Hepatitis adalah suatu kondisi dimana organ hati mengalami infeksi yang disebabkan oleh virus.
Penyakit infeksi ini dapat dialami oleh siapa saja, baik laki-laki ataupun perempuan, usia muda maupun usia tua.
Virus ini dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dari berbagai cara penularan.
Diperlukannya mengetahui cara penularan ini, agar anda dapat terhindar dari penyakit ini.
Hepatitis memiliki banyak jenis dan setiap jenisnya mempunyai cara mencegah infeksi hepatitis yang berbeda.
Bacalah artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana cara mencegah infeksi hepatitis dengan tepat.
Mengenal Infeksi Hepatitis
Hepatitis merupakan suatu kondisi dimana terjadi peradangan di organ hati. Adanya peradangan pada hati ini dapat menyebabkan pembengkakan dan menimbulkan rasa sakit.
Penyakit hepatitis ini disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi hepatitis dapat bersifat akut (kurang dari 6 bulan) ataupun kronis (lebih dari 6 bulan).
Infeksi ini termasuk jenis penyakit yang dapat menular dari satu orang ke orang lainnya, sehingga kita harus hati-hati dan perlu mengetahui cara mencegah infeksi hepatitis dengan tepat.
Jenis Infeksi Hepatitis
Hepatitis memiliki jenis yang berbeda bergantung dari jenis virus yang menyebabkan infeksinya. Berikut jenis infeksi hepatitis yang harus anda ketahui, meliputi :
- Hepatitis A
Salah satu jenis infeksi hepatitis yang dapat mudah menular, dan disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV).
Terinfeksi virus hepatitis A dapat dialami berkisar beberapa minggu hingga berbulan-bulan bergantung dari tingkat keparahan yang dialami.
Cara penyebaran infeksi hepatitis A biasanya melalui makanan yang terkontaminasi dengan tinja saat seseorang tersebut mengonsumsinya.
Seseorang juga dapat terinfeksi dengan menyentuh benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja dari orang yang terinfeksi.
Lebih dari 80% orang dewasa yang terinfeksi hepatitis A memiliki gejala, sedangkan pada anak jarang menimbulkan gejala. Seseorang tidak dapat terinfeksi hepatitis A dua kali.
Masa inkubasi virus hepatitis A adalah berkisar 14-28 hari hingga seseorang tersebut menimbulkan gejala.
Gejala yang timbul bergantung dari tingkat keparahan hepatitis yang dialami, seperti :
- Demam
- Merasa lelah
- Kehilangan nafsu makan
- BAB cair
- Mual/muntah
- Perasaan tidak nyaman pada perut
- Kulit atau mata tampak kuning
- Perubahan warna air seni menjadi cukup pekat, seperti air teh
- Hepatitis B
Hepatitis B merupakan infeksi pada organ hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). Cara penyebaran virus ini berbeda dengan cara penyebaran virus hepatitis A, yaitu melalui cairan tubuh.
Dimana seseorang tersebut terinfeksi melalui cairan tubuh dari seseorang yang telah terinfeksi hepatitis B.
Cairan tubuh ini tidak hanya melalui darah, tetapi juga melalui cairan semen ataupun cairan tubuh lainnya.
Biasanya kontak tersebut dapat tertular, melalui :
- Hubungan seksual
- Dari ibu ke janin melalui tali pusar
- Penggunaan jarum suntik
Virus hepatitis B dapat bertahan hidup diluar tubuh setidaknya 7 hari. Selama itu, virus masih dapat menyebabkan infeksi jika masuk ke dalam tubuh orang lain yang tidak terinfeksi.
Hepatitis B dapat bersifat akut ataupun kronis. Jika mengalami hepatitis B yang kronis dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius, seperti dapat berkembang menjadi sirosis ataupun kanker hati.
Faktor risiko mengalami infeksi hepatitis B dapat meningkat pada seseorang yang mempunyai kondisi, seperti :
- Bergonta-ganti pasangan seksual atau berhubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis B
- Penyakit menular seksual
- Melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis
- Menggunakan obat-obatan terlarang
- Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B
- Petugas medis atau kesehatan lainnya yang tidak sengaja terpapar cairan tubuh saat bekerja
Untuk mengetahui mengenai Hepatitis B lebih lanjut, silahkan klik link berikut ini.
- Hepatitis C
sumber: www.vinmec.com
Hepatitis C adalah suatu kondisi dimana organ hari terinfeksi virus hepatis C (HCV). Infeksi virus ini dapat bersifat akut ataupun kronis. Jenis infeksi virus hepatitis C cukup berbahaya hingga dapat mengacam jiwa jika tidak teratasi dengan baik.
Penyebaran virus hepatitis C hampir sama seperti hepatitis B yaitu melalui darah atau dapat melalui cairan tubuh dari seseorang yang sudah terinfeksi hepatitis C. Cara penyebaran hepatitis C, dapat melalui :
- Hubungan kontak seksual
- Penggunaan obat jarum suntik
- Mendapatkan transplantasi organ
- Mendapatkan transfusi darah yang tidak aman
- Pekerja tenaga medis
Tanda dan gejala seseorang tersebut telah terinfeksi virus hepatitis C, adalah seperti :
- Demam
- Letih, lemas, lesu tanpa sebab
- Nafus makan berkurang
- Mual/muntah
- Nyeri perut
- Perubahan warna BAK
- Mata/kulit tampang menguning (jaundice)
Untuk mengetahui mengenai Hepatitis C lebih lanjut, silahkan klik link berikut ini.
Cara Mencegah Infeksi Hepatitis dengan Tepat
- Hepatitis A
Cara mencegah infeksi hepatitis terbaik adalah dengan mendapatkan vaksinasi, terutama hepatitis A. Saat ini vaksinasi hepatitis A telah tersedia di Indonesia.
Vaksinasi ini dianjurkan untuk semua anak, para pelancong yang ingin mengunjungi negara tertentu, dan untuk orang yang berisiko tinggi mengalami hepatitis A.
Penyebaran hepatitis A biasanya didapatkan dari makanan yang telah terkontaminasi. Selain mendapatkan vaksinasi, pastikan juga anda mengonsumsi makanan yang bersih dan hindari mengonsumsi makanan yang tidak bersih.
Serta pastikan juga anda untuk selalu mencuci tangan saat sebelum/sesudah makan, sebelum menyiapkan makanan, dan juga setelah penggunaan toilet.
- Hepatitis B
Cara mencegah infeksi hepatitis B hampir serupa dengan hepatitis A, yaitu dengan mendapatkan vaksinasi.
Mendapatkan vaksinasi B relatif aman dan juga efektif untuk mencegah infeksi hepatitis B terjadi. Vaksinasi ini diberikan dalam 3 kali suntikan selama 6 bulan.
Jika anda adalah seseorang yang berisiko untuk tertular virus hepatitis B, segeralah untuk mendapatkan vaksinasi ini agar anda dapat mencegah infeksi hepatitis ini terjadi pada Anda.
Vaksin hepatitis B saat ini direkomedasikan untuk semua orang dewasa saat berusi 19-59 tahun. Pada anak-anak vaksinasi termasuk vaksinasi wajib yang akan didapat setelah lahir.
Pada usia diatas 60 tahun, akan dipertimbangkan untuk diberikan jika seseorang tersebut memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi hepatitis B.
Selain mendapatkan vaksinasi, hal ini tidak kalah pentingnya sebagai tindakan cara infeksi mencegah hepatitis B :
- Tidak bergonta-ganti pasangan seksual
- Memakai alat pelindung saat berhubungan seksual
- Tidak menggunakan obat-obatan terlarang
- Pastikan anda mendapatkan prosedur transfusi darah yang aman
- Memakai alat pelindung diri sesuai prosedur jika anda seorang petugas medis
- Jika anda berencana untuk menikah, konsultasikanlah masalah ini dengan dokter anda untuk perencanaan kesehatan dan program hamil.
- Rutin melakukan screening kesehetan
- Hepatitis C
Berbeda dengan hepatitis A dan B, cara mencegah infeksi hepatitis C tidak dapat dilakukan dengan cara mendapatkan vaksinasi, dikarena saat ini vaksinasi hepatitis C belum tersedia.
Cara mencegah infeksi hepatitis C yang dapat anda lakukan, adalah sebagai berikut :
- Tidak bergonta-ganti pasangan seksual
- Memakai alat pelindung saat berhunungan seksual
- Tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang
- Tidak menggunakan tato atau tindik
- Hindari fasilitas umum yang tidak bersih
- Pastikan anda mendapatkan prosedur transfuse darah yang aman
- Rutin melakukan screening kesehetan
Mendeteksi penyakit hepatitis secara dini dapat membantu anda untuk mencegah penyakit ini berkembang menjadi lebih serius, terutama jenis hepatitis B dan C termasuk penyakit yang pelru perhatian khusus, karena jika ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan organ hati dan mengancam jiwa.
Referensi :
- https://www.cdc.gov/hepatitis-c/prevention/index.html
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a
- https://www.cdc.gov/hepatitis-b/prevention/index.html