Mengapa Kalsium untuk Ibu Hamil Penting?

Peran Kalsium untuk Tubuh

Semua orang memerlukan kalsium setiap harinya. Selain membentuk gigi dan tulang, kalsium juga menjaga darah dan otot tetap bergerak dan membantu saraf mengirimkan pesan dari otak ke seluruh tubuh.

Kalsium untuk Ibu Hamil

Penting untuk mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup selama kehamilan.

Untuk pertumbuhan bayi, diperlukan jumlah kalsium yang cukup. Tubuh akan mengambil kalsium dari tulang atau gigi, sehingga agar tulang dan gigi ibu hamil tetap kuat, ibu harus mengkonsumsi kalsium tambahan.

Jumlah kalsium yang mencukupi penting untuk mendukung sistem musculoskeletal (tulang, otot dan sendi), sistem saraf, dan sistem sirkulasi.

Ibu hamil yang kekurangan kalsium memiliki risiko mengalami osteoporosis di kemudian hari.

Kebutuhan Kalsium selama Kehamilan

Tubuh tidak dapat memproduksi kalsium, sehingga kita perlu mengkonsumsi makanan atau suplemen tambahan untuk mendapatkannya.

  • Ibu hamil dan menyusui memerlukan kalsium 1.000 mg per harinya.
  • Wanita berusia di bawah 18 tahun yang hamil atau menyusui perlu mengkonsumsi 1.300 mg kalsium sehari.

Ketika menyusui, ibu tetap perlu mengkonsumsi kalsium.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui dapat kehilangan 3–5% massa tulang karena sebagian kalsium keluar bersama ASI.

Sumber Kalsium

Selama ini mungkin Anda mengira sumber kalsium hanyalah susu dan produk-produk turunannya.

Sebenarnya banyak makanan lain yang juga mengandung kalsium, misalnya sayur daun berwarna hijau tua.

Selain itu, saat ini banyak makanan yang diberikan kalsium tambahan (difortifikasi), seperti pada sereal, roti, minuman dari kedelai.

sumber kalsium untuk ibu hamil selain susu

Sumber Kalsium untuk Ibu Hamil selain Susu

  1. Buah dan sayur
  • Brokoli
  • Kale
  • Kedelai hijau
  • Bok choy
  • Jeruk
  • Buah ara kering
  1. Ikan
  • Sarden
  • Salmon
  • Udang
  1. Polong-polongan
  • Kacang putih
  • Kacang garbanzo (kacang arab)
  • Kacang merah
  1. Produk susu
  • Susu
  • Keju
  • Yogurt
  • Es krim
  1. Makanan yang difortifikasi (diberi tambahan) kalsium
  • ‘Susu’ beras, ‘susu’ almond atau ‘susu’ kedelai yang difortikiasi
  • Jus jeruk yang difortifikasi
  • Oatmeal atau sereal yang difortifikasi

Makanan lainnya misalnya wakame (rumput laut).

Untuk mencapai kebutuhan 1.000 mg kalsium per hari, Anda bisa mengkonsumsi misalnya 3 gelas susu atau jus jeruk yang difortifikasi dengan kalsium, atau mengkonsumsi sereal yang mengandung 1.000 mg kalsium.

Massa tulang pada ibu menyusui yang mengkonsumsi kalsium tambahan sesuai dengan yang dianjurkan akan kembali normal setelah 6 bulan berhenti menyusui.

Bagaimana Bila Alergi Produk Susu?

Seperti yang telah disebutkan di atas, Anda bisa mendapatkan kalsium dari sumber selain susu bila Anda alergi, intoleransi laktosa, atau seorang vegan.

Anda juga dapat mengkonsumsi suplemen yang direkomendasikan oleh dokter Anda.

Ada dua bentuk suplemen kalsium, kalsium karbonat dan kalsium sitrat.

  • Kalsium karbonat lebih murah dan bekerja dengan baik ketika diminum bersama dengan makanan.
  • Kalsium sitrat dapat diminum bersama makanan atau saat perut sedang kosong.

Berbagai suplemen kalsium juga mengandung vitamin D yang dapat membantu tubuh menyerap kalsium.

Meskipun kebutuhan kalsium sehari adalah 1.000 mg, batasi konsumsi kalsium sebanyak 500 mg sekali minum agar tubuh dapat dengan maksimal menyerap kalsium.

Anda bisa mengkonsumsi kalsium di pagi hari saat sarapan dan malam hari saat makan malam.

Adakah Efek Samping Konsumsi Kalsium untuk Ibu hamil?

Suplemen dapat membuat Anda merasa kembung, atau konstipasi. Bila muncul gejala tersebut, konsumsi kalsium bersama makanan untuk mengurangi gejala, atau coba konsumsi kalsium dengan merek berbeda.

Terlalu banyak kalsium dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal dan mencegah tubuh menyerap zinc dan zat besi, yang diperlukan untuk kesehatan tubuh.

Saat hamil, jangan mengkonsumsi lebih dari 2.500 mg kalsium per hari (3.000 mg bila Anda berusia 18 tahun atau kurang).

Kalsium untuk Ibu Hamil Mencegah Risiko Pre-Eklampsia

Pre-eklampsia adalah kondisi yang dialami oleh ibu hamil, biasanya terjadi pada pertengahan kedua kehamilan (mulai dari minggu ke 20).

Tanda-tanda awal dari pre-eklampsia adalah tekanan darah tinggi (hipertensi) dan adanya protein di dalam urin (proteinuria).

Pada beberapa kasus, gejala lebih lanjut antara lain:

  • Bengkak pada kaki, pergelangan kaki, wajah dan tangan karena cairan tertahan di tubuh
  • Sakit kepala berat
  • Masalah penglihatan
  • Nyeri di bawah tulang iga

Untuk mengurangi risiko terjadinya pre-eklampsia, WHO merekomendasikan suplementasi kalsium untuk ibu hamil, terutama pada populasi yang asupan kalsium dalam makanannya kurang.

Dari jumlah kalsium yang direkomendasikan, sebaiknya terbagi menjadi tiga dosis (tidak diminum sekaligus dalam jumlah besar).

Suplemen kalsium dan zat besi sebaiknya tidak diminum bersamaan karena dapat terjadi interaksi negatif (zat besi tidak diserap dengan baik).

Oleh karena itu konsumsi suplemen zat besi dan kalsium harus diberi jarak beberapa jam.

 

 

 

(Anda dapat membeli suplemen kalsium di Apotek Medicastore di link berikut ini: Kalsium)

 

Referensi:

  • https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/calcium-in-pregnancy-11626
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/preeclampsia/symptoms-causes/syc-20355745
  • https://www.momjunction.com/articles/calcium-intake-important-pregnancy_0076548/ (Gambar cover)
  • https://www.nhs.uk/conditions/pre-eclampsia/
  • https://www.webmd.com/baby/get-the-calcium-you-need-during-pregnancy#1
  • https://www.who.int/elena/titles/guidance_summaries/calcium_pregnancy/en/