Perlu Tidak Pria Melakukan Tes PSA ?

 

Kanker Prostat

Kanker prostat adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat. Kanker prostat tidak memberikan gejala yang khas pada stadium awal. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya kasus kanker prostat yang tidak terdeteksi hingga kanker tersebut menyebar di luar prostat. Gejala yang timbul tergantung dari stadium kanker dan sejauh mana kanker prostat telah menyebar.

Gejala awal kanker prostat adalah adanya keluhan berkemih (kencing) yang disebabkan kanker telah menekan kandung kemih atau uretra. Namun keluhan berkemih ini juga banyak ditemui pada penyakit terkait prostat lainnya, seperti pembesaran prostat jinak dan infeksi prostat (prostatitis). Sehingga untuk membedakan antara kanker prostat, pembesaran prostat jinak dan infeksi prostat diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Salah satu tes yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah terkena kanker prostat atau tidak adalah dengan tes PSA (prostate-specific antigen). Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada artikel dibawah ini yang medicastore.com ambil dari nhs.uk.

 

Gambar Perbedaan Kelenjar Prostat yang Normal & yang Terkena Kanker

 

 


Sumber : bellenews.com

 

Tes PSA (prostate-specific antigen)

 Tes PSA adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui kadar prostate-specific antigen di dalam darah. PSA (prostate-specific antigen) sendiri adalah zat yang diproduksi di dalam prostat. PSA bisa terdapat di dalam darah, tergantung dari faktor usia & tingkat kesehatan dari kelenjar prostat itu sendiri.

NHS (National Health Service) Inggris menyatakan bahwa pria berusia > 50 tahun dapat mulai melakukan tes PSA. Dan sebelum melakukan tes PSA, mereka juga harus diberikan informasi mengenai manfaat, batasan serta resiko dari tes tersebut.

Pria yang mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker prostat, seperti mereka yang : berkulit hitam, mempunyai riwayat keluarga dengan kanker prostat, akan disarankan oleh dokter untuk melakukan tes PSA tersebut.

 Sebelum melakukan tes PSA

 Untuk mendapatkan pembacaan hasil tes yang lebih akurat, maka disarankan bila ingin melakukan tes PSA untuk tidak mempunyai/melakukan hal-hal berikut ini :

  • Mempunya penyakit infeksi saluran kemih yang masih aktif / belum sembuh
  • Melakukan ejakulasi setidaknya dalam 48 jam terakhir
  • Melakukan olahraga yang berat setidaknya dalam 48 jam terakhir
  • Melakukan biopsi kelenjar prostat dalam waktu 6 minggu terakhir
  • Melakukan pemeriksaan rektal digital dalam waktu 1 minggu terakhir

 Kenaikan kadar PSA

Kadar PSA (prostate-specific antigen) dalam darah dihitung dengan satuan nanogram PSA / mililiter darah (ng/ml). Sedangkan kadar PSA sendiri dapat bervariasi mulai dari 1 ng/ml hingga ratusan ng/ml.
Berikut adalah yang disebut sebagai kenaikan kadar PSA berdasarkan rentang usia :

  • Pada usia 50-59 th : Kadar PSA disebut meningkat bila > 3 ng/ml
  • Pada usia 60-69 th : Kadar PSA disebut meningkat bila > 4 ng/ml
  • Pada usia > 70 th   : Kadar PSA disebut meningkat bila > 5 ng/ml

Kenaikan kadar PSA dalam darah ini menunjukkan bahwa adanya masalah dengan kelenjar prostat, meskipun bukan berarti hal tersebut adalah kanker prostat. Hal lain yang juga dapat meningkatkan kadar PSA (prostate-specific antigen) dalam darah adalah pembesaran prostat, prostatitis (radang pada kelenjar prostat) serta adanya infeksi di saluran kemih.

Hasil dari tes PSA

Biasanya terdapat 3 hasil pembacaan dari tes PSA, yaitu :

  • Kadar PSA yang normal
    Bila kadar PSA dalam darah tidak meningkat maka kemungkinannya tidak mengalami kanker prostat. Tidak perlu dilakukan tindakan lain, meskipun di kemudian waktu perlu juga untuk melakukan tes PSA lagi. Meskipun demikian tidak berarti tes PSA dapat dengan tepat memprediksi kemungkinan terkena kanker prostat, karena 1 dari 7 orang dengan kadar PSA yang normal ternyata mengalami kanker prostat.
  • Kadar PSA yang sedikit meningkat
    Sebanyak 2 dari 3 orang dengan kadar PSA yang meningkat tidak mengalami kanker prostat. Bila ternyata kadar tes PSA yang didapat mengalami sedikit peningkatan di atas normal, mungkin saja berarti tidak mengalami kanker tapi disarankan untuk melakukan tes lain, termasuk tes PSA lagi.
  • Kadar PSA yang meningkat
    Sebanyak 1 dari  3 orang yang mengalami kenaikan kadar PSA mengalami kanker prostat. Semakin tinggi kenaikan kdara PSA-nya maka semakin besar kemungkinan untuk mengalami kanker prostat. Bila hasil tes PSA menunjukkan kenaikan kadar PSA yang tinggi, maka dokter akan menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk melakukan tes lain seperti pemeriksaan rektal digital. Hal ini karena hasil tes PSA saja tidak dapat menentukan apakah seseorang mengalami kanker prostat atau tidak.

 Pada pemeriksaan rektal digital ini, maka dokter akan memasukkan jarinya yang sudah dilapisi oleh sarung tangan ke dalam rektal untuk meraba kondisi kelenjar prostat. Pada kelenjar prostat yang telah mengalami kanker, maka biasanya akan terasa keras, meskipun yang terasa normal juga bukan berarti menunjukkan bahwa kelenjar prostat belum terkena kanker.

Banyak gejala awal kanker yang tidak dapat terdeteksi oleh pemeriksaan rektal digital ini, oleh karena itu pemeriksaan rektal digital saja tidak disarankan untuk  sebagai pengganti dari tes PSA.

Selain hasil tes tersebut , dokter juga akan mempertimbangkan faktor usia, riwayat keluarga dengan kanker prostat, latar belakang etnis serta hasil tes PSA terdahulu untuk menentukan hasilnya. Pada beberapa kasus, dapat juga dilakukan tes PSA ulang untuk menentukan titik terang atau untuk melihat apakah ada perubahan atau tidak.

Pro & kontra tes PSA

Banyak pro & kontra mengenai perlu tidaknya seseorang untuk melakukan tes PSA (prostate-specific antigen) atau mengenai tingkat keberhasilan tes PSA (prostate-specific antigen) tersebut. Berikut adalah beberapa diantaranya :

Pro:

  •  Dapat menyakinkan diri bila hasil tesnya normal
  • Dapat memberikan pentunjuk adanya kanker sebelum mulai timbul gejala kanker
  • Dapat menemukan kondisi kanker pada stadium dini, sehingga pengobatan dapat dilakukan untuk mencegah kanker tersebut berkembang
  • Bila pengobatan awal berhasil dilakukan, maka akan terhindar dari resiko kanker stadium lanjut
  • Pada kasus kanker dengan stadium yang lebih lanjut, pengobatan yang dilakukan biasanya adalah untuk meningkatkan angka harapan hidup.

Kontra :

  • Dapat melewatkan tanda gejala kanker sehingga memberikan rasa keyakinan diri yang palsu
  • Dapat menimbulkan rasa khawatir & tes lain yang tidak perlu, bila ternyata tidak ada kanker
  • Tidak dapat memberikan perbedaan antara kanker yang berkembang dengan lambat dengan kanker yang berkembang dengan cepat
  • Dapat menimbulkan kekhawatiran, bila ternyata kanker tersebut adalah kanker yang berkembang dengan lambat & tidak menimbulkan gejala atau memperpendek angka harapan hidup

 Tes lain yang diperlukan

 Bila ternyata kadar PSA (prostate-specific antigen) dalam darah ternyata meningkat, maka dapat juga dilakukan biopsi, yaitu tindakan untuk mengambil sampel jaringan dari kelenjar prostat untuk kemudian diperiksa apakah ada sel kanker atau tidak.

Tapi terkadang tindakan biopsi ini juga dapat menimbulkan komplikasi. Sekitar 1 dari 3 pria melaporkan adanya darah dalam urin & sperma setelah melakukan tindakan biopsi.

Bila ternyata hasil tes PSA (prostate-specific antigen) & hasil biopsi menunjukkan adanya tanda awal dari kanker prostat, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai resiko & manfaat dari pengobatan-pengobatan yang akan dilakukan nantinya.

 

Sumber :

1. nhs.uk