepatitis C 24 jam dengan dosis rendah sudah menjamin kesembuhan.

Jika dalam satu program pengobatan Hepatitis C dari kombinasi pegylated interferon alfa dan ribavirin belum menghilangkan HCV dari peredaran darah anda, dokter anda akan merekomendasikan program kedua dari kombinasi obat tersebut. Jika jumlah virus dalam darah anda berkurang pada pengobatan Hepatitis C pertama, kemungkinan besar pada pengobatan Hepatitis C kedua virus akan hilang.

Walaupun pada pengobatan Hepatitis C pertama tidak ada perubahan, pengobatan Hepatitis C kedua kemungkinan akan mengurangi HCV yang merusak hati anda.

Efek samping dari pengobatan Hepatitis C

Efek samping dari interferon meliputi gejala flu yang parah, iritasi, depresi, kurang konsentrasi dan insomnia. Ribavirin dapat menyebabkan anemia, gout dan mempengaruhi persalinan. Kedua obat tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit dan kelelahan.

Sejumlah kecil orang yang menggunakan obat kombinasi ini akan mengalami psikosis dan keinginan bunuh diri. Untuk alasan tersebut, pengobatan dengan interferon tidak direkomendasikan untuk penderita dengan riwayat depresi mayor tak tekontrol.

Anda juga bukan penderita yang tepat untuk obat ini jika anda menderita penyakit tiroid yang belum diobati, penyakit sel darah rendah atau autoimun, atau anda pecandu alkohol atau obat yang tidak ingin berhenti.

Efek samping dari kombinasi obat ini biasanya menjadi parah pada minggu pertama pengobatan Hepatitis C, tetapi dapat dibantu dengan obat anti sakit dan antidepresan. Walaupun demikian, beberapa orang perlu menurunkan dosis interferon karena efek samping yang berat, bahkan harus menghentikannya.

Transplantasi hati

Pengobatan Hepatitis C terbaik pada penderita tingkat akhir adalah transplantasi hati. Walaupun demikian, jumlah orang yang menunggu untuk tranplantasi hati jauh lebih banyak daripada orang yang mendonasikan hatinya.